Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan antara Kadar Gamma Glutamil Transferase (GGT) dan Trigliserida pada Obesitas Sentral Widyastuti, Maria Putri Dyaning; Saktiningsih, Hari
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i1.3295

Abstract

Obesitas sentral merupakan kondisi kelebihan berat badan dengan hasil perhitungan IMT ≥25 dan lingkar perut untuk laki-laki ≥90cm dan perempuan ≥80cm. Obesitas sentral memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan mengakibatkan perburukan kualitas hidup. Trigliserida digunakan sebagai parameter untuk mengukur lemak dalam tubuh. Gamma Glutamil Transferase (GGT) diketahui sebagai enzim yang berperan dalam kompensasi mekanisme antioksidan melawan stres oksidatif melalui proses degradasi ekstraseluler gluthathione (GSH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar Gamma Glutamil Transferase (GGT) dan Trigliserida pada obesitas sentral. Metode penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Subjek penelitian adalah 45 pasien medical check up di Prodia Tangerang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pemeriksaan Gamma Glutamil Transferase (GGT) dan Trigliserida dikerjakan di Roche Cobas C311. Analisa data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Setelah dilakukan penelitian terhadap 45 responden pasien MCU dengan obesitas sentral didapatkan nilai signifikansi yaitu sebesar p-value=0,024 dan Correlation Coefficient sebesar 0.337. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kadar Gamma Glutamil Transferase (GGT) dan trigliserida pada obesitas sentral. Kesimpulan terdapat hubungan kadar Gamma Glutamyl Transferase (GGT) dan trigliserida dengan pada pasien dengan obesitas sentral. Disarankan kepada masyarakat untuk melakukan medical check up sebagai usaha mencegah perkembangan tingkat penyakit yang lebih parah di masa depan, menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik.
Hubungan Antara Dengue Blood IgG IgM Dengan Jumlah Neutrofil Pada Pasien Anak Penderita Demam Dengue di RSUD Koja Jakarta Utara Susanti, Endang; Saktiningsih, Hari
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 11 No. 2 (2022): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v11i2.3318

Abstract

AbstrakDemam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia  menunjukkan anak usia di bawah 15 tahun yang paling rentan terinfeksi. Pemeriksaan dengue IgG IgM di laboratorium dijadikan sebagai diagnosa dengue. Pada pemeriksaan jumlah neutrofil juga ikut berpengaruh terhadap kondisi pasien DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemeriksaan dengue IgG IgM dengan Neutrofil pada pasien DBD. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Quota Sampling dan diperoleh jumlah sampel sebesar 30 sampel. Dari penelitian didapatkan hasil terdapat hubungan antara pemeriksaan dengue IgG IgM dengan jumlah Neutrofil yang bermakna secara statistik dengan nilai p value sebesar 0,009 (nilai Asymp. Sig (2-sided) < 0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan pemeriksaan dengue IgG IgM dengan jumlah Neutrofil.   Kata Kunci : Neutrofil, Dengue IgG IgM, Demam berdarah Dengue 
Differences In High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-Crp) Levels between Active Smokers and Passive Smokers Dwi Niaga, Seftika ; Saktiningsih, Hari
Journal of Medical Laboratory in Infectious and Degenerative Diseases Vol. 2 No. 2 (2024): December
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jmid.v2i2.25

Abstract

Background: Background: High Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) is an acute-phase protein produced in the liver in response to inflammation, involving the immune system, blood vessels, and cardiovascular. Purpose: This study aimed to compare hs-CRP levels between active and passive smokers. Methods: This type of research is a quantitative research using a cross-sectional research design and purposive sampling techniques. This study involved 9 active smoker respondents and 9 passive smoker respondents from a population of 24 people in N Village RT 01 RW 04, Bulukerto District, Wonogiri Regency. Results: The results showed that the average hs-CRP level in active smokers was 2.51 mg/L, while in passive smokers it was 0.89 mg/L. The minimum and maximum levels of hs-CRP in active smokers were 0.90 to 4.10 mg/L, while in passive smokers it was 0.30 to 1.80 mg/L (p value 0.024<0.05). Conclusions: There was a significant difference in hs-CRP levels between active smokers and passive smokers.
Kajian Molekuler Nyamuk Aedes dengan Pemanfaatan Kayu Manis (Cinnamomum verum) dan Daun Jeruk (Citrus hystrix) sebagai Spray Anti Nyamuk di Kelurahan Gajahan Solo Salsabila, Lulu Sulfa; Kurniawati, Lutfi; Shelomita, Maysa Putri; Heryanti, Nabiilah Nuur Ainii; Schatzi, Rachel Vastya Arma; Wulandhari, Septiani Tri; Sitohang, Dahlan; Saktiningsih, Hari
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.32

