Penelitian ini bermaksud dalam mengevaluasi secara menyeluruh berbagai keuntungan, keterbatasan, peluang, dan tantangan yang dihadapi Kerupuk lepit PD Generasi dalam lingkungan operasional dan pasar mereka serta untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha kerupuk lepit PD Generasi. Penelitian ini mengadopsi metodologi kualitatif yang dilengkapi dengan kerangka studi kasus untuk mendapatkan wawasan yang mendalam. Pengumpulan data melibatkan pengamatan proses produksi dan melakukan wawancara dengan individu-individu kunci yang bertanggung jawab untuk membuat Kerupuk lepit di PD Generasi. Informasi sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga terkemuka dan publikasi-publikasi relevan yang sejalan dengan tujuan penelitian. Teknik purposive sampling diimplementasikan dalam memastikan pengumpulan data menargetkan tujuan-tujuan penelitian tertentu secara efektif. Analisis tersebut mengungkapkan  faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik secara signifikan memengaruhi kemampuan PD Generasi untuk memproduksi Kerupuk lepit secara efisien. Keuntungan-keuntungan yang menonjol meliputi ketahanan produk, rasa yang khas, tidak adanya bahan pengawet buatan, dan keterjangkauan, sehingga sangat menarik bagi pelanggan. Di sisi lain, tantangan-tantangan meliputi terbatasnya variasi produk, barang-barang yang belum selesai dibuat, kemasan yang tidak memenuhi standar, strategi pemasaran yang belum berkembang, dan kendala-kendala finansial. Sementara itu, prospek pertumbuhannya meliputi permintaan pasar yang terus meningkat, pelanggan yang loyal, ketersediaan tenaga kerja yang memadai, dan potensi yang belum tergarap di pasar yang lebih luas.  Namun, bisnis Kerupuk Lepit menghadapi ancaman eksternal seperti meningkatnya persaingan dalam industri terkait, meningkatnya biaya bahan baku, dan isu lingkungan, termasuk ketidakpastian iklim. Untuk mempertahankan daya saing, operasi PD Generasi di Desa Petirhilir, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, memerlukan penyesuaian strategis untuk mengatasi kelemahan dan memaksimalkan peluang pertumbuhan.