Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IRONI DALAM NOVEL ANIMAL FARM KARYA GEORGE ORWELL Ainan Salsabila; Gibran Hidayaturahman; Laila Qadera Fitria; Salwa Rismilillah Akmalia; Nurholis Nurholis
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 5 No. 4 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v5i4.8916

Abstract

Abstract This study discusses the use of irony in George Orwell's novel Animal Farm as a tool for social and political criticism of totalitarianism. In this work, irony appears in various forms, including verbal, situational, and dramatic irony, reflecting the betrayal of revolutionary ideals and the corruption of power. Orwell uses irony to expose the injustice and manipulation carried out by the ruling elite, while also demonstrating how the equality promised at the start of the revolution turns into even harsher oppression. Through in-depth analysis, this study highlights the function of irony as a means of delivering criticism of authoritarian political systems. The findings show that irony in Animal Farm not only creates layers of complex meaning, but also serves as a mirror of the social and political realities of society. Thus, this study affirms the relevance of irony as an effective literary tool in critiquing oppressive forms of power and showing their impact on the social order. Additionally, the irony in Animal Farm helps readers understand how propaganda is used to strengthen absolute power. Keywords: Irony, Social Criticism, Totalitarianism, Animal Farm, George Orwell Abstrak Penelitian ini membahas penggunaan ironi dalam novel Animal Farm karya George Orwell sebagai alat kritik sosial dan politik terhadap totalitarianisme. Dalam karya ini, ironi muncul dalam berbagai bentuk, termasuk ironi verbal, situasional, dan dramatis, yang mencerminkan pengkhianatan terhadap cita-cita revolusioner dan korupsi kekuasaan. Orwell memanfaatkan ironi untuk mengungkap ketidakadilan dan manipulasi yang dilakukan oleh elit penguasa, sekaligus menunjukkan bagaimana kesetaraan yang dijanjikan di awal revolusi berubah menjadi penindasan yang lebih kejam.​ ​​​​Melalui analisis mendalam, penelitian ini menyoroti fungsi ironi sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap sistem politik otoriter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ironi dalam Animal Farm tidak hanya menciptakan lapisan makna yang kompleks, tetapi juga berfungsi sebagai cermin bagi realitas sosial dan politik di masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan relevansi ironi sebagai alat sastra yang efektif dalam mengkritisi bentuk-bentuk kekuasaan yang menindas dan menunjukkan dampaknya terhadap tatanan sosial. Selain itu, ironi dalam Animal Farm juga membantu pembaca memahami bagaimana propaganda digunakan untuk memperkuat kekuasaan absolut. Kata Kunci: Ironi, Kritik Sosial, Totalitarianisme Animal Farm, George Orwell
Strategies and Challenges in Translating English Idioms Into Indonesian: a Case Study of The Film Up Laila Qadera Fitria; Otong Setiawan Djauhari
Fonologi: Jurnal Ilmuan Bahasa dan Sastra Inggris Vol. 3 No. 2 (2025): June: Fonologi: Jurnal Ilmuan Bahasa dan Sastra Inggris
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/fonologi.v3i2.1996

Abstract

.This study explores the strategies and challenges involved in translating English idioms into Indonesian, using the animated film Up (2009) as a case study. Idioms often carry cultural meanings that are difficult to render directly, especially in audiovisual media such as subtitles, which face spatial and temporal constraints. This research analyzes ten idioms from the film along with their Indonesian translations, identifying three main strategies applied by the translator: paraphrasing, literal translation, and substitution with equivalent idioms. The findings indicate that paraphrasing is the most frequently employed technique, effectively retaining meaning and ensuring clarity for the target audience. However, some idioms lose their original nuance or emotional impact when translated literally. This research emphasizes the crucial role of cultural sensitivity and contextual awareness in translating idioms, especially in subtitling, where clarity and naturalness of language are essential due to space and time limitations.
IRONI DALAM NOVEL ANIMAL FARM KARYA GEORGE ORWELL Ainan Salsabila; Gibran Hidayaturahman; Laila Qadera Fitria; Salwa Rismilillah Akmalia; Nurholis Nurholis
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 5 No. 4 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v5i4.8916

Abstract

Abstract This study discusses the use of irony in George Orwell's novel Animal Farm as a tool for social and political criticism of totalitarianism. In this work, irony appears in various forms, including verbal, situational, and dramatic irony, reflecting the betrayal of revolutionary ideals and the corruption of power. Orwell uses irony to expose the injustice and manipulation carried out by the ruling elite, while also demonstrating how the equality promised at the start of the revolution turns into even harsher oppression. Through in-depth analysis, this study highlights the function of irony as a means of delivering criticism of authoritarian political systems. The findings show that irony in Animal Farm not only creates layers of complex meaning, but also serves as a mirror of the social and political realities of society. Thus, this study affirms the relevance of irony as an effective literary tool in critiquing oppressive forms of power and showing their impact on the social order. Additionally, the irony in Animal Farm helps readers understand how propaganda is used to strengthen absolute power. Keywords: Irony, Social Criticism, Totalitarianism, Animal Farm, George Orwell Abstrak Penelitian ini membahas penggunaan ironi dalam novel Animal Farm karya George Orwell sebagai alat kritik sosial dan politik terhadap totalitarianisme. Dalam karya ini, ironi muncul dalam berbagai bentuk, termasuk ironi verbal, situasional, dan dramatis, yang mencerminkan pengkhianatan terhadap cita-cita revolusioner dan korupsi kekuasaan. Orwell memanfaatkan ironi untuk mengungkap ketidakadilan dan manipulasi yang dilakukan oleh elit penguasa, sekaligus menunjukkan bagaimana kesetaraan yang dijanjikan di awal revolusi berubah menjadi penindasan yang lebih kejam.​ ​​​​Melalui analisis mendalam, penelitian ini menyoroti fungsi ironi sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap sistem politik otoriter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ironi dalam Animal Farm tidak hanya menciptakan lapisan makna yang kompleks, tetapi juga berfungsi sebagai cermin bagi realitas sosial dan politik di masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan relevansi ironi sebagai alat sastra yang efektif dalam mengkritisi bentuk-bentuk kekuasaan yang menindas dan menunjukkan dampaknya terhadap tatanan sosial. Selain itu, ironi dalam Animal Farm juga membantu pembaca memahami bagaimana propaganda digunakan untuk memperkuat kekuasaan absolut. Kata Kunci: Ironi, Kritik Sosial, Totalitarianisme Animal Farm, George Orwell