Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Analisa Kualitas Air Sungai Tukad Badung, Denpasar, Bali Menggunakan Program QUAL2Kw Richarta Vichotama Nur A. A; Riyanto Haribowo; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.04

Abstract

Sungai Tukad Badung secara fisik terbilang baik, namun memiliki kualitas air yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting kualitas air Tukad Badung dan mengetahui kondisi daya tampung pencemaran berdasarkan analisa program QUAL2Kw. Dari hasil analisa, kondisi kualitas air pada daerah studi menunjukkan dua dari delapan parameter (Fosfat dan BOD) tidak memenuhi baku mutu kelas II. Sedangkan Daya Tampung Pencemaran sungai Tukad Badung pada TSS yakni 17,77 ton/hari, pada BOD 27,49 ton/hari, pada COD 93,63 ton/hari, dan pada Fosfat 7,65 ton/hari. Pada prediksi kualitas air Tukad Badung tahun 2024, terjadi penurunan kualitas air pada sungai Tukad Badung, hal ini dapat diprediksi dari trend penurunan kualitas air yang dihitung grafik penurunanya secara polinomial. Beberapa parameter diprediksi tidak memenuhi baku mutu kelas II yakni pada parameter BOD dan  Fosfat, sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya. BOD memiliki penurunan sebesar -8,93% (konsentrasi BOD naik 8,93%) dan Fosfat memiliki penurunan sebesar -16,67% (konsentrasi fosfat naik 16,67%).
Studi Penentuan Status Mutu Air dengan Menggunakan Metode Indeks Pencemaran dan Metode Water Quality Index (WQI) Di Sungai Donan Cilacap, Jawa Tengah Galih Teja Mukti; Tri Budi Prayogo; Riyanto Haribowo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.21

Abstract

Sungai Donan merupakan daerah yang memiliki beberapa kawasan industri dan kawasan permukiman. Dampak dari adanya kawasan padat pembangunan dan industri diyakini dapat mempengaruhi tingkat mutu kualitas air. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengamati dan menganalisa kondisi sungai Donan sehingga dapat memperlihatkan sumber pencemaran dan parameter melebihi batas baku mutu yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) dan Water Quality Index (WQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mutu air Sungai Donan dari analisa menggunakan metode Indeks Pencemaran menunjukkan 100% kondisi tercemar sedang. Sedangkan menurut metode Water Quality Index (WQI) menunjukkan 47,5% tercemar berat dan 52,5% tercemar sedang. Penentuan status mutu air dari hasil sampel air terhadap Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 yang di lakukan pada bulan November 2018 menyatakan bahwa terdapat beberapa parameter yang melebihi batas baku mutu kelas II yaitu Jumlah partikel terlarut (TDS), COD, BOD, flourida, minyak dan lemak, salinitas, sulfida, dan klor bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa air di Sungai Donan tersebut dimungkinan masih digolongkan air sungai kelas IV.
Studi Penilaian Kinerja Sistem Irigasi dengan pendekatan permen PUPR No.12/PRT/M/2015 dan PSETK untuk prioritas penanganan dengan metode AHP pada Daerah Irigasi Kaligawe kabupaten Klaten. Ndaru Prasetyaningrum; Tri Budi Prayogo; Rini Wahyu Sayekti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.06

Abstract

Untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya air di bidang pertanian di DI Kaligawe perlu diadakan Penilaian Kinerja Irigasi. Dalam penelitian ini memakai metode Penilaian Kinerja Irigasi Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 dan PSTEK (Profil Sosial Teknik Ekonomi Kelembagaan), untuk menetukan skala prioritas penangan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan bantuan paket program Super decission 2.10.Hasil Penilaian dengan Metode Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 Indeks Kinerja sebesar 82,57% , yang terdiri dari aspek Prasarana Fisik 37,67%, Produktitas Tanam 13,88%, Sarana Penunjang 5,69%, Organisasi Personalia 12,90%, Dokumentasi 3,85%, P3A 8,575%.Dengan Metode PSETK skoring Profil Sosial sebesar 12 (Tinggi), skoring Profil Ekonomi sebesar 8 (Tinggi), skoring Profil Teknik 30 (Baik), skoring Profil Kelembagaan 17 (Cukup Baik).Prioritas penanganan dengan metode AHP bersumber dari Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 adalah Prasarana Fisik(0,171), sub-aspek Bangunan Utama (0,136).Prioritas penanganan dengan metode AHP berdasarkan PSETK adalah Profil Teknik (0,246).
Studi Penilaian Kinerja Sistem Irigasi Menggunakan Aplikasi Epaksi dan Metode Fuzzy Set Theory di Daerah Irigasi (DI) Ketapang Barat Kabupaten Sampang Kania Laksita Inadhi; Tri Budi Prayogo; Jadfan Shidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.08

