Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh berbagai peran penyuluh terhadap kepribadian pengajar pada kegiatan institusi di Indonesia Timur. Penelitian ini mengidentifikasi dan mengevaluasi kontribusi variabel inovator, motivator, fasilitator dan komunikator terhadap pembentukan kepribadian instruktur. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada penyuluh pertanian di wilayah tersebut. Data primer dan sekunder dijadikan bahan dalam penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan software WarpPLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel inovator mempunyai kontribusi pengaruh yang paling besar yaitu sebesar 26,73% yang menunjukkan bahwa kemampuan instruktur dalam mengadopsi dan menerapkan inovasi baru sangat signifikan dalam membentuk kepribadiannya. Variabel motivator memberikan kontribusi sebesar 5,20%, sedangkan variabel fasilitator memberikan kontribusi sebesar 4,41% dan komunikator memberikan kontribusi sebesar 4,41%. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya peran inovator dalam meningkatkan kepribadian instruktur, yang meliputi sikap proaktif, kreatif, dan adaptif. Sementara itu, peran motivator, fasilitator, dan komunikator juga penting, walaupun kontribusi langsungnya lebih kecil. Penelitian ini menyarankan agar program pengembangan penyuluhan sebaiknya lebih menekankan pada peningkatan kemampuan inovatif, pemberian motivasi yang efektif, dan penguatan keterampilan fasilitasi dan komunikasi. Dengan cara ini diharapkan akan tercipta penyuluh yang kompeten dan berkomitmen yang mampu menunjang keberhasilan program penyuluhan pertanian di wilayah Indonesia Timur.