Peradangan adalah respons biologis yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis jika tidak ditangani dengan baik. Obat anti-inflamasi konvensional sering kali memiliki efek samping, sehingga diperlukan alternatif yang lebih aman, seperti obat berbasis ekstrak herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis formulasi dan evaluasi tablet berbahan dasar ekstrak herbal sebagai obat anti-inflamasi. Beberapa ekstrak herbal yang digunakan dalam studi ini meliputi daun arbenan (Duchesnea indica) dan batang binahong (Andredera cordifolia), yang diketahui memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti flavonoid dan tanin dengan aktivitas anti-inflamasi. Metode penelitian ini dilakukan melalui kajian literatur dari berbagai studi yang menguji efektivitas ekstrak herbal terhadap model peradangan, seperti edema tikus yang diinduksi karagenan. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun arbenan memiliki daya aktivitas anti-inflamasi sebesar 0,31%, sementara batang binahong mencapai -45,60% pada konsentrasi tertentu. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa dosis optimal, seperti 600 mg/KgBB pada ekstrak daun telang, memberikan penghambatan radang terbaik dibandingkan kontrol positif. Penelitian ini menegaskan potensi besar ekstrak herbal sebagai alternatif terapi anti-inflamasi. Namun, tantangan dalam konsistensi hasil dan variabilitas biologis tetap perlu diatasi. Tindak lanjut penelitian diperlukan untuk mengeksplorasi kombinasi ekstrak herbal, menetapkan protokol uji yang lebih ketat, serta memastikan keamanan dan efektivitas jangka panjang guna mendukung pengembangan obat berbasis herbal yang lebih optimal.