Fadhil, Rifqy
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kualitas Air Menggunakan Metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan Qual2Kw Pada Sungai Sungai Metro, Kabupaten Malang, Jawa Timur Fadhil, Rifqy; Emma Yuliani; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.01.005

Abstract

Pengaruh dari tata guna lahan pada suatu daerah tangkapan air sangat mempengaruhi peran dari kualitas air terutama air bersih. Maka dari itu diperlukan adanya penelitian pada Sungai Metro yang bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab pencemaran dengan menganalisis karakteristik dan status mutu air pada sungai menggunakan metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan Qual2Kw. Selain daripada itu, tujuan dari studi ini dilakukan adalah untuk memberikan sebuah gambaran bagaimana sebaran beban pencemaran dari titik bagian hulu penelitian sampai dengan titik hilir penelitian Sungai Metro. Keluaran dari penelitian ini memberikan hasil dimana pada bagian Hulu mendapatkan nilai 1,66 atau tercemar ringan dan pada Hilir mendapatkan nilai 2,07 atau tercemar sedang. Untuk analisis menggunakan metode CCME-WQI pada bagian hulu dikategorikan sebagai cemar sedang sedangkan atau kelas 4 dan pada hilir dikategorikan sebagai cemar buruk atau masuk pada kelas 5. Untuk hasil pemgrograman Qual2Kw pada bagian hulu maupun hilir yang di simulasikan pada empat parameter yaitu pH, TSS, BOD, dan COD mendapatkan keluaran berupa beban pencemar pada bagian hulu dan hilir melebihi tampungan dari sungai itu sendiri dengan nilai -2146,176; -2020,205; dan 149,299 pada setiap simulasi pada nitrat sedangkan pada BOD menghasilkan nilai -4394,995;-4236,365; dan -2956,124. Lalu untuk tata guna lahan dari setiap titik menghasilkan tata guna lahan yang mana penggunaan lahan terbanyak adalah untuk persawahan dengan persentase 32,35%, diikuti oleh pemukiman dengan persentase 27,65%, ladang dengan persentase 22,09%, campuran dengan persentase 31,81%, dan terakhir kebun dengan persentase 8,22%.