Abstract

Demam Dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di daerah tropis dan subtropis. Gejala klinis Demam Dengue bervariasi, mulai dari demam tinggi, nyeri kepala, nyeri sendi dan otot, hingga munculnya manifestasi perdarahan. Dalam kasus yang berat, Demam Dengue dapat berkembang menjadi Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Dengue Shock Syndrome (DSS), yang berpotensi fatal. Penanganan Demam Dengue meliputi terapi suportif untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi. Pencegahan dilakukan melalui pengendalian vektor, seperti pemberantasan sarang nyamuk dan penggunaan insektisida, serta pengembangan vaksin yang efektif. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memanfaatkan tanaman kayu manis dan kulit jeruk sebagai repellent alami untuk nyamuk Aedes aegypti. Pengabdian masyarakat ini diperlukan untuk memahami mekanisme patogenesis virus dengue dan menemukan strategi pengendalian yang lebih baik.
Pemanfaatan Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) sebagai Spray Anti Nyamuk di Kelurahan Gajahan Solo Permada, Paundra Verend; Saktiningsih, Hari; Sitohang, Dahlan; Putri, Alya Ernita; Tanaya, Angabaya Dera Sumba; Aprillia, Ima; Nurhidayah, Intan Dwi; Pinto, Jennifer Da Costa; Devi, Ledya Martha
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.35

Abstract

Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L) merupakan salah satu tanaman obat yang terapat di Indonesia.Biasanya tanaman ini sering digunkan sebagai sayur atau lalapan,daun kemangi juga bisa digunakan untuk membantu mengurangu resiko gigitan nyamuk yang bisa terkena penyakit seperti DBD. Kandungan senyawa kimia pada daun kemangi (Ocimum x africanum Lour.) yang memiliki potensi sebagai lavarsida adalah saponin, tannin, flavonoid, dan alkaloid. Berdasarkan penelitian tersebut ekstrak daun kemangi dapat digunakan sebagai Repellent dalam formulasi sediaan farmasi berbentuk spray/semprot, bakar, lotion atau elektrik. Menggunakan ekstrak kemangi dalam produk alami seperti spray anti nyamuk memberikan alternatif yang lebih aman dibandingkan menggunakan produkkimia.Nyamuk sangat mengandalkan sistempenciuman mereka untuk menemukan inangmanusia melalui sinyal kimia seperti karbon dioksida (CO₂), asam laktat, dan keringat. Senyawa dalam daun kemangi mengeluarkan aroma yang menyamarkan sinyal ini atau mengganggu reseptor penciuman nyamuk, sehingga nyamuk kesulitan mendeteksi manusia sebagai target. Kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarat untuk meningkatkan pengetahuan tentang manfaat daun kemangi sebagai alternatif terapi demam berdarah dengue dan juga bermanfaat bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk membuat spray anti nyamuk  dari daun kemangi (Ocimum sanctrum L). Kegiatan masyarakat ini di laksanakan di Kelurahan Gajahan Solo pada hari sabtu,  tanggal 16 November 2024, pukul 09.00. Penyampaian materi kegiatan melalui penyuluhan, dan pelatihan pembuatan spray anti nyamuk dari daun kemangi (Ocimum sanctrum L) peserta dapat memahami dan menikatkan pengetahuan  tentang pengendalian vektor anti nyamuk serta yang paling penting adalah mampu melakukan pembuatan abate dan body spray anti nyamuk dari daun kemangi masyarakat yang menjadi mitra memberikan respon positif terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana PKM STIKES Nasional.
Relationship Between Waist Circumference with HS-CRP (High Sensitivity C-Reactive Protein) Levels in Men Ayudhawati, Reynindra Cakra; Saktiningsih, Hari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 3 (2025): Juli-September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i3.9200

