Fadlli Marh, Noor
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Initiatives for Religious Moderation in West Sumatra: Preserving the Harmony of Tradition and Islam D, Rusyaida; Fadlli Marh, Noor; Taufiq, M; Fadhli, M; Sabri
ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/esensia.v25i2.5837

Abstract

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) remains deeply embedded in the idealized worldview of Minangkabau society in West Sumatra, serving as a foundational philosophy that harmonizes tradition and Islam. However, contemporary religious dynamics demand adaptation, particularly concerning religious moderation, as West Sumatra is often perceived as deficient in this aspect due to its strong religious identity. This study explores the strengthening of religious moderation through strategic initiatives based on ABS-SBK in three regencies—Tanah Datar, Agam, and Lima Puluh Kota—culturally known as Luhak Nan Tigo, the historical heartland of the Minangkabau ethnic group. Qualitative interviews reveal that each luhak responds to the challenges of modernity through distinct approaches: Tanah Datar relies on traditional authorities and historical sites, Agam reinforces its identity as a Madani (civilized) district, while Lima Puluh Kota emphasizes managing social diversity. This study argues that the Minangkabau people ought to ideally achieve a higher religious harmony index than their current standing. It seeks to position these efforts within the ABS-SBK framework as local wisdom, the identity of Islam as a minority, and its relation to maqāṣid al-sharī‘ah.
Konflik Tata Kelola Masjid Secara Tradisional Anugrah, Mela; Fadlli Marh, Noor
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29872

Abstract

Penelitian ini didasari oleh adanya pergantian pengurus masjid yang tidak sesuai dengan periode kepengurusan, sehingga menghambat perkembangan masjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika konflik antara pengurus Masjid Baitul Amal dan masyarakat di Jorong Timbulun Atas, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dimana peneliti berusaha mendeskripsikan dan menyajikan hasil yang sesuai dengan informasi dan data yang penulis dapat dilapangan terkait Konflik Kepengurusan Masjid Baitul Amal Dengan Masyarakat Jorong Timbulun Atas. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pengurus Masjid dan Masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Konflik Dialektika oleh Ralf Dahrendorf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kepengurusan Masjid Baitul Amal Jorong Timbulun Atas sering kali mengalami pergantian yang tidak sesuai dengan tahun yang sudah ditentukan. Hal ini terjadi karena adanya ketidak cocokan antara masyarakat dengan pengurus atau masyarakat dengan masyarakat yang terkait dengan kepengurusan Masjid, sumber daya Masjid, maupun tata kelola Masjid sehingga berdampak terhadap kepengurusan Masjid Baitul Amal Jorong Timbulun Atas.
Corporate Social Responsibility (CSR) Destinasi Wisata Paralayang Pada Kegiatan Keagamaan Masyarakat Lokal Syafitri, Irma; Fadlli Marh, Noor
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29873

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan besarnya pengaruh wisata Paralayang Puncak Lawang bagi kegiatan keagamaan masyarakat lokal. Metode yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menampilkan data apa adanya yang didapat di Destinasi Wisata Paralayang Puncak Lawang. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukan bahwa Csr Wisata paralayang puncak lawang sangat membantu terhadap keberlangsungan program-program yang dijalankan oleh masjid yang ada disekitarnya. Bantuan yang diberikan oleh csr tidak hanya meringankan beban pengurus masjid dalam mencari biaya dalam setiap program yang dijalankan masjid tetapi juga memberikan pengaruh besar terhadap minat masyarakat akan pentingnya memakmurkan masjid. Bentuk dari csr wisata paralayang puncak lawang membantu program-program masjid seperti setiap habis hari raya idul Adha biasanya masjid yang ada di nagari lawang seperti masjid jami', masjid bansa, masjid Nurul Huda, dan surau nagari biasanya mengadakan khatam Al-Qur'an, biasanya anggaran dana yang akan disumbangkan demi kelancaran acara dimasukkan kedalam rancangan csr wisata paralayang puncak lawang
Solidaritas Komunal Melalui Kongsi Kematian: Analisis Fungsi Lembaga Tradisional Dalam Penyelenggaraan Jenazah Di Parak Pagambiran Kota Padang Chintya Wulandari, Sindy; Fadlli Marh, Noor
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29963

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran lembaga kongsi kematian dalam mewujudkan solidaritas sosial dan melestarikan tradisi sesuai dengan nilai ajaran agama. Lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai perantara dalam prosesi penyelenggaraan jenazah, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam dalam konteks ibadah, pendidikan, serta sistem sosial dan budaya. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Lokasi penelitian berada di Parak Pagambiran, Kota Padang, dengan informan kunci terdiri dari dua orang berpengaruh, tiga informan pendukung, dan satu masyarakat setempat. Teori yang digunakan adalah Strukturasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran lembaga kongsi kematian sangat efektif, berfungsi sebagai struktur yang mengatur norma, nilai, dan peran dalam masyarakat terkait pengurusan jenazah. Lembaga ini juga menjembatani interaksi antara ketentuan adat, agama, dan partisipasi aktif anggota. Koordinasi internal lembaga berjalan efektif melalui pembagian tugas yang terstruktur, mencerminkan nilai-nilai solidaritas, kepedulian, dan kesadaran kolektif. Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan partisipasi masyarakat dan kurangnya dukungan pemerintah. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan peran lembaga melalui peningkatan sosialisasi, pelatihan anggota, dan kolaborasi dengan lembaga keagamaan untuk mempertahankan eksistensinya. Lembaga kongsi kematian dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai tradisi yang ada, sehingga membentuk masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi antar sesama, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Penelitian ini membuktikan bahwa lembaga kongsi kematian dimaknai bukan hanya sebagai bentuk keagamaan, tetapi juga sebagai kegiatan kebudayaan, interaksi sosial, dan sosialisasi.