Abstract

The region of Irigasi Ketapang Barat's system of Irigasi doesn't work as expected. The reason why this happened was because there were some problems, both technical and non-technical. Teknis problems are caused by a lot of sediment, but for non-technical problems, there aren't any people around when the air is coming in. It's important to figure out how the system works to solve this problem. In this case, fuzzy set theory and applications of epaksi are used to figure out how well a system works. What from the two methods above will be compared and uji hipotesis will be done. To figure out what needs to be done first, use the PSTEK tool (Profi, Sosial, Teknik, Ekonomi, dan Kelembagaan).
Analisa Dampak Sedimen Terhadap Usia Guna Waduk Plumbon Vioni Auliya Damayanti; Tri Budi Prayogo; Rini Wahyu Sayekti
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.030

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Waduk Plumbon yang terletak di Kecamatan Puloharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Waduk Plumbon mulai beroperasi pada tahun 1928 sehingga waduk telah berusia 92 tahun di tahun 2020. Masalah utama dalam pengelolaan waduk adalah menjaga agar waduk tetap dapat beroperasi optimal karena sedimen akan terus bertambah dan mengendap di dasar waduk. Sedimen yang mengendap akan mengurangi tampungan efektif waduk, pada tahun 2020 kapasitas tampungan mati Waduk Plumbon tersisa sebesar 224234,54 m3. Pada studi ini nilai besar erosi akan dihitung menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation), sehingga besarnya SDR (Sediment Delivery Ratio) dapat diketahui, kemudian nilai Trap Eficiency akan dihitung dengan metode Brune. Dengan demikian, laju sedimentasi yang terjadi dan perkiraan sisa usia guna Waduk Plumbon dapat dapat diketahui. Dari hasil analisa USLE dan perhitungan laju sedimen pada tahun 2020 didapatkan erosi lahan sebesar 97.028,49 ton/tahun dan laju sedimentasi sebesar 22.529,18 m/tahun. Didapatkan sisa usia guna waduk Plumbonpada tahun 2020 tersisa 2,7 tahun.
Perencanaan Pengembangan Tata Air Daerah Irigasi Rawa (Non-Pasang Surut) Binawara, Kabupaten Tanah Bumbu Aditya Ramadhan; Tri Budi Prayogo; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.040

