Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Motif dalam cerita rakyat bandit sosial: Studi perbandingan cerita rakyat "Si Pitung", "Si Jampang", dan "Robin Hood" dalam perspektif mazhab Finlandia Sugestian, Laetitia; Taum, Yoseph Yapi
Sintesis Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v18i2.8052

Abstract

Fenomena perampokan untuk membantu rakyat kecil merupakan suatu fenomena yang universal sehingga kisah tentang perampok yang merampok untuk membantu rakyat kecil (bandit sosial) tidak hanya ditemui di satu daerah. Buktinya, bangsa Inggris memiliki kisah "Robin Hood" dan masyarakat Betawi memiliki kisah "Si Jampang" serta "Si Pitung". Penelitian ini bertujuan untuk meneliti persamaan dan perbedaan kisah "Robin Hood", "Si Jampang", serta "Si Pitung" untuk melihat sejauh mana persamaan ketiga cerita rakyat tersebut. Untuk meneliti persamaan dan perbedaan ketiga cerita rakyat tersebut, teori historis komparatif yang dikembangkan oleh Mazhab Finlandia digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga cerita rakyat itu memiliki tiga persamaan dan dua perbedaan. Di samping itu, pasangan cerita rakyat "Si Pitung" dan "Si Jampang" serta "Si Pitung" dan "Robin Hood" memiliki satu persamaan masing-masing. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketiga cerita rakyat tersebut memiliki lebih banyak persamaan dibanding perbedaan.
Paradoks Individualitas: Penjelajahan Dekonstruksi Nilai Komunal dan Individual dalam Cerpen Jakarta Karya Totilawati Tjitrawasita Sugestian, Laetitia; Taum, Yoseph Yapi
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 14, No 1 (2025): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v14i1.7872

Abstract

This study aims to explore alternative interpretations of the short story Jakarta to demonstrate that such interpretation is not absolute. The data for this study is collected through library research. This study employs an eclectic approach by combining objective and discursive methods. Teeuw's semiotic theory is used for objective analysis, while Derrida's deconstruction theory is applied for discursive analysis. In the process data analyzation, the researcher anaylized the short story's elements using Teeuw's semiotic theory, identified the ideology embodied in the story, carried out decentering with Derrida's deconstruction theory, and identified as well as developed novel ideas that arose from the decentering process. The findings of this study reveal that the interpretation of the short story Jakarta is not absolute. The analysis using Teeuw's theory reveals that the story foregrounds the importance of family as a community, in which personal interests are considered secondary. However, the application of Derrida's deconstruction theory uncovers a new idea within the story, namely that each individual has the right to prioritize personal interests over non-urgent communal concerns. This idea is found through the characterization of Pak Pong's selfishness, as reflected in the conflict within the short story Jakarta. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penafsiran alternatif terhadap cerpen Jakarta untuk menunjukkan bahwa penafsiran terhadap cerpen ini tidak bersifat mutlak. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Dalam proses analisis, penelitian ini menggunakan pendekatan eklektik dengan menggabungkan metode objektif dan diskursif. Teori semiotika Teeuw digunakan untuk analisis objektif, sedangkan teori dekonstruksi Derrida diterapkan dalam analisis diskursif. Dalam melakukan analisis, peneliti menganalisis struktur cerpen dengan teori semiotika Teeuw, mengidentifikasi ideologi yang terkandung dalam cerpen, melakukan decentering dengan teori dekonstruksi Derrida, dan mengidentifikasikan serta merumuskan gagasan baru yang muncul dari proses decentering. Penelitian ini menemukan bahwa penafsiran terhadap cerpen Jakarta tidaklah mutlak. Analisis dengan teori Teeuw menunjukkan bahwa cerpen ini mengedepankan pentingnya keluarga sebagai sebuah komunitas, dengan kata lain kepentingan pribadi ditempatkan sebagai urusan sekunder. Namun, penerapan teori dekonstruksi Derrida berhasil mengungkap sebuah gagasan baru dalam cerpen ini, yaitu bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengutamakan kepentingan pribadinya dan menomorduakan urusan komunal yang tidak mendesak. Gagasan ini ditemukan melalui karakter keegoisan Pak Pong yang tercermin dalam konflik cerpen Jakarta.
Analisis Puisi Jurang Musim Karya Toto Sudarto Bachtiar dengan Pendekatan Semiotika Riffaterre Sugestian, Laetitia; Taum, Yoseph Yapi
Salingka Vol 21, No 1 (2024): SALINGKA, Edisi Juli 2024
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v21i1.997

Abstract

This research aims to uncover the overall meaning of the poem Jurang Musim and to prove that the comprehensive meaning of this poem cannot be determined solely through the interpretation of specific words, lines, or stanzas. The data in this study is collected using recording techniques from the observation method. The data is then analyzed using Michael Riffaterre's semiotic approach, so the data analysis steps include reading the poem heuristically hermeneutically and determining the hypogram, then concluding with determining the matrix, model, and meaning. The results of this study indicate that the overall meaning of the poem Jurang Musim cannot be captured solely through the interpretation of specific words, lines, or stanzas. Furthermore, this study also found that the poem's meaning describes that individuals who are accustomed to living an easy life in the past tend not to have resilient characters. As a result, when they enter the next phase of life, they are unable to effectively face the onset of late-coming difficult times. AbstrakPenelitian ini bertujuan mengungkap makna keseluruhan puisi Jurang Musim dan membuktikan bahwa makna komprehensif puisi ini tidak bisa hanya ditentukan melalui interpretasi terhadap kata, baris, atau bait tertentu. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik rekam dari metode simak. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan pendekatan semiotika Michael Riffaterre sehingga langkah analisis data dalam penelitian ini adalah membaca puisi secara heuristik dan hermeneutik, serta menentukan hipogram, lalu diakhiri dengan menentukan matriks, model, dan makna. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa makna keseluruhan dari puisi Jurang Musim tidak dapat hanya ditangkap melalui interpretasi terhadap kata, baris, atau bait tertentu. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa makna puisi ini menggambarkan bahwa individu yang terbiasa menjalani kehidupan mudah di masa lampau cenderung tidak memiliki karakter yang tangguh. Akibatnya, ketika mereka memasuki fase berikutnya dalam hidup, mereka tidak mampu menghadapi dengan efektif datangnya masa-masa sulit yang terlambat.