Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi Sirup Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Basilicum) Dan Daun Sirih (Piper Betle) Dan Uji Aktivitas Mukolitik Secara In Vitro A.Mu'thi Andy Suryadi; Zulfa Amalia Astuti; Faradila Ratu Cindana Mo'o; Nur Ain Thomas; Multiani S Latif
Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika Vol. 1 No. 1 (2024): Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jftsk.v1i1.18

Abstract

Daun Kemangi dan Daun Sirih secara tradisional telah digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat batuk. Telah terbukti bahwa kombinasi ekstrak Daun Kemangi dan Daun Sirih mempunyai aktivitas mukolitik secara in vitro dengan kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan Saponin. Tujuan Penelitian ini untuk memformulasikan kombinasi ekstrak Daun Kemangi dan Daun Sirih dalam bentuk sediaan sirup dan diuji aktivitas mukolitik secara in vitro. Metode Penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak Daun Kemangi dan Daun Sirih yang diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan diformulasikan ke dalam sediaan sirup dengan variasi konsentrasi kombinasi ekstrak daun kemangi dan daun sirih dimana F1 (0,5%: 0,5%), F2 (1,0%: 1,0%) dan F3 (1,5%: 1,5%). Sirup dievaluasi meliputi uji organolepstis, pH, homogenitas, viskositas dan di uji aktivitas mukolitik secara in vitro terhadap penurunan viskositas mukus sapi. Ambroxol 30 mg/ 5mL digunakan sebagai kontrol positif dan kontrol negatif adalah larutan mukus tanpa ekstrak dan ambroxol 30 mg/ 5mL. Hasil penelitian yang didapatkan F1, F2, dan F3 memiliki aktivitas mukolitik, pada F1 (0,5%: 0,5%) penurunan viskositas sebesar 1940 Cp hampir setara dengan kontrol positif yang memiliki penurunan viskositas sebesar 1927 Cp, sedangkan penurunan viskositas yang lebih besar dari kontrol positif dan F1 pada F2 (1,0%: 1,0%) sebesar 2007 Cp dan F3 (1,5%: 1,5%) sebesar 2112 Cp dengan semakin besar penurunan viskositas mukus sapi maka aktivitas mukoltik semakin besar. Berdasarkan uji One Way ANOVA diperoleh nilai p value <0,01 (α 0,01) hal ini disimpulkan adanya pengaruh konsentrasi kombinasi ekstrak daun kemangi dan daun sirih dalam menurunkan viskositas mukus sapi.
Penapisan Fitokimia dan Efek Penyembuhan Luka Insisi Dari Fraksi Etil Asetat Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas) Terhadap Mencit (Mus musculus) Hamsidar Hasan; Juliyanty Akuba; Nur Ain Thomas; Fika Nuzul Ramadhani; Rifka Anggraini Anggai; Safira Mahadewi Mamu
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v1i3.9

Abstract

Jarak pagar (Jatropha curcas) adalah tanaman alami tumbuhan Indonesia yang telah terdaftar sebagai salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk berbagai macam penyakit. Jarak pagar mengandung banyak metabolit sekunder yang berperan dalam mempercepat penyembuhan luka dan regenerasi sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada ekstrak etil asetat daun Jarak pagar (Jatropha curcas) serta efektivitas ekstrak etil asetat daun Jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap penyembuhan luka insisi pada mencit jantan (Mus musculus). Daun jarak pagar diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat. Kemudian dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder. Uji efektivitas penyembuhan luka insisi dilakukan dengan membagi hewan uji ke dalam 5 kelompok uji yang terdiri dari 3 ekor mencit jantan. Semua mencit diberi perlakuan sesuai kelompok uji yaitu kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2 (kontrol positif povidone iodine 10%), kelompok 3 (ekstrak jarak pagar 30%), kelompok 4 (ekstrak jarak pagar 40%), dan kelompok 5 (ekstrak jarak pagar 50%) hingga luka tersebut sembuh yang ditandai dengan luka menutup. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etil asetat daun jarak pagar (Jatropha curcas) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada lama waktu penyembuhan luka insisi antar kelompok. Rerata waktu yang dibutuhkan hingga luka insisi sembuh pada kelompok 1 (kontrol negatif) yaitu 20,7 hari; kelompok 2 (kontrol positif povidone iodine 10%) yaitu 17,7 hari; kelompok 3 (ekstrak jarak pagar 30%) yaitu 14,3 hari; kelompok 4 (ekstrak jarak pagar 40%) yaitu 13,3 hari; dan kelompok 5 (ekstrak jarak pagar 50%) yaitu 11,3 hari. Ekstrak etil asetat daun jarak pagar yang lebih efektif dalam menyembuhkan luka insisi pada mencit jantan terdapat pada konsentrasi 50%.