Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bauran pemasaran telur ikan terbang di Desa Popo, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah nelayan sebanyak 30 orang dan 5 orang pedagang telur ikan terbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan marketing mix pada usaha telur ikan terbang belum maksimal. Dari 7 variabel marketing mix yang diterapkan berupa produk telur ikan terbang yang sudah dikeringkan kemudian dikemas, Harga telur ikan terbang masih dikuasai oleh eksportir, sehingga nelayan tidak mempunyai bargaining position untuk menentukan harga.  Penangkapan telur ikan terbang  di Desa Popo karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan Patorani. Promosi dalam penjualan ikan terbang hampir tidak dilakukan nelayan, karena para pedagang/exportir yang berperan dalam hal ini. Adapun orang atau sumber daya manusia dalam usaha penangkapan telur ikan terbang yaitu para pekerja yang berjumlah 1-5 orang,  dan yang berperan sebagai pemimpin dalam bahasa Makassar disebut sebagai punggawa. Telur ikan terbang merupakan komoditi ekspor, sehingga  penjualannya melaui berbagai proses untuk sampai ke konsumen. Bukti fisik usaha seperti memiliki kapal  serta peralatan yang dipakai untuk menangkap ikan dan telurnya, tenaga kerja yang turut membantu serta adanya komunikasi dalam melayani konsumen.Kata kunci: Marketing mix, telur ikan terbang, patorani.