Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) sebagai Spray Anti Nyamuk di Kelurahan Gajahan Solo Permada, Paundra Verend; Saktiningsih, Hari; Sitohang, Dahlan; Putri, Alya Ernita; Tanaya, Angabaya Dera Sumba; Aprillia, Ima; Nurhidayah, Intan Dwi; Pinto, Jennifer Da Costa; Devi, Ledya Martha
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.35

Abstract

Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L) merupakan salah satu tanaman obat yang terapat di Indonesia.Biasanya tanaman ini sering digunkan sebagai sayur atau lalapan,daun kemangi juga bisa digunakan untuk membantu mengurangu resiko gigitan nyamuk yang bisa terkena penyakit seperti DBD. Kandungan senyawa kimia pada daun kemangi (Ocimum x africanum Lour.) yang memiliki potensi sebagai lavarsida adalah saponin, tannin, flavonoid, dan alkaloid. Berdasarkan penelitian tersebut ekstrak daun kemangi dapat digunakan sebagai Repellent dalam formulasi sediaan farmasi berbentuk spray/semprot, bakar, lotion atau elektrik. Menggunakan ekstrak kemangi dalam produk alami seperti spray anti nyamuk memberikan alternatif yang lebih aman dibandingkan menggunakan produkkimia.Nyamuk sangat mengandalkan sistempenciuman mereka untuk menemukan inangmanusia melalui sinyal kimia seperti karbon dioksida (CO₂), asam laktat, dan keringat. Senyawa dalam daun kemangi mengeluarkan aroma yang menyamarkan sinyal ini atau mengganggu reseptor penciuman nyamuk, sehingga nyamuk kesulitan mendeteksi manusia sebagai target. Kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarat untuk meningkatkan pengetahuan tentang manfaat daun kemangi sebagai alternatif terapi demam berdarah dengue dan juga bermanfaat bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk membuat spray anti nyamuk  dari daun kemangi (Ocimum sanctrum L). Kegiatan masyarakat ini di laksanakan di Kelurahan Gajahan Solo pada hari sabtu,  tanggal 16 November 2024, pukul 09.00. Penyampaian materi kegiatan melalui penyuluhan, dan pelatihan pembuatan spray anti nyamuk dari daun kemangi (Ocimum sanctrum L) peserta dapat memahami dan menikatkan pengetahuan  tentang pengendalian vektor anti nyamuk serta yang paling penting adalah mampu melakukan pembuatan abate dan body spray anti nyamuk dari daun kemangi masyarakat yang menjadi mitra memberikan respon positif terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana PKM STIKES Nasional.
Relationship Between Salivary pH and Candida albicans Growth in Elderly with Diabetes Mellitus Putri, Alya Ernita; Qurrohman, Muhammad Taufiq
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 4a (2025): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i4a.10389

Abstract

Candida albicans is the most dominant Candida species found in the oral cavity, this fungus will turn into a pathogen if there is excessive growth on the oral mucosa which is usually called oral candidiasis. Elderly people with diabetes mellitus have a higher vulnerability due to a weakened immune system that supports the colonization of pathogenic microorganisms. Low pH conditions in saliva can facilitate the growth of Candida albicans fungi, thereby causing pathogenic microorganisms to multiply more rapidly. The purpose of this study was to determine the relationship between salivary acid pH and the growth of Candida albicans fungi in elderly people with diabetes mellitus. The study used an analytical observational design, the sample used in this study were 24 elderly patient respondents with diabetes mellitus. From the results of the study, it can be concluded that there is a significant relationship between salivary acid pH and the growth of Candida albicans fungi in elderly people with diabetes mellitus, which indicates that salivary pH can affect fungal colonization in the oral cavity. Acidic salivary pH conditions have the potential to significantly increase the number of Candida albicans colonies, thereby increasing the risk of oral candidiasis in people with diabetes mellitus.