Usaha peternakan ayam broiler memerlukan modal yang besar. Sistem pengembangan yang efisien diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya pengelolaan usaha ayam broiler dengan melakukan integrasi vertikal antara perusahaan (inti) dengan peternak (plasama) yaitu kemitraan. Sistem kemitraan menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan bisnis dalam budidaya ayam broiler saat ini. Pada sistem kemitraannya peternak mendapatkan sistem harga kontrak penjualan ayam. Harga tesebut menghindarkan peternak dari penurunan penerimaan akibat jatuhnya harga di pasar tetapi juga menyebabkan penerimaan tetap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kemitraan yang dijalankan antara peternak (plasama) dan perusahaan (inti), mengetahui pendapatan peternak, serta mengetahui kelayakan usaha peternak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif. Metode pengambilan data dengan tatatp muka menggunakan kuisoner, analsisa data menggunakan analisa deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) pola kemitraan yang dijalankan peternak X dengan perusahaan yaitu pola kemitraan inti plasma yang menguntungkan kedua belah pihak (2) biaya yang dikeluarkan oleh peternak X sebesar Rp 55.683.000,00 per periode dengan jumlah ternak 2.000 ekor, penerimaan yang di peroleh peternak X sebesar Rp 62.900.000,00 per periode, pendapatan yang diperoleh peternak X sebesar Rp 7.037.000,00 per periode, (3) analisis kelayakan R/C rasio menghasilkan nilai 1,13 dan B/C rasio menghasilkan nilai 0,3 maka usaha peternakan milik peternak X layak untuk terus dijalankan dan dikembangkan