Reghita, Sivana Gian
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Promosi Dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Bahaya Kehamilan Diluar Nikah Dalam Komunitas Primasari, Sefria Indah; Reghita, Sivana Gian
Devotion: Journal Corner of Community Service Vol. 3 No. 1 (2024): August
Publisher : CV. Tripe Konsultan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54012/devotion.v3i1.350

Abstract

Indonesia is a country with a relatively high rate of early marriage compared to other countries, so it will indirectly be filled with various problems, including reproductive health. Reproductive health is an important aspect in developing the quality of future generations. Through the community service program in the form of reproductive health education activities, it is hoped that it can contribute to increasing understanding of reproductive health and marriage age for teenagers at SMP N 2 Bekri, Central Lampung. The method used in this activity is promotion and providing counseling on adolescent reproductive health and the dangers of extraneous pregnancy. marry in the community. The results of the service activities showed that the participants were able to understand the importance of reproductive health from an early age and participated actively in outreach activities. This can be seen from the percentage of participant attendance of more than 70%. Participants also gave positive responses to the outreach activities. Thus, community service activities in the form of reproductive health education can: 1) increase teenagers' understanding regarding reproductive health; 2) the emergence of adolescent awareness regarding the ideal marriage age; and 3) extension activities run effectively
The Effect Of Knowledge Level Education On The Implementation Of Balanced Nutrition During Pregnancy Based On Local Food As Stunting Prevention Primasari, Sefria Indah; Reghita, Sivana Gian
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 7 (2024): Volume 10,No.7 Juli 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i7.15884

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Kondisi stunting dapat menyumbang angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak dan juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan.Tujuan : tujuan kegiatan yaitu memberikan edukasi gizi berupa pendampingan ibu hamil untuk pencegahan stuntingMetode : Desain penelitian menggunakan metode survei analitik penelitian dilaksanakan diwilayah kerja  Puskesmas Kesumadadi. Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu menggunaka pre post eksperimental. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu hamil trimester 1 sampai dengan trimester III. Analisis data ini menggunakan uji paired t test yang akan diolah menggunakan SPSS. Hasil : kegiatan penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil dan dengan hasil analisis 0,005 < 0,05 yang artinya ada pengaruh antara edukasi ibu hamil dengan peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi gizi dan pendampingan penerapan gizi seimbang.KesimpulanSebelum dilakukan edukasi frekuensi pengetahuan kurang lebih banyak dibandingkan dengan frekuensi pengetahuan baik. Setelah dilakukan edukasi pengetahuan baik frekuensi lebih tinggi dibanding dengan frekuensi pengetahuan kurang. Adanya pengaruh antara edukasi ibu hamil dengan peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi gizi dan pendampingan penerapan gizi seimbang.Saran :  tidak makan makanan frozen dan keluarga selalu mengingatkan untuk makan makanan gizi seimbang Kata Kunci: Edukasi Gizi, Kehamilan, Pengetahuan, Stunting. ABSTRACT Background: Stunting is a condition of chronic malnutrition from pregnancy until the child is two years old. Stunting conditions can contribute to morbidity and mortality in infants and children and can also hinder growth and development.Objective: The aim of the activity is to provide nutritional education in the form of assisting pregnant women to prevent stuntingMethod: The research design used an analytical survey method. The research was carried out in the working area of the Kesumadadi Community Health Center. The research design used was pre-post experimental. The population in this study was pregnant women from the 1st trimester to the 3rd trimester. This data analysis uses a paired t test which will be processed using SPSS. Results: research activities showed that there was an increase in the knowledge of pregnant women and the analysis results were 0.005 <0.05, which means that there was an influence between the education of pregnant women and an increase in knowledge after being given nutrition education and assistance in implementing balanced nutrition.Conclusion : Before education was carried out, the frequency of knowledge was more or less greater than the frequency of good knowledge. After education, good knowledge is higher than the frequency of poor knowledge. There is an influence between pregnant women's education and increased knowledge after being given nutrition education and assistance in implementing balanced nutrition.Suggestion: don't eat frozen food and always remind your family to eat balanced nutritional food Keywords: Nutrition Education, Pregnancy, Knowledge, Stunting.
The Relationship Of Undernutrition And Gross Motor Development Of Children Aged 1-5 Years Reghita, Sivana Gian; Septiana, Efa; Ardini, Weda Ayu
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 2 (2024): Volume 10,No.2 Februari 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i2.14195

