Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Tabrak Burung Pada Vertical Stabilizer dengan Metode Elemen Hingga Sahril Afandi S; Prastyo Ardi Herwanda
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v2i2.210

Abstract

Kasus tabrak burung sering terjadi pada operasi penerbangan. Tabrak burung dapat menyebabkan kegagalan struktur serta mengancam keselamatan penerbangan. Pengetahuan mengenai fenomena tabrak burung perlu dikembangkan lebih lanjut terutama jenis kegagalan yang mungkin terjadi pada komponen struktur pesawat. Penelitian ini mempelajari tabrak burung pada vertical stabilizer dengan metode numerik berbasis metode elemen hingga. Struktur vertical stabilizer diasumsikan hanya terbuat dari skin dengan mengalami tabrak burung variasi kecepatan awal 75 m/s, 100 m/s, 125 m/s dan 150 m/s serta variasi sudut impak sebesar 00 dan 450. Sifat material burung diasumsikan elastis-plastis. Hasil simulasi menunjukkan deformasi vertical stabilizer berupa perpindahan meningkat dengan bertambahnya kecepatan, serta dapat disimpulkan tabrak burung pada sudut 450 menunjukkan gaya impak dan deformasi lebih tinggi dibanding 00 untuk tiap kecepatan yang sama. Gaya impak maksimum yang terjadi pada tiap kecepatan untuk arah tumbukan 00 dan 450 pada rentang 15 – 45 kN dan 40 – 78 kN. Sementara, hasil perpindahan maksimum pada tiap kecepatan untuk arah tumbukan 00 dan 450 pada rentang 73 – 161 mm dan 99 - 219 mm.   Bird strike events occurred frequently in flight operation. Bird strikes can cause structural failure and may lead to flight accident. The knowledge of bird strike phenomenon need to developed further to study structural failure of aircraft that might occurred. This study provides bird strike simulation on vertical stabilizer using finite element method. The vertical stabilizer structure is assumed consist of skin only and bird strike velocities are 75 m/s, 100 m/s, 125 m/s and 150 m/s with impact direction of 00, 450. Material property of bird is defined as elasto-plastic material. The results show vertical stabilizer deformation (displacement) is increasing as the variation of speed increased and impact forces and displacement result during bird strike is higher when impact direction 450 than 00 at the same speed variation. Maximum impact forces at each speed shows values between 15 – 45 kN dan 40 – 78 kN  for impact direction of 00 and 450, respectively.  Maximum displacement at each speed shows values between 73 – 161 mm and 99 - 219 mm for impact direction of 00 and 450, respectively.
Analisis Tabrak Burung Pada Struktur Engine Inlet dengan Metode Elemen Hingga Sahril Afandi S; Mark Andrew
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v3i1.212

Abstract

Pada penelitian ini, tabrak burung pada engine inlet dengan metode numerik berbasis metode elemen hingga akan dibahas. Kecepatan impak burung pada struktur engine inlet divariasikan dengan nilai 75 m/s, 100 m/s, 125 m/s dan 150 m/s serta variasi sudut sebesar 00 dan 450. Material burung dan struktur engine inlet dimodelkan memiliki sifat material elastis-plastis. Hasil simulasi menunjukkan gaya impak lebih tinggi pada arah tumbukan 00 untuk tiap kecepatan yang sama.Gaya impak maksimum pada tiap kecepatan untuk arah tumbukan 00 dan 450 pada rentang 7 – 26 kN dan 4 – 25 kN. Sementara, hasil perpindahan maksimum pada tiap kecepatan untuk arah tumbukan 00 dan 450 pada rentang 105 – 211 mm dan 103 – 183 mm.   In this study, bird strike simulation on engine inlet using finite element method will be presented. The engine inlet structure is assumed consist of skin only and bird strike velocities are 75 m/s, 100 m/s, 125 m/s and 150 m/s with  impact direction of 00, 450. Bird material is defined as elasto-plastic material. The results show impact force during bird strike is higher when impact direction 00 at the same speed. Maximum impact force at each speed shows values between 27 – 53 kN dan 16 – 40 kN  for impact direction of 00 and 450, respectively.  Maximum displacement at each speed shows values between 105 – 211 mm and 103 – 183 mm for impact direction of 00 and 450, respectively.
Analisis Numerik Pengaruh Geometri Burung Berbentuk Capsule Terhadap Tekanan Impak Pada Kasus Bird Strike Endah Yuniarti; Simon Sindhu; Sahril Afandi S
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v3i2.218

