Haryanti, Yunida
STIKes Kapuas Raya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERILAKU LANSIA DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS EMPARU Naberta, Eka Yorita; Frelestanty, Eka; Lathifah, Siti Nur; Haryanti, Yunida
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Vol 4, No 1 (Juli 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu lansia sangat penting, dengan posyandu lansia kualitas hidup lanjut usia dapat terjaga dengan baik, ini tentunya bisa terlaksana dengan adanya keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu sebagai sarana kesehatan. Untuk mengetahui Hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan Lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Penelitan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan metode deskriptif korelatif. Jumlah sampel 77 lansia. Teknik pengambilan Sampel total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah Analisis Bivariat. lansia yang mendapat dukungan keluarga dalam mengikuti posyandu lansia adalah 8 orang atau 10.4%. lansia yang aktif mengikuti posyandu berjumlah 9 orang atau 11.7%. Hasil uji statistik diperoleh p value 0.003. Hal ini menunjukan bahwa p value kurang dari taraf signifikan 0.05. Hasil penelitian diperoleh bahwa p-value yaitu 0.003 ini menunjukan bahwa p-value jumlahnya kurang dari taraf signifikan yaitu 0.05, disimpulkan bahwa adanya hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Kepada anggota keluarga lansia diharapkan dapat memberikan motivasi atau dukungan bagi lansia untuk lebih aktif dalam mengikuti posyandu lansia. sehingga posyandu lansia yang ada di desa emparu dapat berjalan dengan baik
DETERMINAN SIKAP MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINTANG KALIMANTAN BARAT TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TAHUN 2014 Haryanti, Yunida
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): Vol 3, No 1 (Juli 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2002-2003, pada remaja wanita dan laki-laki belum menikah usia 15-24 tahun bahwa 91,6% mempunyai pengetahuan kontrasepsi yang tinggi. Dampak dari seks bebas untuk Kasus HIV dan AIDS di Kalimantan Barat (Kalbar) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada saat ini Kalbar menempati posisi kelima terbanyak se-Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan sikap mahasiswa tentang penggunaan alat kontrasepsi di tinjau dari pengetahuan, umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, ketersediaan alat kontrasepsi, tempat tinggal, kendaraan, uang saku, status pacaran, keterpaparan informasi, penyuluhan dari tenaga kesehatan, penyuluhan dari BKBPP ini sebagai variabel independen dan sikap sebagai variabel dependen. Penelitian ini penelitian yang bersifat non Experiment dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di STIKes Kapuas Raya Sintang Kalimantan Barat Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa STIKes Kapuas Raya Sintang yang duduk di semster 2 (dua). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 135 responden. Dari 135 responden terdapat 73,3 % bersikap positif, 64,4% responden berpengetahuan tinggi, 82,2 responden berumur kurang dari dan sama dengan 20 tahun, 83 % responden berjenis kelamin perempuan, 95,6% dari responden tidak memiliki ketersediaan alat kontrasepsi, 83% mudah mendapatkan alat kontrasepsi, 54,1%  memiliki kendaraan, 68,9% memiliki uang saku  yang cukup, 64,4% memiliki pacar, 63,7% terpapar informasi melali tenaga kesehatan, 70,4% mendapatkan penyuluhan dari tenaga kesehatan, 63,7% tidak mendapatkan penyuluhan dari BKBPP. Variabel yang paling dominan adalah penyuluhan dari tenaga kesehatan. Untuk lebih meningkatkan pembinaan terhadap mahasiswa melalui penyuluhan yang lebih efektif
Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Rupture Perineum Persalinan Normal Pada Ibu Primigravida Haryanti, Yunida
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Vol 2, No 2 (Januari 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan jumlah angka ibubersalin pada Januari-Desember 2013 dari 188orang ibu primigravida yang bersalin terdapat126 ibu yang mengalami rupture, dan padaJanuari – Desember tahun 2014 dari 178 orangibu primigravida bersalin terdapat 131(73,59%) orang yang mengalami ruptureperineum. Tujuannya untuk mengetahuiHubungan Berat Badan Lahir Dengan RupturePerineum Persalinan Normal Pada IbuPrimigravida di Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Ade Muhammad Djoen Sintang tahun2015.Metode Penelitian menggunakan metodeDeskriptif Kuantitatif, dimana teknikpengambilan sample secara total samplingdengan pendekatan Retrospektif. Subjek dalampenelitian ini adalah berat badan lahir dengankejadian rupture perineum di Rumah SakitUmum Daerah (RSUD) Ade MuhammadDjoen Sintang dari bulan Januari-Desembertahun 2014 sebanyak 178 orang. Hasilberdasarkan total seluruh ibu yang mengalamirupture yaitu pada berat badan lahir 2500-3500gr sebanyak 11 orang ( 8,39 %) dan padaberat badan lahir > 3500 gram dengan ruptureperineum sebanyak 120 orang (91,61%). Adahubungan yang signifikan antara berat badandengan kejadian rupture perineum di RumahSakit Umum Daerah (RSUD) Ade MuhammadDjoen Sintang tahun 2014 pp=0,001 (p-value< 0,05).
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII DAN VIII TENTANG PRE MENSTRUASI SYNDROME (PMS) DI SMP PURNAMA SINTANG TAHUN 2015 Haryanti, Yunida
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Vol 2, No 1 (Juli 2015)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indonesia didapatkan hasil bahwa gejala PMS dialami oleh 23% wanita Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa PMS di Indonesia cukup banyak sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk mencegah dan mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri kelas VII dan VIII tentang PMS di SMP Purnama Sintang tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, variabel penelitian adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan, populasi dalam penelitian berjumlah 35 orang remaja putri kelas VII dan VIII, sampel menggunakan total sampling, lokasi penelitian di SMP Purnama Sintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak seorangpun dari responden yang berpengetahuan baik (0%), sebagian dari responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 orang (45,7%) dan sebagian dari responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 19 orang (54,3%). Bagi Remaja putri disarankan agar remaja lebih peka terhadap informasi tentang kejadian PMS serta solusi bagaimana cara menghadapi gejala PMS sehingga diharapkan resiko terjadinya PMS semakin berkurang
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII DAN VIII TENTANG PRE MENSTRUASI SYNDROME (PMS) Haryanti, Yunida
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): Vol 3, No 1 (Juli 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Indonesia yang di sponsori oleh WHO didapatkan hasil bahwa gejala PMS dialami 23% wanita Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa PMS di Indonesia cukup banyak sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk mencegah dan mengatasinya. PMS adalah penampilan serangkaian gejala yang bersifat siklis sebelum menstruasi yang mempengaruhi gaya hidup dan pekerjaan. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri kelas VII dan VIII tentang PMS di SMP Purnama Sintang tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, variabel penelitian adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan, populasi dalam penelitian berjumlah 35 orang remaja putri kelas VII dan VIII, sampel menggunakan total sampling, lokasi penelitian di SMP Purnama Sintang, dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII dan VIII tentang Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di SMP Purnama Sintang Tahun 2015 didapat hasil tidak seorangpun dari responden yang berpengetahuan baik (0%), sebagian dari responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 orang (45,7%) dan sebagian dari responden memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 19 orang (54,3%). Bagi Remaja putri disarankan agar remaja lebih peka terhadap informasi tentang kejadian PMS serta solusi bagaimana cara menghadapi gejala PMS sehingga diharapkan resiko terjadinya PMS semakin berkurang.