Abstract: Manual school bell operations in rural areas often cause schedule inconsistencies and reduced discipline. This community service implemented an automatic bell system using an Arduino Nano, RTC DS3231, and DFPlayer Mini at MAS Islamiyah Hessa Air Genting. Activities covered needs assessment, system design, audio preparation, installation, training, and evaluation. The system achieved 100% timing accuracy and 40% cost efficiency compared to conventional bell systems. It operated reliably, produced clear audio, and integrated smoothly with the school’s sound system, improving punctuality among teachers and students. The solution is low-cost, easy to maintain, and replicable for other schools. Project outputs include one functional prototype, training materials, and a manuscript submitted to a nationally accredited journal. After this program, the partner experienced improved discipline among teachers and students due to a more organized and punctual bell schedule. In addition, school operators are now able to operate and maintain the system independently, resulting in more efficient school operations. Keywords: arduino nano; automatic school bell; dfplayer; RTC DS3231; digitalisasi sekolah Abstrak: Operasional bel sekolah yang masih manual di sejumlah sekolah pinggiran menyebabkan ketidakteraturan jadwal dan menurunnya kedisiplinan. Kegiatan pengabdian ini menerapkan sistem bel otomatis berbasis Arduino Nano, modul RTC DS3231, dan DFPlayer Mini di MAS Islamiyah Hessa Air Genting. Tahapan kegiatan meliputi analisis kebutuhan, perancangan perangkat keras dan lunak, perekaman konten audio, instalasi sistem, pelatihan operator, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu meningkatkan ketepatan waktu pembunyian bel hingga 100% dibandingkan sistem manual, serta menurunkan biaya implementasi hingga 40% dibandingkan bel komersial dengan fungsi sepadan. Sistem beroperasi stabil, memiliki kualitas audio yang jelas, dan terintegrasi baik dengan sound system sekolah, sehingga berdampak pada peningkatan kedisiplinan guru dan siswa. Solusi ini tergolong ekonomis, mudah dirawat, dan berpotensi direplikasi di sekolah lain dengan karakteristik serupa. Luaran kegiatan meliputi satu unit prototipe berfungsi, modul pelatihan, serta naskah artikel ilmiah yang diajukan pada jurnal terakreditasi nasional. Setelah kegiatan ini, mitra mengalami peningkatan kedisiplinan guru dan siswa karena jadwal bel menjadi lebih teratur dan tepat waktu. Selain itu, operator sekolah kini mampu mengoperasikan dan merawat sistem secara mandiri sehingga kinerja operasional sekolah menjadi lebih efisien. Kata kunci: arduino nano; bel sekolah otomatis; dfplayer; RTC DS3231; digitalisasi sekolah