Masa remaja adalah tahap perkembangan yang krusial di mana individu secara aktif berusaha untuk menemukan dan mendefinisikan identitas mereka. Selama periode ini, motivasi siswa untuk berprestasi memainkan peran penting dalam keberhasilan akademik dan perkembangan pribadi mereka. Namun, banyak siswa yang masih menunjukkan motivasi berprestasi yang rendah, sehingga menghambat kemajuan pendidikan mereka. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kurangnya motivasi ini adalah konsep diri, yang merujuk pada cara individu memandang diri mereka, termasuk kemampuan dan nilai diri mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana kemandirian dalam belajar dan konsep diri mempengaruhi motivasi berprestasi di kalangan siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, yang melibatkan 110 siswa SMA dari Sekolah X. Subjek penelitian berjumlah 94 siswa. Data dikumpulkan menggunakan skala Likert untuk menilai tiga variable, yaitu kemandirian belajar, konsep diri, dan motivasi berprestasi. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel ini. Hasil penelitian mengungkapkan beberapa temuan penting. Pertama, baik kemandirian belajar maupun konsep diri ditemukan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap motivasi berprestasi (f=8.979, r²=0.189, dan p=0.000). Secara khusus, konsep diri memiliki dampak positif yang lebih kuat (β=0.293, t =2.654, p=0.010), diikuti oleh kemandirian belajar (β=0.232, t=2.104, p=0.039). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki konsep diri positif dan kemandirian dalam belajar cenderung lebih termotivasi untuk mencapai kesuksesan akademik. Hal ini menekankan pentingnya membina konsep diri dan kemandirian dalam belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa.