Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) TERHADAP BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN WAKTU PEMANGKASAN RESPONSE OF GROWTH AND PRODUCTION OF CAYENNE PEPPER (CAPSICUM FRUTESCENS L) TO VARIOUS CONCENTRATIONS OF MORINGA LEAF EXTRACT AND PRUNING TIMES Mawar, Mawar; Syahdan, Aan; Amin, Akriandi
AgriMu Vol 5, No 1 (2025): Agrimu Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/agm.v5i1.17079

Abstract

Penelitian ini betujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh Konsentrasi ekstrak daun kelor terhadap respon pertumbuhan dan produksi cabai rawit. (2) Untuk mengetahui pengaruh waktu pemangkasan terhadap respon pertumbuha n dan produksi cabai rawit. (3) Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara efektivitas ekstrak daun kelor dan pemangkasan terhadap respon pertumbuhan dan produksi cabai rawit. Penelitian ini dilakasanakan di Dusun Bontolohe, Desa Bua, Kecematan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, berlansung dari bulan Mei-Agustus 2024. Penelitian ini di laksanakan dalam bentuk rancangan faktorial dua faktor (F2F) yang di susun dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Kelor, terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu Kontrol, Konsentrasi ekstrak daun kelor 35 ml + 65 ml air/Tanaman, Konsentrasi ekstrak daun kelor 40 ml + 60 ml air/Tanaman, Konsentrasi ekstrak daun kelor 45 ml + 55 ml air/Tanaman. Sedangkan faktor kedua adalah pemangkasan tunas air yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu tampa perlakuan, 48 HST, 55 HST, dan 62 HST. Hasil penelitian ini menunjukan, Perlakuan kombinasi Ekstrak Daun Kelor (45 ml/Tan) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan bobot buah. Perlakuan pemangkasan tunas air memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan bobot buah. Terjadi interaksi Ekstrak Daun Kelor dan Pemangkasan Tunas Air berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah buah, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan bobot buah. 
KONSERVASI VEGETATIF DENGAN PENANAMAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK (HMT) GUNA MENCEGAH EROSI DAN MEMPERBAIKI PAKAN TERNAK KAMBING Armayanti, Andi Kurnia; Wahyuni, Andi Panca; Amin, Akriandi; Haerunnisa, Haerunnisa; Aras, Usri; Supra, Supra; Asri, Muh. Rahmat
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/qcnhjn04

Abstract

Pulau Kodingare yang terletak di Desa Padaelo merupakan pulau kecil dengan jumlah penduduk paling sedikit diantara ke sembilan pulau lainnya. Terdapat kelompok budidaya perikanan yang akan menjadi sasaran mitra yakni kelompok pembudidaya perikanan tunas muda yang di ketuai oleh bapak Asiswanto. Mitra menjadi sasaran pengabdian dikarenakan beberapa anggota mitra memiliki ternak kambing, namun kebutuhan pakan ternak kambing tidak terpenuhi. Sehingga kebanyakan kambing di pulau kodingare terlihat lebih kurus dibandingkan kambing pada umumnya. Kebutuhan nutrisi ternak kambing harus terpenuhi agar perfoman meningkat sehingga nilai jual ternak bisa meningkat. Peningkatan nutrisi pakan ternak kambing dapat di lakukan dengan penanaman hijauan makanan ternak (HMT) yang bisa membantu meningkatkan nutrisi pakan ternak dan juga berguna sebagai pencegah erosi tanah melalui program konservasi tanah vegetatif. Pelaksanaan konservasi tanah vegetatif dengan hijauan makanan ternak guna mencegah erosi pantai dan meningkatkan nutrisi pakan ternak kambing dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap pertama proses persiapan, tahap kedua proses penanaman HMT, tahap ketiga adalah proses pemeliharaan HMT dan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak kambing dan tahap terakhir berupa proses panen pupuk, pengemasan pupuk, analisis pupuk organik, pemasaran ternak kambing dan pupuk organik serta tahap monitoring dan evaluasi dari hasil penanaman HMT dan keberhasilannya dalam pencegahan erosi di pulau kodingare. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa Program Kemitraan Masyarakat (PKM) telah tepat sasaran Kata Kunci : Pulau, Kodingare, HMT, Limbah, POC.   Abstract Kodingare Island, which is located in Padaelo Village, is a small island with the smallest population among the nine other islands. There is a fishery cultivation group that will be targeted by partners, namely the young shoot fishery cultivator group headed by Mr. Asiswanto. Partners are the target of service because several partner members have goats, but their goat feed needs are not met. So most of the goats on Kodingare Island look thinner than goats in general. The nutritional needs of goats must be met so that their performance increases so that the selling value of the livestock can increase. Increasing the nutrition of goat feed can be done by planting forage (HMT) which can help increase the nutrition of livestock feed and is also useful as preventing soil erosion through a vegetative soil conservation program. The implementation of vegetative soil conservation with forage to prevent coastal erosion and increase the nutrition of goat feed is carried out in several stages. The first stage is the preparation process, the second stage is the process of planting HMT, the third stage is the process of maintaining HMT and making organic fertilizer from goat waste and the final stage is the process of harvesting fertilizer, packaging fertilizer, analyzing organic fertilizer, marketing goats and organic fertilizer as well as the monitoring and monitoring stages. evaluation of the results of forage planting and its success in preventing erosion on Kodingare Island. Based on the activities that have been carried out, it can be concluded that the Community Partnership Program (PKM) has been right on target. Keywords: Island, Kodingare, HMT, Waste, POC.
Potensi Hasil Galur Jagung (Zea mays L.) Di Dataran Rendah Kabupaten Mamuju Mawar; Sudirman; Amin, Akriandi
AgriMu Vol. 5 No. 2 (2025): AgriMu Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/456dps40

