Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prevention Cardiology Nanda, Nanda; Chairunnisa, Yusfa
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 6 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i6.19142

Abstract

Penyakit kardiovaskular masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia saat ini. Hal ini dapat meningkatkan angka kesakitan, kecacatan, dan beban sosial ekonomi masyarakat. Indikator utama penyakit kardiovaskular adalah kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, diperlukan deteksi dini dan tindakan pencegahan terkait risiko penyakit kardiovaskular agar dapat dipelajari lebih lanjut, dipantau, dan diberikan intervensi yang tepat oleh tenaga kesehatan. Dalam upaya untuk mengendalikan faktor risiko tersebut, Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association) memberikan definisi kesehatan kardiovaskular yang ideal menggunakan 7 metrik yang disebut "Life's Simple 7", yang terdiri dari tidak merokok, berat badan (BB) yang sehat, aktivitas fisik yang cukup dan diet seimbang, serta mencapai nilai target untuk kolesterol, tekanan darah (TD), dan glukosa darah.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Secara Kuantitatif Dan Kualitatif Pada Pasien Bedah Digestif Di Rumah Sakit Tipe B Lhokseumawe Sayuti, Muhammad; Yuziani; Chairunnisa, Yusfa
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol. 8 No. 4: LENTERA, DESEMBER 2024
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi penggunaan antibiotik merupakan salah satu bentuk tanggung jawab tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit dalam rangka mempromosikan penggunaan antibiotik yang rasional. Pentingnya melakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik pada pasien bedah dapat mengurangi efek samping obat serta mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah digestif di Rumah Sakit Tipe B Lhokseumawe secara kuantitatif menggunakan metode Defined Daily Doses (DDD) dan kualitatif dengan metode Gyssens. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan metode time limited sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik pasien dengan usia paling banyak adalah 56-64 tahun dengan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sama banyaknya, sedangkan antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan pada pasien bedah digestif adalah ceftriaxone, berdasarkan hasil evaluasi secara kuantitatif menggunakan metode DDD didapatkan antibiotik profilaksis dengan total DDD terbanyak adalah vicilin sebesar 13,63g sedangkan evaluasi secara kualitatif dengan metode Gyssens penggunaan antibiotik profilaksis tergolong kategori IVB karena ada antibiotik lain yang lebih aman daripada antibiotik ceftriaxone yang banyak digunakan di Rumah Sakit Tipe B Lhokseumawe. Kesimpulan evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis secara kuantitatif dengan metode DDD tergolong sesuai karena dosis yang digunakan perharinya tidak lebih dari ketentuan dari WHO sedangkan penggunaan antibiotik profilaksis secara kualitatif tergolong tidak sesuai karena masih ada antibiotik yang lebih aman yaitu safazolin
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Secara Kuantitatif Dan Kualitatif Pada Pasien Bedah Digestif Di Rumah Sakit Tipe B Lhokseumawe Sayuti, Muhammad; Yuziani; Chairunnisa, Yusfa
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol. 8 No. 4: LENTERA, DESEMBER 2024
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi penggunaan antibiotik merupakan salah satu bentuk tanggung jawab tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit dalam rangka mempromosikan penggunaan antibiotik yang rasional. Pentingnya melakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik pada pasien bedah dapat mengurangi efek samping obat serta mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah digestif di Rumah Sakit Tipe B Lhokseumawe secara kuantitatif menggunakan metode Defined Daily Doses (DDD) dan kualitatif dengan metode Gyssens. Metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan metode time limited sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik pasien dengan usia paling banyak adalah 56-64 tahun dengan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sama banyaknya, sedangkan antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan pada pasien bedah digestif adalah ceftriaxone, berdasarkan hasil evaluasi secara kuantitatif menggunakan metode DDD didapatkan antibiotik profilaksis dengan total DDD terbanyak adalah vicilin sebesar 13,63g sedangkan evaluasi secara kualitatif dengan metode Gyssens penggunaan antibiotik profilaksis tergolong kategori IVB karena ada antibiotik lain yang lebih aman daripada antibiotik ceftriaxone yang banyak digunakan di Rumah Sakit Tipe B Lhokseumawe. Kesimpulan evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis secara kuantitatif dengan metode DDD tergolong sesuai karena dosis yang digunakan perharinya tidak lebih dari ketentuan dari WHO sedangkan penggunaan antibiotik profilaksis secara kualitatif tergolong tidak sesuai karena masih ada antibiotik yang lebih aman yaitu safazolin