Peternakan sapi di Desa Sekrak Kiri, Aceh Tamiang, dikelola secara tradisional dengan masalah pengelolaan limbah biogas dan ketersediaan pakan yang efisien. Pengelolaan limbah yang buruk menyebabkan pencemaran, sementara penyediaan pakan manual menghambat produktivitas. Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) bertujuan menerapkan ekonomi hijau melalui pemanfaatan limbah biogas dan pelepah sawit untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan peternakan. Metode yang digunakan meliputi pengenalan teknologi mesin chopper untuk mencacah pelepah sawit sebagai pakan silase, serta pelatihan pengolahan limbah biogas menjadi pupuk cair dan padat. Pengembangan sistem kontrol kecepatan pada mesin chopper menggunakan teknik pengaturan daya listrik berbasis pulsa width modulation (PWM) untuk efisiensi energi dengan menyesuaikan kecepatan motor secara otomatis. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui tahapan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Hasil program menunjukkan peningkatan keterampilan mitra dalam penggunaan mesin chopper dan produksi pupuk organik adalah 90% dan 85%, diiringi penurunan dampak pencemaran dari limbah ternak. Simpulan dari program ini adalah bahwa pemanfaatan limbah biogas dan pelepah sawit secara optimal tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi peternakan sapi, tetapi juga mendukung terciptanya peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di tingkat masyarakat. Program ini berhasil menciptakan sistem peternakan yang mendukung ekonomi hijau, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Dengan inovasi ini, peternakan sapi di Desa Sekrak Kiri mampu menjadi lebih berkelanjutan dan produktif.