Hurairah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFFECTIVENESS OF ARTICLE 27(1) OF LAW NUMBER 1 OF 2024 IN COMBATING ONLINE INDECENCY (CRIMINOLOGICAL PERSPECTIVE) Widya Timur; Hurairah; Royani, Ferawati Royani; Sandi Aprianto
Bengkoelen Justice : Jurnal Ilmu Hukum Vol. 14 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jbengkoelenjust.v14i2.37167

Abstract

The rise of immoral criminal acts on social media, such as the dissemination of nudity content and various other types of cyberporn raises serious concerns regarding social and legal impacts. This study aims to analyze the effectiveness of Article 27 paragraph (1) of Law Number 1 Year 2024 on Electronic Information and Transactions (ITE Law) in dealing with the rise of indecent criminal acts on social media using an in-depth criminology theory analysis. This research uses the normative empirical method, which examines the implementation or implementation of positive legal provisions (legislation) and written documents in action (factual) on each specific legal event that occurs in society. The results of this study show that the Differential Association criminology theory can explain how immoral criminal acts develop on social media. This theory argues that deviant behavior can be learned through social interaction with groups that support deviant norms. Meanwhile, although the ITE Law is an important step in law enforcement efforts, its implementation still needs to be improved so that it can be more effective in overcoming the spread of immoral content on social media. Keywords: Indecent Crime, Social.
Dampak Pemidanaan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Yang Melakukan Tindak Pidana Narkotika Hurairah; Ferawati Royani; Oggi Juliando
Jurnal Ilmiah Kutei Vol 24 No 2 (2025)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v24i2.44620

Abstract

Perkembangan teknologi serta informasi berdampak pada tidak terkontrolnya pergaulan di lingkungan remaja, bukan hanya pada anak-anak yang putus sekolah, melainkan telah menjalar ke kalangan pelajar yang masih masuk dalam klasifikasi Anak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis pengaturan hukum dan bentuk pemidanaan serta dampak terhadap anak yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika, serta untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang menyebabkan anak dapat terjerumus ke dalam tindakan tersebut. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya kasus penyalahgunaan narkotika oleh anak, yang menimbulkan keprihatinan terkait perlindungan hukum bagi anak serta efektivitas sistem peradilan pidana anak di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis empiris dengan menganalisis fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan hukum terkait anak yang terlibat penyalahgunaan narkotika telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Namun dalam praktiknya, pendekatan pemidanaan terhadap anak masih cenderung represif. Diversi dan rehabilitasi belum sepenuhnya menjadi prioritas. Dampak dari sistem pemidanaan terhadap anak tidak hanya berhenti pada proses peradilan dan pelaksanaan hukuman, tetapi juga harus memperhatikan keberlanjutan kehidupan anak setelah menjalani pidana. Oleh karena itu, diharapkan adanya regulasi atau peraturan yang secara tegas mengatur langkah-langkah pembinaan pasca-pemidanaan. Regulasi tersebut harus menjamin bahwa anak, setelah menyelesaikan masa pidananya, memperoleh solusi konkret untuk dapat melanjutkan kehidupannya secara lebih baik, baik melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, maupun program reintegrasi sosial.