Abstract

Jagung merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat penting setelah padi. Tanaman ini mempunyai nilai ekonomi tinggi karena selain sebagai bahan pangan utama kedua setelah padi, juga jagung banyak digunakan sebagai bahan baku industri pakan ternak, dan bahan baku industri makanan serta banyak menghasilkan berbagai produk olahan baik primer maupun sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil pada delapan galur yang memiliki hasil tinggi untuk dapat dilepas sebagai varietas jagung yang baru dan untuk mengetahui keunggulan galur harapan dan atau calon varietas yang diuji. Dilaksanakan pada April hingga Agustus 2024 di Desa Bunde, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok, perlakuan terdiri atas 8 galur jagung: L61 x Mr14, L7-2 x Mr14, L12-1 x Mr14, L15-1 x Mr14, L66-1 x Mr14, L53-3 x Mr14, P42-4 x Nei, P87-1 x Nei koleksi IPB Bogor dan 2 varietas pembanding yaitu Bisi-2 dan NK 6326. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga seluruhnya terdapat 30 unit satuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan calon varietas unggul jagung hibrida (Zea mays L.) bahwa Galur L12-1 x Mr14 memberikan hasil terbaik  terhadap bobot biji jagung pipilan 7,97 t ha-1 pada parameter agronomi lainnya menunjukkan jumlah tanaman (plant stand) umur satu minggu 81,3 %. Galur L66-1 x Mr14 memberikan keunggulan dari aspek panjang tongkol, aspek menutupnya kelobot (husk cover) dan jumlah biji perbaris
RESPON PERTUMBUHAN RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) TERHADAP BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KELOR DAN WAKTU PEMANGKASAN RESPONSE OF GROWTH AND PRODUCTION OF CAYENNE PEPPER (CAPSICUM FRUTESCENS L) TO VARIOUS CONCENTRATIONS OF MORINGA LEAF EXTRACT AND PRUNING TIMES Mawar, Mawar; Syahdan, Aan; Amin, Akriandi
AgriMu Vol. 5 No. 1 (2025): Agrimu Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/agm.v5i1.17079

Abstract

Penelitian ini betujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh Konsentrasi ekstrak daun kelor terhadap respon pertumbuhan dan produksi cabai rawit. (2) Untuk mengetahui pengaruh waktu pemangkasan terhadap respon pertumbuha n dan produksi cabai rawit. (3) Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara efektivitas ekstrak daun kelor dan pemangkasan terhadap respon pertumbuhan dan produksi cabai rawit. Penelitian ini dilakasanakan di Dusun Bontolohe, Desa Bua, Kecematan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, berlansung dari bulan Mei-Agustus 2024. Penelitian ini di laksanakan dalam bentuk rancangan faktorial dua faktor (F2F) yang di susun dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Kelor, terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu Kontrol, Konsentrasi ekstrak daun kelor 35 ml + 65 ml air/Tanaman, Konsentrasi ekstrak daun kelor 40 ml + 60 ml air/Tanaman, Konsentrasi ekstrak daun kelor 45 ml + 55 ml air/Tanaman. Sedangkan faktor kedua adalah pemangkasan tunas air yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu tampa perlakuan, 48 HST, 55 HST, dan 62 HST. Hasil penelitian ini menunjukan, Perlakuan kombinasi Ekstrak Daun Kelor (45 ml/Tan) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan bobot buah. Perlakuan pemangkasan tunas air memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan bobot buah. Terjadi interaksi Ekstrak Daun Kelor dan Pemangkasan Tunas Air berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah buah, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan bobot buah.