Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Nutrisi Dan Edukasi Tumbuh Kembang Anak Melalui Konseling Gratis Di Pekalangan Kota Cirebon Laksono, Rudy Dwi; Ana Rosyana; Esah Siti Aisyah; Ike Junita Triwardhani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i1.1549

Abstract

Masa balita adalah periode krusial dalam pembangunan SDM unggul, sehingga orang tua perlu memiliki fondasi kuat dalam pemenuhan gizi untuk mendukung tumbuh kembang anak. Pada 2023, Badan Pusat Statistik mencatat 440 balita stunting di Kecamatan Pekalipan, dengan 33 di antaranya berada di Kelurahan Pekalangan. Konseling gratis bertujuan meningkatkan pengetahuan orang tua tentang gizi dan tumbuh kembang anak melalui metode partisipatif. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman dan sikap orang tua terhadap pentingnya gizi seimbang serta komitmen memantau tumbuh kembang anak melalui posyandu. Pendekatan berbasis budaya terbukti efektif dalam intervensi kesehatan masyarakat.
PERBANDINGAN VIABILITAS PROBIOTIK SOYGHURT BEKU-KERING PADA PERMEN KARAMEL ANTARA SUHU RUANGAN DAN LEMARI ES Hermadiana, Shaliza Putri; Nawangsih, Eka Noneng; Laksono, Rudy Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42857

Abstract

SNI 2891:2009 menetapkan standar minimal bakteri asam laktat (BAL) produk yoghurt yaitu minimal 107 CFU/mL. Soyghurt merupakan produk fermentasi kacang kedelai dan ditambahkan kultur bakteri asam laktat (BAL) kedalamnya. Keunggulan soyghurt antara lain, rendah lemak jenuh, kaya antioksidan, dan mengandung oligosakarida sebagai prebiotik untuk mendukung pertumbuhan probiotik. Untuk mempertahankan viabilitas probiotik pada soyghurt, metode pengeringan beku dan mikroenkapsulasi dengan krioprotektan yaitu inulin dan sukrosa membantu mencegah kerusakan bakteri saat proses pengeringan beku. Permen karamel mengandung glukosa dan laktosa yang dapat menjadi nutrisi bagi pertumbuhan probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas probiotik pada permen karamel yang disimpan pada minggu pertama dan keempat di suhu ruangan dan suhu lemari es menggunakan metode TPC (Total Plate Count). Pada minggu pertama, jumlah koloni probiotik pada kedua suhu tersebut adalah 104 CFU/mL, sedangkan pada minggu keempat meningkat menjadi 107 CFU/mL. Uji normalitas menunjukkan nilai p<0,05 sehingga dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan perbedaan signifikan pada jumlah koloni antara minggu pertama dan minggu keempat (p=0,033, p<0,05) mengindikasikan bahwa lama waktu penyimpanan dengan ketersediaan nutrisi yang memadai dapat mendukung viabilitas probiotik.  Selain itu, perbandingan jumlah koloni antara penyimpanan pada suhu ruangan dan suhu lemari es menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,008, p<0,05) penyimpanan pada suhu lemari es lebih efektif dalam mempertahankan viabilitas probiotik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu dan suhu penyimpanan secara signifikan mempengaruhi viabilitas probiotik.
Job stress and family work conflict on job satisfaction through nurses’ psychological well-being Laksono, Rudy Dwi; Sanusi, Anwar; Arifin, Syaiful
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 3 No. 7 (2024): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/ijoms.v3i7.851

Abstract

The purpose of this study is to describe and analyze the effect of work stress, family work conflict, job satisfaction and psychological well-being on Army Hospital nurses in West Java. This research uses a partial least square structural equation model to answer problem formulations and test hypotheses. In this study, the partial least square structural equation model was used to determine the direct and indirect influence of independent variables, namely work stress variables (X1) and family work conflict variables (X2) through intervening variables, namely psychological well-being variables (Y1) on dependent variables, namely job satisfaction variables (Y2). The results of this study show that descriptive analyses can be concluded involving the majority of married honorary women with significant work experience, revealing the importance of understanding the dynamics of stress and conflict in improving psychological well-being and job satisfaction. The findings emphasize the importance of intervention strategies that focus on work-family balance and stress management to support worker well-being, especially among female workers in flexible staffing conditions.
Hubungan Antara Dukungan Sosial di Tempat Kerja dan Kontrol Tekanan Darah pada Perawat dengan Hipertensi Esensial di Rumah Sakit Erwinsyah, Erwinsyah; Laksono, Rudy Dwi
Deli Medical and Health Science Journal Vol 3 No 1 (2025): Deli Medical And Health Science Journal (JDMHC)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jdmhc.v3i1.2787

Abstract

Latar belakang. Hipertensi tetap menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular pada populasi dewasa, termasuk tenaga kesehatan. Perawat menghadapi berbagai karakteristik kerja yang berpotensi meningkatkan risiko hipertensi, seperti shift malam bergilir, beban moral, tuntutan administratif, dan paparan stres emosional. Dukungan sosial di tempat kerja berperan penting dalam mengurangi dampak stres terhadap tekanan darah, namun bukti empiris pada populasi perawat di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara tingkat dukungan sosial dan kontrol tekanan darah, mengidentifikasi jenis dukungan sosial yang paling berpengaruh, serta menilai peran stres kerja dan pola shift dalam memoderasi hubungan tersebut. Methode. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif analitik dengan pendekatan potong lintang pada 60 perawat rumah sakit di Jawa Barat. Instrumen yang digunakan mencakup kuesioner dukungan sosial (emosional, instrumental, informasional), skala stres kerja, serta pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Analisis dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linier berganda setelah uji asumsi klasik terpenuhi. Signifikansi ditetapkan pada α = 0,05. Hasil. Hasil menunjukkan bahwa dukungan sosial total berkorelasi negatif signifikan dengan tekanan darah sistolik (r = −0.45; p = 0.001), sedangkan stres kerja (r = +0.42; p = 0.001) dan pola shift bergilir (r = +0.33; p = 0.015) berkorelasi positif signifikan. Regresi menunjukkan bahwa dukungan sosial total (β = −0.38; p = 0.000) merupakan prediktor paling dominan terhadap tekanan darah sistolik, diikuti stres kerja (β = +0.29; p = 0.003) dan pola shift (β = +0.23; p = 0.022). Model regresi menjelaskan 41% variasi tekanan darah sistolik (R² = 0.41; F = 9.15; p < 0.001). Jenis dukungan sosial yang paling berpengaruh adalah dukungan emosional (r = −0.41; p = 0.002). Diskusi. Dukungan sosial yang tinggi, terutama dukungan emosional, terbukti memiliki efek protektif terhadap tekanan darah dengan menurunkan respons fisiologis terhadap stres kerja. Sebaliknya, stres kerja dan kerja shift malam meningkatkan risiko tekanan darah tinggi akibat disrupsi ritme sirkadian dan aktivasi sistem simpatis. Temuan ini mendukung Job Demands–Resources Model yang menekankan pentingnya keseimbangan antara tuntutan kerja dan sumber daya psikososial. Implementasi program dukungan sosial dan manajemen stres di tempat kerja dapat menjadi strategi efektif dalam pengendalian hipertensi pada perawat. Kesimpulan. Dukungan sosial emosional di tempat kerja berperan signifikan dalam menurunkan tekanan darah perawat hipertensi, sedangkan stres kerja dan kerja shift bergilir memperburuk kontrol tekanan darah. Intervensi berbasis dukungan sosial dan pengelolaan stres kerja disarankan untuk diterapkan dalam kebijakan kesehatan kerja rumah sakit.