Alam semesta, kecuali Allah SWT, meliputi benda-benda langit, seperti cakrawala, langit, bumi, bintang, gunung, dataran, sungai, lembah, tumbuhan, hewan, manusia, benda, dan sifat-sifat yang melekat pada benda-benda tersebut, baik yang berwujud maupun yang berwujud. tidak berwujud. Selain itu, ia menyatakan bahwa beberapa pemikir Islam kemudian mengkategorikan dunia menjadi empat komponen berbeda: ruh, substansi, ruang, dan waktu. Manusia telah muncul sebagai entitas di alam semesta, yang bertugas untuk memajukan kemajuan dan memastikan pertumbuhannya. Mereka yang berkecimpung di bidang pendidikan memahami bahwa keterkaitannya dengan proses penciptaan alam semesta terletak pada pengenalan potensi bawaan yang dianugerahkan Allah SWT kepada individu. Untuk mencapai potensi tersebut, hal ini tidak dapat dicapai secara spontan, melainkan memerlukan proses yang panjang dan berbagai tahapan yang mencakup kualitas, fasilitas, infrastruktur, dan alat yang melekat yang dirancang untuk memfasilitasi perolehan informasi yang luas oleh individu. Pendidikan Islam mengajarkan bahwa alam semesta diciptakan khusus bagi umat manusia untuk memenuhi amanah Allah SWT sebagai khalifah yang bertugas membimbing, memelihara, melindungi, dan mentransformasikan alam menjadi pedoman hidup dengan memperoleh berbagai sifat untuk mengembangkan karakter tersebut. Dari sinilah umat manusia memahami alasan mendasar di balik penciptaan alam semesta, sehingga mengantarkan mereka menjadi hamba Allah SWT yang bertaqwa dan setia.