Nini Niatullah Aliayati
Akademi Kebidanan Surya Mandiri Bima

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Bahaya Penggunaan Bedak Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Sumi Wilayah Kerja Puskesmas Lambu Yanti; Neti Sulami; Nini Niatullah Aliayati
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Akbid Surya Mandiri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70683/jkk.v2i2.29

Abstract

Latar belakang: Bedak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menyerap keringat, mencegah adanya luka karena gesekan, dan karena mempunyai permukaan yang luas maka mungkin dapat mempunyai efek mendinginkan kulit dengan pemberian yang tepat. Resiko penggunaan bedak yang tidak tepat pada bayi dapat mengakibatkan beberapa ganguan kesehatan seperti iritasi, ganguan pernapasan, kanker paru-paru dan masih banyak lagi. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 23 maret 2024 di Puskesmas Lambu yang memiliki bayi bulan Januari sampe bulan maret 2024 tercatat sebanyak 38 orang ibu. Dan dengan melakukan instrumen terhadap 5 orang ibu yang memiliki bayi pada saat posyandu didapatkan bahwa 2 diantaranya memiliki pengetahuan tentang bahaya pemberian bedak pada bayi dan 3 orang tidak tahu sama sekali. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Bahaya Penggunaan Bedak Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Sumi Wilayah Kerja Puskesmas Lambu Kabupaten Bima. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi sejumlah 38 responden. Sampel sebanyak 38 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 38 responden yang memiliki pengetahuan baik adalah 16 orang (42,1%), pengetahuan cukup adalah 19 orang (50,0%) dan pengetahuan kurang adalah 3 orang (7,9%). Kesimpulan: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Bahaya penggunaan Bedak Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Sumi Wilayah Kerja Puskesmas Lambu Kabupaten Bima dalam kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (50,0%).
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Perineum Di Desa Nunggi Kecamatan Wera Wilayah Kerja Puskesmas Wera Irna Rahma Susilawati; Susanti; Nini Niatullah Aliayati
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Akbid Surya Mandiri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70683/jkk.v2i2.31

Abstract

Latar belakang: Perawatan perineum adalah upaya memberikan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dengan cara menyehatkan daerah antara kedua paha yang dibatasi antara vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti waktu sebelum Hamil. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 23-24 Maret 2024 di Desa Nunggi Wilayah Kerja Puskesmas Wera, ibu post partum sebanyak 24 responden, pada saat kegiatan posyandu saya mewawancarai 10 orang ibu nifas, 7 orang ibu nifas tidak mengetahui cara perawatan luka jahitan perineum yang benar, 3 orang ibu nifas mengetahui cara perawatan luka jahitan perineum yang benar. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang perawatan perineum di Desa Nunggi Wilayah kerja Puskesmas Wera. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum sejumlah 24 responden. Sampel sebanyak 24 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 24 responden yang memiliki pengetahuan baik adalah 7 orang (29,2%), pengetahuan cukup adalah 8 orang (33,3%), dan pengetahuan kurang adalah 9 orang (37,5%). Kesimpulan: Gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan perineum di Desa Nunggi Wilayah kerja Puskesmas Wera Kabupaten Bima dalam kategori kurang yaitu sebanyak 9 orang (37,5%). Saran: Agar Desa Nunggi wilayah kerja Puskesmas Wera dapat meningkatkan lagi pengetahuan tentang perawatan perineum.