Latar Belakang: Dismenore adalah masalah kesehatan umum yang sering dialami oleh remaja putri, yang secara signifikan mempengaruhi aktivitas sehari-hari, prestasi akademik, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Pengobatan farmakologis tradisional seringkali memiliki efek samping, sehingga mendorong eksplorasi terapi alternatif seperti yoga dan aromatherapy lavender.Tujuan: menggambarkan atau mengkarakterisasi suatu kondisi secara objektif yang meliputi proses pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Metode: Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi yoga dan aromaterapi lavender dalam manajemen nyeri haid. Subjek penelitian adalah dua remaja putri berusia 15 dan 17 tahun yang mengalami dismenore sedang, direkrut dari UPTD Puskesmas Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat. Pengumpulan data meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, penilaian nyeri, dan dokumentasi. Intervensi terdiri dari sesi yoga harian yang dikombinasikan dengan aromaterapi lavender selama tiga hari berturut-turut. Hasil: Pada kedua subjek dilaporkan adanya penurunan intensitas nyeri yang signifikan setelah intervensi. Subjek 1 mengalami penurunan skala nyeri dari 6 menjadi 2, sedangkan Subjek 2 melaporkan penurunan dari 5 menjadi 1. Selain itu, terdapat perbaikan dalam kesejahteraan emosional dan fungsi sehari-hari, yang menunjukkan efek sinergis dari terapi kombinasi ini. kombinasi yoga dan aromaterapi lavender terbukti sebagai intervensi non-farmakologis yang efektif untuk mengelola dismenore pada remaja putri. Saran: Hasil studi kasus ini agar dapat dimanfaatkan sebagai referensi tambahan bagi klien dan keluarga untuk anggota keluarga remaja putri yang mengalami nyeri dismenore yaitu dengan menerapkan yoga yang dikombinasi dengan aromaterapi.Kata Kunci: Aromaterapi Lavender; Dismenore, Manajemen Nyeri, Remaja Putri, Yoga