Abstract

Daerah Irigasi Rawa Binawara yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu tiap tahunnya mengalami kelebihan air serta terdapat lahan potensial yang belum digunakan sebagai lahan pertanian. Diharapkan dengan pengembangan ini mampu mereduksi banjir yang terjadi serta meningkatkan luas lahan fungsional yang semula 775,03 Ha menjadi 1322,76 Ha. Analisis pola tanam dan modulus drainase dilakukan guna mengetahui apakah saluran eksisting dapat menampung debit rencana atau diharuskan merencanakan dimensi saluran baru. Analisis pola tata tanam beserta kebutuhan air irigasi menggunakan curah hujan rancangan satu harian maksimum tahunan, sedangkan analisis debit drainase menggunakan curah hujan rancangan tiga harian maksimum tahunan. Kedua analisis tersebut menggunakan kala ulang 5 tahun. Simulasi HEC-RAS menunjukkan saluran eksisting mengalami luapan sehingga membanjiri area samping saluran ketika dialiri debit rencana. Saluran baru serta pintu air direncanakan guna mengatasi masalah yang terjadi pada saluran eksisting dan untuk meningkatkan luas lahan fungsional. Tiap saluran baru dan pintu air memiliki dimensi yang berbeda berdasarkan debit rencana yang mengalir. Simulasi HEC-RAS menunjukkan saluran baru dapat menampung debit rencana. Sementar itu, simulasi pintu air menghasilkan tiap pintu air memiliki tinggi minimal bukaan yang berbeda berdasarkan kebutuhan air di tiap saluran, dengan interval tinggi bukaan 0,1m – 1,0m. The Binawara Swamp Irrigation Area in Tanah Bumbu Regency has more standing water than it can handle annually, and there is potential land that has not been farmed. This development is expected to reduce flooding and increase the functional land area from 775.03 hectares to 1322.76 hectares. An analysis of the cropping pattern and drain module was carried out to determine whether the existing canal can accommodate the planned discharge or if it is necessary to plan new channel dimensions. Cropping patterns and irrigation water requirements were analyzed using a one-day rainfall design, whereas drainage discharge was analyzed using a three-day rainfall design. Both analyses used a five-year return period. The HEC-RAS simulation revealed that when the planned discharge flows, the current channel overflows and drowns on the neighboring land. New canals and irrigation gates are planned to overcome existing canal problems and increase the functional area of land. Each new canal and gate had different dimensions based on the discharge flow design. The sluice gate simulation revealed that, depending on the water demand in each canal, each sluice gate had a distinct minimum opening height, with opening height intervals ranging from 0.1m to 1.0m.
KAJIAN ALIRAN PADA INLET SUDETAN SUNGAI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR UNTUK PENGENDALIAN BANJIR JAKARTA Rica Yunita; Mohammad Sholichin; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.009 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2017.008.02.2

Abstract

Sudetan Sungai Ciiwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) merupakan salah satu cara untuk mengurangi banjir pada Sungai Ciliwung. Bangunan ini diharapkan mampu mengalihkan debit banjir sungai Sungai Ciliwung ke KBT sebesar 60 m3/detik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil model fisik dengan melakukan perbandingan aliran pada model fisik terhadap perhitungan secara teoritis dan analisa satu dimensi menggunakan HEC-RAS. Perhitungan teoritis dilakukan dengan metode De Marchi, side weir, percabangan anak sungai dan aliran melalui pulau. Perhitungan melalui 4 metode dan hasil simulasi HEC-RAS didapatkan beberapa perbedaan terhadap debit, kecepatan dan tinggi muka air pada inlet floodway (sudetan) Sungai Ciliwung ke KBT namun tidak terlalu signifikan. Baik hasil uji model fisik maupun perhitungan teoritis dan simulasi HEC-RAS debit 60 m3/detik dapat terjadi apabila elevasi muka air di Sungai Ciliwung diatas +12,342 m.  
EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI RAWA PASANG SURUT TERHADAP POLA OPERASI PINTU AIR D.I.R PEMATANG LIMAU KABUPATEN SERUYAN hairin noor; Suhardjono Suhardjono; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.425 KB) | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2018.009.01.2

Abstract

Kabupaten Seruyan Propinsi Kalimantan Tengah secara umum memiliki lahan dan air yang cukup tersedia. Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Pematang Limau dipengaruhi oleh muka air pasang surut yang terjadi pada Sungai Seruyan. Pada musim hujan, muka air meningkat akibat air pasang dan curah hujan. Sementara di musim kemarau lahan menjadi kering. Untuk itu perlu dilakukan pengaturan pola operasi pintu air. Untuk mengetahui profil aliran di saluran primer digunakan software HEC-RAS 5.0.1 pada kondisi kering. Simulasi dilakukan dengan: (1) simulasi debit air pasang tanpa pintu air, (2) simulasi pintu air (existing), (3) simulasi dengan merubah lebar pintu air saluran primer dari 1 m menjadi 1,5 m dan (4) merubah koefisien Manning dari 0,027 menjadi 0,018. Dari beberapa simulasi yang dibuat, simulasi kedua menunjukkan elevasi muka air tertinggi pada cross section 1-12, namun tidak mampu menggenangi lahan yang berada di kanan atau kiri cross section 10-12. Langkah penanganan selanjutnya dengan menutup pintu air pada saluran primer ketika puncak debit pasang. Berdasarkan hasil perhitungan, kedalaman genangan pada lahan sebesar 0,001 m atau 1 mm jika secara bersamaan, sedangkan jika dilakukan secara bergilir 0,015 m atau 1,5 cm. Hasil perhitungan genangan yang terjadi akibat hujan 0,061 m atau 6,1 cm, sedangkan hasil perhitungan di saat pasang dan bersamaan terjadinya hujan diperoleh 0,062 m atau 6,2 cm. Alternatif terakhir untuk mengatasi kekeringan adalah dengan sistem pompanisasi. Hasil perhitungan dengan lama operasi pompa 10 jam/hari selama 6 hari, untuk kedalaman genangan (y) 5 cm, maka kebutuhan unit pompa sebesar 12 buah.
Analisa Penentuan Skala Prioritas Rehabilitasi Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Kendal di Kabupaten Kediri dengan Software PSDA-PAI Versi 2.0 Ariq, Ahmad Widi; Moch. Sholichin; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.021

