Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengelolaan serta Pengaturan Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara di Kota Samarinda Septia Rona Puspita Gaby
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 2, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-II
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.993 KB) | DOI: 10.31315/psb.v2i1.4445

Abstract

Pengelolaan serta pengaturan hukum mengenai pertambangan di Kota Samarinda mendapat tamparan bagi dunia dengan berbagai penyimpangan aturan yang terlihat oleh mata dan diabaikan oleh pemerintah. Sesuai dengan Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara terdapat banyaknya perubahan dari UU No. 4 Tahun 2009 yang berdampak pula pada kewenangan, izin usaha serta pengelolaan pertambangan khususnya di Kota Samarinda. Adanya peraturan terbaru mengenai pertambangan menjadi harapan bagi lingkungan mengingat pentingnya pemeliharaan sumber daya alam demi generasi yang akan datang sebagai rencana jangka panjang bagaimana keberlanjutan lingkungan serta regulasi hukum terkait. Pendekatan studi kasus digunakan guna mengetahui dinamika gerakan sosial di masyarakat Kota Samarinda dalam memperjuangkan keadilan lingkungan. Perubahan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 dengan desentralisasi dan otonomi daerah pada Putusan Mahkamah Konstitusi No.10/PUU-X/2012 dan UUD NRI 1945 yang pada akhirnya berdampak pada pengelolaan lingkungan hidup sebagai  konsekuensi sentralisasi kewenangan penyelenggaraan urusan pertambangan. Kota Samarinda adalah satu-satunya ibukota provinsi yang menjadi kota tambang. Hampir tiga perempat dari wilayahnya sudah ditetapkan sebagai Wilayah Izin Usaha Tambang (WIUP). Pengelolaan serta Pengaturan Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara di Kota Samarinda banyak menyimpang sejak awal usaha pertambangan batubara, salah satunya yang diabaikan adalah studi kelayakan. Kata Kunci: Rencana, Pengelolaan, Pengaturan, Sumber Daya, Tambang.
DESAIN RUMAH MODULAR TANGGAP BENCANA PADA LAHAN RAWA/GAMBUT DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Muya Ryan Hidayat; Septia Rona Puspita Gaby; Taufik Abdullah Attamimi
Jurnal Rekayasa Konstruksi Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Konstruksi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan merupakan kawasan dengan hampir keseluruhan wilayah terendam serta merupakan kawasan bencana tingkat tinggi. Rumah Panggung (rumah bubungan) adalah rumah adat banjar dengan struktur dari konstruksi kayu yang membentuk satu kesatuan sistem struktur rangka yang sangat stabil dan memiliki kekakuan baik secara vertikal maupun lateral serta terdapat beberapa ciri khas ukiran pada berbagai sisi bangunan. Secara vertikal, bangunan dengan ukuran yang sangat panjang mampu berdiri seimbang di atas landasan yang sangat lemah. Secara lateral, bangunan mampu bertahan terhadap adanya perbedaan beban bangunan. Dalam situasi tertentu memungkinkan terjadi bencana yang menyebabkan beberapa rumah terendam bahkan hancur. Konsep rumah tanggap bencana modular merupakan alternatif yang dapat diaplikasikan pada kawasan terdampak bencana. Rumah tanggap bencana modular memiliki struktur pondasi dapat disesuaikan ketinggian air dan kondisi bencana sesuai kajian resiko bencana nasional Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini memberikan alternatif dengan melakukan pemindahan masyarakat terdampak dari lokasi bahaya yang tidak mungkin dibangun kembali dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang (rawan bencana) dengan metode modular. Modular didesain tetap dapat mempertahankan ciri khas rumah adat Bubungan Banjar. Pembangunan rumah modular tidak memerlukan banyak tenaga dan durasi pelaksanaan konstruksi cepat.
Monitoring Pengawasan Cetak Sawah Desa Bina Mekar, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah: Pengabdian Heri Yanto; Izza Nurilla Rojabia; Septia Rona Puspita Gaby; Widya Astuti Alam Sur; Tekad Budiantoro
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.4167

Abstract

Kegiatan monitoring dan pengawasan cetak sawah di Desa Bina Mekar, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, bertujuan memastikan kesesuaian pelaksanaan program perluasan lahan pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan daerah. Menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi, kegiatan ini menilai ketepatan pekerjaan terhadap rencana teknis. Hasil menunjukkan bahwa pembukaan dan penataan lahan sebagian besar telah sesuai standar, didukung verifikasi luasan berbasis GPS serta peningkatan fungsi saluran irigasi. Partisipasi petani meningkat melalui pendampingan teknis terkait pengelolaan air dan lahan rawa. Dokumentasi lapangan yang tersusun sistematis menjadi dasar evaluasi dan pembinaan lanjutan. Secara keseluruhan, kegiatan ini meningkatkan kualitas pelaksanaan dan keberlanjutan program cetak sawah.