Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2002-2003, pada remaja wanita dan laki-laki belum menikah usia 15-24 tahun bahwa 91,6% mempunyai pengetahuan kontrasepsi yang tinggi. Dampak dari seks bebas untuk Kasus HIV dan AIDS di Kalimantan Barat (Kalbar) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada saat ini Kalbar menempati posisi kelima terbanyak se-Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan sikap mahasiswa tentang penggunaan alat kontrasepsi di tinjau dari pengetahuan, umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, ketersediaan alat kontrasepsi, tempat tinggal, kendaraan, uang saku, status pacaran, keterpaparan informasi, penyuluhan dari tenaga kesehatan, penyuluhan dari BKBPP ini sebagai variabel independen dan sikap sebagai variabel dependen. Penelitian ini penelitian yang bersifat non Experiment dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di STIKes Kapuas Raya Sintang Kalimantan Barat Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa STIKes Kapuas Raya Sintang yang duduk di semster 2 (dua). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 135 responden. Dari 135 responden terdapat 73,3 % bersikap positif, 64,4% responden berpengetahuan tinggi, 82,2 responden berumur kurang dari dan sama dengan 20 tahun, 83 % responden berjenis kelamin perempuan, 95,6% dari responden tidak memiliki ketersediaan alat kontrasepsi, 83% mudah mendapatkan alat kontrasepsi, 54,1% memiliki kendaraan, 68,9% memiliki uang saku yang cukup, 64,4% memiliki pacar, 63,7% terpapar informasi melali tenaga kesehatan, 70,4% mendapatkan penyuluhan dari tenaga kesehatan, 63,7% tidak mendapatkan penyuluhan dari BKBPP. Variabel yang paling dominan adalah penyuluhan dari tenaga kesehatan. Untuk lebih meningkatkan pembinaan terhadap mahasiswa melalui penyuluhan yang lebih efektif