Abstract

High-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) levels are inflammatory markers that can be influenced by visceral adipose tissue, especially since sex hormones also influence fat storage patterns and the incidence of central obesity. This study examined the relationship between waist circumference and hs-CRP levels in men. This study used an analytical observational study type with a cross-sectional approach. Statistical analysis of 24 samples using the non-parametric Rank-Spearman test obtained a significance value (p < 0.05); r = 0.763. This study shows a significant relationship between men's waist circumference and Hs-CRP levels. Further research can pay attention to variables that can increase Hs-CRP levels, such as physical activity, food intake, other infectious diseases, and examination of blood glucose, cholesterol, and blood pressure levels.
Potensi Anti Hiperkolesterolemia Ekstrak Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia Pendans Merr. & Perry) Hartono; Setiawan, Iwan; Saktiningsih, Hari
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), October 2014
Publisher : Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah (dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyebab terjadinya penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian. Kandungan flavonoid Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) memiliki potensi sebagai obat antihiperkolesterolemia, karena dapat menurunkan kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL), dan dapat mencegah oksidasi LDL. Tujuan penelitian ini mempelajari potensi ekstrak tumbuhan sarang semut dalam menurunkan kadar kolesterol dan kadar Low Density Lipoprotein (LDL), serta kadar trigliserida serta peningkatan kadar HDL. Penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian Pre and Post Randomized Controlled Group Design menggunakan binatang coba tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, strain Wistar, dengan kriteria inklusi yaitu sehat dan mempunyai aktivitas normal, berumur kira-kira 12 -16 minggu dengan berat badan ± 200 gram sebagai objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan 6 kelompok tikus yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif dan 3 perlakukan dengan mempergunakan pemberian ekstrak sarang semut dengan dosis 400 mg/KgBB, 600 mg/KbBB dan 800 mg/KgBB. Analisa data kadar kolesterol total, trigliserid, HDL dan Low Density Lipoprotein (LDL) menggunakan one way ANOVA α=0,05 dengan uji lanjutan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif ekstrak tumbuhan sarang semut positif menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Ekstrak tumbuhan sarang semut memiliki potensi sebagai antihiperkolesterolemia untuk menurunkan kadar kolesterol total dan menaikkan kadar kolesterol HDL secara bermakna pada dosis 800 mg/KgBB. Uji one way ANOVA, ekstrak tumbuhan sarng semut memiliki probabilitas 0,004 lebih kecil daripada 0,05. Uji t test menunjukkan bahwa probabilitas 0,0046 < 0,025. Ekstrak tumbuhan sarang semut juga dapat menurunkan kadar trigliserid dan kolesterol LDL pada hewan uji namun tidak berbeda bermakna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak tumbuhan sarang semut memiliki potensi sebagai obat antihiperkolesterolemia menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
The Differences on Triglyceride Levels was Centrifuged Samples after Freezing for 30 Minutes and 2 Hours Wardani, Hesti Diah Ayu Kusuma; Saktiningsih, Hari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 2 (2024): April - Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i2.6928

Abstract

Laboratory testing is part of health services that support efforts to improve health, prevent and diagnose disease. This service includes hematology, clinical chemistry, clinical immunology, clinical microbiology, and clinical parasitology. Differences in triglyceride levels are caused by hydrolysis and oxidation processes due to storage at room temperature. This study aims to compare triglyceride levels in centrifuged samples after freezing for 30 minutes and 2 hours. This study used an experimental research design. This research was conducted in the National STIKES laboratory. The samples used were 21 samples from class 2A1 of the DIII Medical Laboratory Technology Study Program of the National College of Health Sciences obtained by the quota sampling technique. The results of the normality test of triglyceride level examination data on samples frozen 30 minutes 0.057 and frozen 2 hours 0.196. These results are normally distributed, because the sig value> 0.05. Then continued the paired T test obtained the result of 0.001. From the results obtained, it can be concluded that there are differences in centrifuge samples after being frozen for 30 minutes and 2 hours.
The Differences on Cholesterol Levels was Centrifuged Samples after Freezed for 30 Minutes and 2 Hours Prarastri, Chalista; Saktiningsih, Hari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 2 (2024): April - Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i2.6929

Abstract

Cholesterol is one type of fat commonly recognized by the public that has a function for the formation of a number of important components. The pre-analytical stage accounts for 68% of errors in the laboratory, one of which is in the sample processing section, namely the delayed serum preparation process, this can affect the results that are not appropriate. The purpose of this study was to determine the difference in cholesterol levels in centrifuged samples after freezing 30 minutes and 2 hours. This type of research is experimental research. This research was conducted at the Clinical Chemistry Laboratory of the National College of Health Sciences. The sampling technique used was quota sampling. The samples used were serum consisting of 2 handling groups from 21 respondents. The study used SPSS 25.0 data analysis with paired T test where previously data normality test was conducted. Data were tested with data normality using the Shapiro-wilk test because the sample was less than 50. The results of the study in the paired T test sig (2-tailed) is 0.014 (p value>0.05) can be concluded that there are differences in cholesterol levels in centrifuged samples after freezing 30 minutes and 2 hours.