Abstract

Daerah Irigasi Kendal Kabupaten Kediri, memiliki keadaan struktur tanah cukup produktif untuk berbagai macam tanaman. Namun kondisi eksisting pada daerah irigasi Kendal menjelaskan bahwa terdapat penurunan pada kinerja jaringan irigasi yang disebabkan oleh kerusakan saluran dan vegetasi yang menutupi ruas saluran. Metodepelaksanaan penelitian ini memerlukan beberapa langkah operasional, antara lain:penugasan personel, persiapan pelatihan, pengecekan perlengkapan yang diperlukan, persiapan agenda kegiatan, dan pengadaan/penyediaan peralatan.Buat akun di komputer, lalu gunakan program, periksa hasilnya dan tentukan skala prioritasnya.Pengaplikasian dengan menggunakan software memudahkan penentuan jenis perawatan jaringan irigasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Kinerja Sistem Irigasi untukDaerah Irigasi Kendal sebesar 84,31% berdasarkan software running PDSDA-PAI Versi 2.0 dan tergolong dalam kondisi baik (80 < 90%). Dalam perhitungan prioritas pembangunan daerah irigasi Kendal menggunakan metode AHP, ditentukan bahwa aspek yang lebih diprioritaskan adalah aspek fisik, didapatkan nilai 0,266 (prioritas saluranpembawadidapatkan nilai 0,180). Hasil analisis SWOT dan analisis IFAS & EFAS menunjukkan bahwa bobot prioritas penanganan juga terdapat pada aspek prasarana fisik (saluran pembawa, bangunan utama, dan bangunan pelengkap) dengan dasar besaran NKF (Nilai Kondisi Fisik) masing-masing aspek. AKNOP untuk Saluran Pembawa pada Daerah Irigasi Kendal sebesar Rp 19.326.790.000,00.
Studi Penilaian Indeks Kinerja Irigasi Dan Angka Kebutuhan Nyata Operasional Dan Pemeliharaan Pada Rehabilitasi Daerah Irigasi Molek Kabupaten Malang Dea Irisadita Pramesti Ramadhani Dyah Adaninggar; M. Janu Ismoyo; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.024

Abstract

Daerah Irigasi Molek secara administrasi letaknya di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang meliputi Kecamatan Kepanjen, Kromengan dan Sumberpucung. Daerah Irigasi ini memiliki beberapa permasalahan pada saluran - saluran dan bangunan - bangunannya. Dari hasil inventarisasi yang dilakukan terdapat kerusakan yang terjadi di 9 ruas. Kerusakan terjadi di 7 ruas saluran primer Molek dan di 2 ruas saluran sekunder. Nilai indeks kinerja Daerah Irigasi Molek memperoleh nilai 79,82% meliputi aspek prasarana fisik 38,63%, 12,75% pada aspek produktivitas tanaman, serta sebesar 5,95% sarana penunjang O&P, pada aspek organisasi personalia nilainya 11,69%, dokumentasi sebesar 4,05%, perkumpulan petani pemakai air sebesar 6,75%. Perhitungan prioritas penanganan aset pada Daerah Irigasi Molek berdasarkan urutan nilai kondisi fisik yang paling rendah ke yang paling tinggi dilihat dari perhitungan indeks kinerja irigasi. Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) pada Daerah Irigasi Molek yaitu sebesar Rp. 1.289.036,26.