Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tanggung Jawab Notaris Terhadap Akta Yang Cacat Hukum Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris Darmayenti; Khairani
UNES Journal of Swara Justisia Vol 8 No 1 (2024): Unes Journal of Swara Justisia (April 2024)
Publisher : Program Magister Ilmu Hukum Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/ujsj.v8i1.483

Abstract

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan kewenangan lainnya, sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris. Pasal 1 angka 1 UU aquo menyatakan bahwa Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini atau berdasarkan undang-undang lainnya”. Notaris memiliki kewenangan dalam pembuatan akta otentik, ketika terdapat akta yang cacat hukum maka notaris memiliki tanggungjawab hukum terhadap akta yang dibuatnya, namun apabila terdaapat unsur-unsur melawan hukum didalamnya. Maka untuk mengkaji persoalan tersebut, penelitian ini akan membahas masalah berupa, Pertama, Bagaimana tanggung jawab Notaris terhadap Akta Sewa-Menyewa yang cacat hukum?, Kedua, Bagaimana akibat hukum terhadap akta otentik yang cacat hukum?, Ketiga, Bagaimana perlindungan hukum terhadap para pihak yang dirugikan dari pembuatan akta Sewa-Menyewa yang dianggap cacat hukum?. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini ialah Notaris dapat dimintai pertanggungjawaban hukum apabila terdapat unsur melawan hukum dalam akta yang dibuatnya, namun dalam Putusan Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 25/Pdt.G/2017/PN.Cbi Notaris yang membuat kesalahan dalam pembuatan akta sewa menyewa tidak dikenakan sanksi, padahal akta yang dibuatnya ialah akta yang terdapat kecacatan didalamnya. Sehingga dapat dinilai bahwa putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Cibinong tidak tepat jika merujuk pada bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat bahwa benar Notaris telah melanggar pasal 44 Undang-Undang Jabatan Notaris.
Undergraduate Students’ Difficulties in Mastering Research Methodology Course in Islamic Higher Education Erlinda, Rita; Darmayenti; Dewi, Merry Prima
Journal of Education Reseach and Evaluation Vol 6 No 4 (2022): November
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jere.v6i4.48414

Abstract

In general, undergraduate students perceived Research Methodology course as a complex subject. The present study aims to find out undergraduate English Teaching Department students’ opinion on the implementation of Research Methodology course, students’ difficulties in mastering the topics of Research Methodology course, and factors affecting their difficulties in comprehending Research Methodology course in three State Islamic higher education in West Sumatera, Indonesia. The study was survey research with cross-sectional design. One hundred twenty-five active students enrolled in Research Methodology subjects participated in this study. Questionnaires were used to collect the data. The findings revealed that 66.65% students perceived that the Research Methodology course implemented properly; 67.74% students perceived that they comprehended quantitative research topics and 65.56% qualitative research topics; 75.30% students perceived that Research Methodology was a complex course; and dominant factor causing students’ difficulties in comprehending learning materials/topics was teaching and learning process (40.00%). It implies that a new and innovative teaching model should be developed by the lecturers in order to gain the aims of Research Methodology course and to help the students to be better in the learning engagement, critical thinking and research skills.