Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Mesin Filling untuk Efisiensi Waktu Pengemasan VCO Rahmawati, Rahmawati; Amra, Siti; Yusnar, Cut; Ismaniar, Ismaniar; Syarif, Jenne
Jurnal Vokasi Vol 9, No 1 (2025): Maret
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i1.6484

Abstract

Provinsi Aceh merupakan satu daerah penghasil kelapa sangat potensial untuk pengembangan usaha minyak kelapa murni (VCO). IRT VCO Cocok Ibu Zainah di Desa Jambo Timu Kecamatan Blang Mangat merupakan mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif. Proses produksi VCO melibatkan beberapa tahap, seperti penyaringan santan, pendiaman, pemisahan, penyaringan minyak, dan pengemasan. Masalah yang dihadapi usaha ini adalah proses pengemasan VCO secara manual yang memakan waktu dan kurang efisien. Solusi yang ditawarkan oleh Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah memberikan mesin filling otomatis untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi pengemasan. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan produktivitas dan daya saing IRT VCO Cocok melalui penggunaan teknologi yang tepat guna. Metode yang digunakan meliputi presentasi, diskusi, praktek, dan pendampingan langsung. Tahapan kegiatan mencakup survei, evaluasi awal, implementasi solusi, dan monitoring. Mesin filling memiliki kinerja yang baik dengan tingkat akurasi sebesar 99,7 % dan tingkat presisi 97,7 % dinyatakan memenuhi Standar Internasional. Transfer pengetahuan prosedur pengemasan yang higienis dan keterampilan penggunaan mesin filling dalam produksi VCO ini dinilai efektif ditunjukkan dengan N-Gain score 91 %. Kemanfaatan mesin filling mampu meningkatkan kecepatan proses pengisian VCO ke botol kemasan dengan efisiensi waktu meningkat 81,8 %. Kegiatan PKM ini memenuhi spesifiksi renstra pengabdian PNL pada implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Mesin filling yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pada IRT VCO Cocok.
Capaian Temperatur dan Kelembapan Udara Kolektor Panas Pemanfaatan Atap Bangunan Bahri, Samsul; Turmizi, Turmizi; Syarif, Jenne; Syamsuar, Syamsuar
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 11, No 1 (2025): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v11i1.11762

Abstract

Energi surya merupakan sumberdaya alternatif yang prospektif mengingat energi surya merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi. Potensi energi surya di Indonesia yang berada dijalur khatulistiwa memungkinkan penggunaan secara langsung dalam bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun pemanfaatan energi matahari belum dimanfaatkan secara optimal, karena diperlukan suatu alat yang bisa memanfaatkan energi matahari secara optimal. Perangkat yang digunakan untuk memanfaatkan energi surya disebut kolektor surya. Kolektor surya adalah sebuah alat yang mampu menyerap dan memindahkan panas dari energi matahari ke fluida kerja. Pengadaan dan penggunaan kolektor surya masih sangat jarang di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh butuh investasi untuk pengadaannya, juga buatuh area khusus untuk penempatannya. Atap bangunan atau rumah masyarakat, terutama di Aceh terbuat dari seng yang merupakan konduktor panas. Penggunaan plafon pada langit-langit bangunan menjadikan atap bangunan seperti kolektor panas dan mempunyai potensi pemanfaatannya. Namun seberapa besar temperatur dan kelembapan yang dapat dicapai belum diketahui secara pasti. Tujuan penelitian ini mendapatkan nilai temperatur dan kelembapan yang dapat dihasilkan oleh kolektor atap bangunan. Temperatur maksimum dan kelembapan relatif minimum udara panas yang dapat dimanfaatkan mencapai 42.7 ⁰C dan 40.7% pada kecepatan aliran 5 m/detik dengan kondisi temperatur lingkungan rata-rata 31.7 ⁰C dan intensitas cahaya rata-rata 694.5 Lux. Selisih (penurunan) temperatur rata-rata pada pipa rata-rata adalah 3.31 ⁰C, sedangkan selisih temperatur udara panas yang diperoleh dengan temperatur udara lingkungan (pertambahan temperatur) udara panas rata-rata 9.05 ⁰C. Atap bangunan rumah dapat berfungsi sebagai kolektor untuk menghasilkan udara panas yang lebih tinggi dari temperatur lingkungannya.
The effect of temperature variation on the surface hardness of AISI 1045 steel using palm shell media with the pack carburizing method Murtadhahadi, Murtadhahadi; Syarif, Jenne; Zannun, Zannun
Journal of Mechanical Engineering and Fabrication Vol. 1 No. 2 (2024): September
Publisher : Journal of Mechafa Engineering and Fabrication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64273/jmef.v1i2.12

Abstract

material for making machine components such as shafts, gears, chisels and bearings in motor vehicles. The use of medium carbon steel in the industrial world is accompanied by adjustments to the required metal conditions, such as the machining process and surface treatment. Pack Carburizing is a process of adding carbon elements or chemical heat treatment which is done by changing the chemical composition of the steel surface by heating at austenite temperature. To obtain maximum pack carburizing results, several processes need to be carried out, namely heating temperature, Holding Time, carbon media and quenching. The purpose of this study was to determine the effect of variations in heating temperature on increasing hardness with the Pack Carburizing heat treatment process. The experimental method used in heat treatment at different temperatures was 850 ° C, 900 ° C, 950 ° C and a holding time of 2 hours. From the results of hardness testing on raw materials, the average hardness value was obtained at 64.20 HRC, after the pack carburizing process the average value at a temperature of 850 °C was 75.93 HRC, and at a temperature of 900 °C it was 88.20 HRC, and at a temperature of 950 °C the highest average value was obtained at 90.23 HRC
The Penerapan Teknologi Mesin Chopper Otomatis pada Pemanfaatan Pelepah Sawit dan Limbah Biogas untuk Mewujudkan Peternakan Sapi Berbasis Green Economy Rahmawati, Gunawan; Rahmawati; Amir D; Eka Kurniasih; Juhan, Nawawi; Syarif, Jenne
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4756

Abstract

Peternakan sapi di Desa Sekrak Kiri, Aceh Tamiang, dikelola secara tradisional dengan masalah pengelolaan limbah biogas dan ketersediaan pakan yang efisien. Pengelolaan limbah yang buruk menyebabkan pencemaran, sementara penyediaan pakan manual menghambat produktivitas. Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) bertujuan menerapkan ekonomi hijau melalui pemanfaatan limbah biogas dan pelepah sawit untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan peternakan. Metode yang digunakan meliputi pengenalan teknologi mesin chopper untuk mencacah pelepah sawit sebagai pakan silase, serta pelatihan pengolahan limbah biogas menjadi pupuk cair dan padat. Pengembangan sistem kontrol kecepatan pada mesin chopper menggunakan teknik pengaturan daya listrik berbasis pulsa width modulation (PWM) untuk efisiensi energi dengan menyesuaikan kecepatan motor secara otomatis. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui tahapan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Hasil program menunjukkan peningkatan keterampilan mitra dalam penggunaan mesin chopper dan produksi pupuk organik adalah 90% dan 85%, diiringi penurunan dampak pencemaran dari limbah ternak. Simpulan dari program ini adalah bahwa pemanfaatan limbah biogas dan pelepah sawit secara optimal tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi peternakan sapi, tetapi juga mendukung terciptanya peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di tingkat masyarakat. Program ini berhasil menciptakan sistem peternakan yang mendukung ekonomi hijau, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Dengan inovasi ini, peternakan sapi di Desa Sekrak Kiri mampu menjadi lebih berkelanjutan dan produktif.