Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kinerja Perkerasan Jalan Menurut Pedoman IKP Pd-01-2016-B (Studi Kasus : Jalan Nasional Losari – Cirebon KM 26+500 – 30+000) Sihombing, Atmy Verani Rouly; Surbakti, Destiadi Pindonta; Fadilah, AM Khoirul; Ruth Esther Ambat; Sirait, Togar; Prayogo, R. Desutama Rachmat Bugi
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol. 23 No. 2 (2021): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1250.279 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v23i2.3653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja perkerasan jalan dengan menggunakan pedoman indeks kondisi perkerasan (IKP) Pd-01-2016-B, untuk mengetahui kinerja perkerasan jalan berdasarkan kondisi strukturalnya, baik untuk perkerasan jalan lentur maupun kaku. IKP dapat menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi penanganan/pemeliharaan jalan baik secara preventif ataupun represif. Lokasi studi dilakukan pada ruas Jalan Nasional Losari – Cirebon KM 26+500 s/d 30+000, merupakan ruas jalan kelas I yang melayani kendaraan dengan sumbu terberat 10-ton, jenis perkerasan menggunakan substitusi lapis fondasi struktur perkerasan jalan tersebut menggunakan teknologi Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) dan Cement Treated Recycling Base (CTRB). Sebagai jalan strategis yang sering dilalui oleh kendaraan berat, serta jenis perkerasan jalan yang tidak biasa atau berbeda dengan jalan lain pada umumnya, sehingga penilaian kondisi jalan pada ruas jalan tersebut perlu dilakukan secara teratur untuk mendapatkan penanganan yang tepat pada perencanaan pemeliharaan yang dilakukan secara preventif setiap tahunnya. Sehingga diharapkan kondisi jalan sesuai dengan standar pelayanan jalan nasional. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 3,5 km panjang jalan, kondisi jalan 39% Sangat Baik, 27% Baik, 21% Sedang, 9% Jelek, 3% Parah, dan 1% Sangat Parah. Jenis penanganan yang direkomendasikan adalah 39% pemeliharaan rutin, 27% pemeliharaan berkala, 21% peningkatan struktural, dan 13% rekonstruksi/ daur ulang.
Perancangan Simpang Tidak Sebidang Pada Simpang Soekarno Hatta – Ibrahim Adjie, Bandung Naomi, Christine Debora; Abhista, Khansa Kanistha; Prayogo, R. Desutama Rachmat Bugi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 16 No. 1 (2025): Vol. 16 No. 1 (2025): Prosiding 16th Industrial Research Workshop and National
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v16i1.6701

Abstract

Simpang Soekarno Hatta – Ibrahim Adjie merupakan simpang dengan status jalan nasional dengan fungsi sebagai jalan arteri primer. Hal tersebut menjadikan jalan ini sebagai jalan utama bagi masyarakat yang mengakibatkan kemacetan yang menghambat mobilitas pengguna jalan tersebut. Sehingga, dapat dirumuskan bahwa Simpang Soekarno Hatta – Ibrahim Adjie memerlukan penanganan berupa simpang tidak sebidang. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis kinerja simpang sebidang, simpang tidak sebidang yang digunakan untuk mengurai kemacetan dan konflik, serta kinerja simpang setelah dilakukan penanganan. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan serta analisis data. Didapatkan bahwa kinerja simpang sebidang Soekarno Hatta – Ibrahim Adjie pada tahun 2025 memiliki derajat kejenuhan berkisar 0.58 -1.21 dan tundaan sebesar 160.3 detik – 190.1 detik. Didapatkan simpang tidak sebidang yang memenuhi kriteria yang ada pada simpang sebidang Soekarno Hatta – Ibrahim Adjie adalah simpang tidak sebidang tipe Single Point Urban Interchange (SPUI). SPUI menggunakan underpass pada jalan mayor yaitu Jalan Soekarno Hatta. Hasil penelitian kinerja simpang setelah dilakukan penanganan berupa simpang tidak sebidang menunjukkan bahwa nilai derajat kejenuhan berkisar 0.30 – 0.77 dan tundaan berkisar 70.5 detik – 107.7 detik. Selain itu, terjadi penurunan titik konflik diverging sebesar 60%, merging sebesar 50%, dan tidak terjadi lagi crossing. Terdapat juga pengurangan waktu siklus sebesar 80 detik.