Risfianti, Amalia
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Parents' Perceptions and Actions on Digital Safety of Elementary School Students Batubara, Hamdan Husein; Sarasati, Ruruh; Risfianti, Amalia; Rahmawati, Selfi Dewi
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 11, No 2 (2024): October 2024
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v11i2.18796

Abstract

AbstractThis study explores parents' perceptions and actions in ensuring the digital safety of elementary school children in Indonesia, where internet penetration is high. This study utilized a mixed methods approach using a convergent parallel design to collect data from 219 parents of elementary school students through closed and open-ended questions presented by Google Forms. Quantitative data was analyzed using mean score and Pearson correlation, whereas quantitative data was analyzed using content and descriptive analysis. The study found that parents generally perceive digital devices and the internet as beneficial tools for enhancing children's learning, creativity, and communication, though they also recognize risks such as exposure to harmful content and cyberbullying. To optimize the benefits and mitigate risks, parents employ strategies such as supervising device use, setting time limits, and educating children about online safety and digital etiquette. These findings highlight the importance of digital literacy for parents and children and the need for collaboration among families, educators, and policymakers to create a safe digital environment for children.Keywords: digital safety, digital literacy, children online risk, parental strategies, parental viewsAbstrakPenelitian ini mengeksplorasi persepsi dan tindakan orang tua dalam memastikan keamanan digital anak-anak sekolah dasar di Indonesia, yang memiliki penetrasi internet yang tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran dengan menggunakan desain paralel konvergen untuk mengumpulkan data dari 219 orang tua murid sekolah dasar melalui pertanyaan tertutup dan terbuka yang disajikan oleh Google Forms. Data kuantitatif dianalisis menggunakan nilai rata-rata dan korelasi Pearson, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis isi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa orang tua umumnya menganggap perangkat digital dan internet sebagai alat yang bermanfaat untuk meningkatkan pembelajaran, kreativitas, dan komunikasi anak-anak, meskipun mereka juga menyadari adanya risiko seperti paparan terhadap konten berbahaya dan perundungan dunia maya. Untuk mengoptimalkan manfaat dan mengurangi risikonya, orang tua menerapkan strategi seperti mengawasi penggunaan perangkat, menetapkan batas waktu, dan mengedukasi anak-anak tentang keamanan online dan etika digital. Temuan ini menyoroti pentingnya literasi digital bagi orang tua dan anak serta perlunya kolaborasi di antara keluarga, pendidik, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak.Kata Kunci: keamanan digital, literasi digital, risiko daring anak, strategi orang tua, pandangan orang tua
Bridging Artificial Intelligence Literacy and Technology Acceptance Among Elementary School Teachers: Evidence from a Structural Equation Model Batubara, Hamdan Husein; Siddiq, Mahfudz; Risfianti, Amalia; Saharani, Amelinda
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 12, No 1 (2025): June 2025
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v12i1.20259

Abstract

AbstractThis study investigates the correlation between artificial intelligence (AI) literacy and acceptance among Indonesian elementary school teachers using a structural equation model. A cross-sectional survey of 409 teachers indicated elevated AI acceptance and literacy levels. AI literacy strongly predicted acceptance and vice versa, suggesting a bidirectional relationship between these two variables. Demographic factors exerted minimal influence, whereas the frequency of AI use showed a moderate correlation between the two constructs. The structural equation model revealed that social influence, facilitating conditions, and the progressive development of AI competencies significantly influenced teachers' behavioral intentions and ethical awareness. These findings underscore the necessity of comprehensive, experiential professional development programs that promote deep, reflective, and ethical engagement with AI technologies. This study advocates for a systemic, culturally responsive approach to AI integration in elementary education, aligning training, infrastructure, collaborative culture, and personalized support to prepare teachers for effective and responsible AI utilization.Keywords: artificial intelligence, AI literacy, UTAUT, teacher acceptance, elementary education. AbstrakPenelitian ini menyelidiki korelasi antara literasi dan penerimaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di kalangan guru sekolah dasar di Indonesia dengan menggunakan model persamaan struktural. Sebuah survei cross-sectional terhadap 409 guru mengindikasikan adanya peningkatan tingkat penerimaan dan literasi AI. Literasi AI secara kuat memprediksi penerimaan dan sebaliknya, menunjukkan adanya hubungan dua arah antara kedua variabel ini. Faktor demografis memberikan pengaruh yang minimal, sedangkan frekuensi penggunaan AI menunjukkan korelasi yang moderat antara kedua variabel tersebut. Model persamaan struktural mengungkapkan bahwa pengaruh sosial, kondisi yang memfasilitasi, dan perkembangan kompetensi AI secara signifikan mempengaruhi niat perilaku dan kesadaran etis guru. Temuan ini menggarisbawahi perlunya program pengembangan profesional yang komprehensif dan berbasis pengalaman yang mendorong keterlibatan yang mendalam, reflektif, dan etis dengan teknologi AI. Studi ini mengadvokasi pendekatan sistemik dan responsif secara budaya terhadap integrasi AI dalam pendidikan dasar, menyelaraskan pelatihan, infrastruktur, budaya kolaboratif, dan dukungan pribadi untuk mempersiapkan guru dalam pemanfaatan AI yang efektif dan bertanggung jawab.Kata kunci: kecerdasan buatan, literasi AI, UTAUT, penerimaan guru, pendidikan dasar.