Arini , Ni Putu Dewi Tata
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potensi Cuka Salak Sibetan sebagai Disinfektan pada Alat Penatah Gigi Sangging dalam Upacara Potong Gigi “Metatah” Widiari, Ni Nyoman; Arini , Ni Putu Dewi Tata; Karta, I Wayan; Dwija Putra, I Gusti Ngurah
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 13 No. 3 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v13i3.84648

Abstract

Sterilisasi alat tatah dalam upacara Metatah masih menggunakan desinfektan kimia yang berpotensi menimbulkan efek samping bagi kesehatan dan lingkungan. Alternatif desinfektan alami berbasis bahan lokal seperti cuka salak Sibetan belum banyak diteliti, khususnya dalam konteks ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas cuka salak Sibetan sebagai desinfektan alami dengan mengevaluasi kandungan fitokimia, aktivitas antioksidan, dan kemampuan antimikroba terhadap alat tatah. Penelitian menggunakan desain eksperimen laboratorium dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian melibatkan cuka salak konsentrasi 2% yang diuji pada empat alat tatah dan sampel kontrol menggunakan akuades dan alkohol 70%. Data dikumpulkan melalui uji total fenol, flavonoid, tanin, aktivitas antioksidan menggunakan DPPH, serta analisis Angka Lempeng Total (ALT) mikroorganisme pada alat tatah. Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan cuka salak memiliki efektivitas tinggi sebagai desinfektan alami. Kandungan fenol, flavonoid, dan tanin yang tinggi memungkinkan cuka salak secara signifikan mengurangi mikroorganisme hingga tingkat yang sebanding dengan alkohol 70%. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa cuka salak dapat menjadi alternatif desinfektan alami yang efektif dan aman, menjawab permasalahan kesehatan pada upacara Metatah. Penelitian ini mendukung pengembangan desinfektan berbasis bahan alami lokal yang ramah lingkungan dan berpotensi mendukung keberlanjutan praktik budaya sekaligus memperkuat nilai ekonomi lokal.