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan gizi dapat memberikan konsekuensi buruk dimana manifestasi terburuk dapat menyebabkan kematian. Masalah gizi kurang nampaknya belum dapat teratasi dengan baik skala internasioonal. Secara global sebesar 462 juta balita yang mengalami gizi kurang dan 1,9 juta anak mengalami gizi lebih (WHO, Malnutrition, 2020). Angka kematian balita menurut UNICEF sebanyak 37% balita (Unicef, 2021). Angka Gizi kurang di Indonesia juga masih sebanyak sebanyak (17%) (Kemenkes RI, 2022). Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki angka kematian balita 19,83 per 100 kelahiran hidup pada 2022 (BPS, 2022). Artinya, dari setiap 100 anak yang lahir dengan selamat, sekitar 19 anak di antaranya meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. Kematian balita salah satunya disebabkan pneumonia (BPS, 2022). Salah satu provinsi di Indonesia yang menghadapi masalah malnutrisi adalah Provinsi Lampung, yaitu untuk  kasus gizi kurang berada diperingkat 26 (14,8%) (KemenkesRI, 2022). Kasus gizi kurang belum mencapai target diLampung Timur yaitu 16,7%. Sedangkan prevelensi gizi kurang sebanyak 16,7%. (Kemenkes RI, 2022). Angka Kematian Balita di Provinsi Lampung sebanyak 15.6%. Provinsi Lampung terdapat 15 kabupaten atau kota, salah satunya yaitu kabupaten Lampung Timur. Sebanyak 16,26% angka kematian balita di Lampung Timur (BPS, 2020).Tujuan: Mengetahui ada hubungan gizi kurang dengan perkembangan motorik kasa anak usia 1-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kesumadadi Lampung Tengah Tahu 2023Metode:  Desain penelitian dari penelitian ini menggunakan metode survei analitik penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kesumadadi Lampung Tengah. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu penelitian case control. Populasi pada penelitian ini adalah data gizi kurang yaitu sejumlah 245 balita dari desa kesumadadi dan 212 balita dari desa sumberjo yang didapatkan dari EPGBM Puskesmas Kesumadadi Lampung Tengah Tahun 2023. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang dihitung menggunakan  rumus slovin dengan hasil 82 balita didesa Kesumadadi dan desa Sumberjo. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi dan lembar denver II. Analisis data menggunakananalisis univariat dan bivariat menggunakan Chi Square.Hasil: Hasil penelitian telah dilakukan analisis univariat yaitu distribusi frekuensi gizi kurang 30 (37%) dan tidak gizi kurang 52 (63%). Distribusi frekuensi motorik kasar status normal sejumlah 51(62%), Suspek 28 (34%), Tidak dapat diuji 3 (4%). Hasil analisis bivariat telah dilakukan analisis data menggunakan chi square didapatkan hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan balita yang motorik kasarnya normal terdapat 51 (98%) balita yang tidak gizi kurang, balita yang motoik kasarnya suspek terdapat 27 (90%) balita ber status gizi kurang dan 1  (2%) balita yang status gizi nya baik. Balita yang motorik kasarnya tidak dapat diuji terdapat 3 (10%) balita yang status gizi kurang. Hasil chi square yang didapat yaitu 0,000 < 0,005 yang artinya ada hubungan antara motorik kasar dengan status gizi pada balita.Kesimpulan: Balita yang motorik kasarnya tidak dapat diuji terdapat 3 (10%) balita yang status gizi kurang. Hasil chi square yang didapat yaitu 0,000 < 0,005 yang artinya ada hubungan antara motorik kasar dengan status gizi pada balita.Saran: Dapat dilakukan pencegahan gizi kurang agar seluruh balita memiliki status gizi baik dan motorik kasar normal Kata Kunci : Case Control, Gizi Kurang, Motorik Kasar ABSTRACT Background: Malnutrition can have bad consequences where the worst manifestation can cause death. It seems that the problem of malnutrition has not been resolved well on an international scale. Globally, 462 million children under five are undernourished and 1.9 million children are overnourished (WHO, Malnutrition, 2020). According to UNICEF, the under-five mortality rate is 37% (Unicef, 2021). The malnutrition rate in Indonesia is still as high as (17%) (RI Ministry of Health, 2022). According to the Central Statistics Agency (BPS) report, Indonesia has a toddler mortality rate of 19.83 per 100 live births in 2022 (BPS, 2022). This means that for every 100 children born safely, around 19 children die before reaching the age of 5 years. One of the deaths of children under five is caused by pneumonia (BPS, 2022). One of the provinces in Indonesia that faces malnutrition problems is Lampung Province, which is ranked 26th (14.8%) for cases of malnutrition (Kemenkes RI, 2022). Malnutrition cases have not yet reached the target in East Lampung, namely 16.7%. Meanwhile, the prevalence of undernutrition is 16.7%. (RI Ministry of Health, 2022). The infant mortality rate in Lampung Province is 15.6%. Lampung Province has 15 districts or cities, one of which is East Lampung district. As much as 16.26% of the under-five mortality rate in East Lampung (BPS, 2020).Objective: To find out whether there is a relationship between malnutrition and the development of fine motor skills in children aged 1-5 years in the Kesumadadi Community Health Center Working Area, Central Lampung, 2023Method: The research design of this study uses an analytical survey method, research carried out in the Kesumadadi Community Health Center Work Area, Central Lampung. The research design used is case control research. The population in this study was malnutrition data, namely 245 toddlers from Kesumadadi village and 212 toddlers from Sumberjo village obtained from the EPGBM of the Kesumadadi Health Center, Central Lampung in 2023. The sample in this study used a purposive sampling technique which was calculated using the Slovin formula with the results being 82 toddlers in the village. Kesumadadi and Sumberjo villages. This research instrument uses observation sheets and Denver II sheets. Data analysis used univariate and bivariate analysis using Chi Square.Results: The results of the research were carried out by univariate analysis, namely the frequency distribution of malnutrition was 30 (37%) and not malnutrition was 52 (63%). Frequency distribution of normal gross motor status was 51 (62%), Suspect 28 (34%), Untestable 3 (4%). The results of bivariate analysis have carried out data analysis using chi square. The results of this research are that there are 51 (98%) toddlers whose gross motor skills are normal, and 27 (90%) toddlers whose gross motor skills are suspect are undernourished. and 1 (2%) toddler whose nutritional status was good. Of the toddlers whose gross motor skills could not be tested, there were 3 (10%) toddlers who had poor nutritional status. The chi square results obtained were 0.000 < 0.005, which means there is a relationship between gross motor skills and nutritional status in toddlers.Conclusion: Of the toddlers whose gross motor skills could not be tested, there were 3 (10%) toddlers who had poor nutritional status. The chi square results obtained were 0.000 < 0.005, which means there is a relationship between gross motor skills and nutritional status in toddlers.Suggestion: Malnutrition can be prevented so that all toddlers have good nutritional status and normal gross motor skills. Keywords: : Case Control, Lack Of Nutrition, Rough Motorcycle