Abstract

Penelitian ini mempelajari pengaruh geometri burung terhadap tekanan impak pada kasus tabrak burung, yaitu tekanan hugoniot dan stagnasi. Geometri burung berbentuk  capsule atau silinder dengan kedua ujung setengah bola. Geometri disimulasikan dengan rasio L/D yang berbeda yaitu 1,4;1,6; 1,8 dan 2. Model material elastis, plastis, hidrodinamik digunakan pada simulasi. Simulasi model burung dilakukan dengan metode lagrangian pada variasi kecepatan 100 m/s, 200 m/s dan 300 m/s. Hasil simulasi menunjukkan dengan variasi rasio L/D diperoleh nilai tekanan Hugoniot jauh lebih tinggi sekitar 10-19 kali lipat tekanan stagnasi pada L/D = 1,4, 8-18 kali pada L/D = 1,6, 9-17 kali pada L/D = 1,8 dan 4-16 kali pada L/D = 2. Nilai tekanan Hugoniot menunjukkan nilai yang lebih rendah pada rasio L/D 1,6 dibanding rasio lainnya pada kecepatan 200 m/s dan 300 m/s dan tekanan stagnasi lebih tinggi pada rasio L/D 2 pada kecepatan impak 200 m/s dan 300 m/s.   This research studies influence of bird geometry on impact pressures during bird strike, namely Hugoniot and Stagnation pressure. Bird geometry is capsule or cylinder with hemisphere end. The geometry is simulated with different L/D ratio, 1.4, 1.6, 1.8 and 2. Elastic-plastic hydrodynamic material model is used in simulation. Bird model simulation are using lagrangian method and initial velocities are 100 m/s, 200 m/s dan 300 m/s. The results show variation of L/D ratio provide Hugoniot pressure 10-19 times higher than stagnation pressure in L/D = 1.4, 8-18 times in L/D = 1.6, 9-17 times in L/D = 1.8 and 4-16 times in L/D = 2. Hugoniot pressures show lower in ratio L/D = 1.6 compared to other for velocities 200 m/s and 300 m/s and stagnation pressure higher in ratio L/D = 2 for velocities 200 m/s and 300 m/s.
Analisis Numerik Efek Diskontinuitas Tumbukan Kecepatan Rendah Bismil Rabeta; Sahril Afandi S
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v3i2.220

Abstract

Aplikasi tabung berdinding tipis telah banyak digunakan pada pembuatan rancangan teknologi otomotif sebagai penyerap energi ketika terjadi tabrakan. Komponen tersebut salah satunya adalah crushing box pada mobil. Crushing box ini berfungsi menyerap energi tumbukan akibat tabrakan melalui proses deformasi (progressive buckling). Crushing box digunakan sebagai penyerap energi dan secara umum strukturnya berupa tabung berdinding tipis. Pada desain crushing box, tabung dapat diberi diskontinuitas berupa lubang sirkular sehingga diharapkan proses deformasi dapat dimulai di sekitar lubang tersebut untuk memberikan perlambatan yang berada pada tingkat aman terhadap tubuh penumpang ketika terjadi tabrakan. Pada Tugas Akhir ini, akan dilakukan analisis tumbukan kuasi-statik dilakukan dengan cara numerik. Simulasi numerik menggunakan perangkat lunak metode elemen hingga, Abaqus Explicit 3D. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan rasio lubang pada tabung crushing box menjadi rasio D/b 0.0, 0.2, 0,3, dan 0.5. Hasil output berupa deformasi tegangan dan regangan sebagai acuan dalam membandingkan efek diskontinuitas lubang berbentuk lingkaran dan elips terhadap harga peak force. Applications of thin-walled hollow structure has been widely used in design configuration of automotive technology as energy absorbers when the collision occured. One of the automotive engineering developments is crushing box. Crushing box works by absorbing the impact energy of collision through deformation process (progressive buckling). In design of crushing box, the hollow tube can be given a circular hole discontinuity (imperfection) so that the process can change around the hole to provide a deceleration that occurs at a safe level to the passenger body. In this research, a quasi-static axial crushing analysis will be conducted by numerical method.Numerical simulation were performed by finite element method software, Abaqus Explicit 3D. The experiment is done by varying the circular hole of the crushing box into a D / b ratio of 0.0, 0.2, 0.3, and 0.5. The output results shown thestress and strain deformations as reference in the discontinuities of circular and elliptical forms to peak force value.
Analisis Numerik Side Impact Beam Pada Struktur Kendaraan Roda Empat Endah Yuniarti; Sahril Afandi S; Adnan
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v4i1.222

Abstract

Kasus tabrak samping merupakan jenis kecelakaan tertinggi kedua setelah jenis kecelakaan dari arah depan, mencapai 25%. Side impact beam menjadi komponen penting pada sebuah kendaraan mobil sebagai penyerap energi ketika terjadi tabrakan pada arah samping. Komponen tersebut berfungsi menyerap energi tumbukan akibat tabrakan melalui proses deformasi (bending). Side impact beam secara umum strukturnya berupa pelat tipis dengan model yang beragam. Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis tumbukan dinamik dilakukan dengan simulasi numerik menggunakan perangkat lunak metode elemen hingga, Abaqus Explicit 3D. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan model side impact beam menjadi 8 model yaitu, C square beam, S beam, circular beam, M beam, V beam, W beam, D beam, dan rectangular beam. Hasil output berupa nilai displacement, dan nilai energy absorption setiap model. Nilai displacement terendah yaitu pada model D beam dengan nilai 0.16492 m, dan yang tertinggi pada model W beam 0.17345 m. Nilai energy absorption terendah pada model W beam 1551.189 J, dan yang tertinggi pada model D beam 5405.089 J.   -  Side impact collision accident are the second leading cause of death and injury in the traffic accidents after frontal crashes, reaching 25%. Side impact beam be an important component in a car as absorbing energy when the side impact collision. The component work by absorbing the impact energy collision through deformation process. In this research, a dynamic analysis will be conducted by numerical simulation were performed by finite element method software, Abaqus Explicit 3D. The experiment done by varying 8 model side impact beam, C square beam, S beam, circular beam, M beam, V beam, W beam, D beam, and rectangular beam. The output results shown the displacement, and energy absorption every models. The displacement the lowest that model of D beam with a value of 0.16492 m, and highest that model of W beam with a value of 0.17345 m. The energy absorption the lowest that model of W beam 1551.189 J, and the highest energy absorption that model of D beam 5405.089 J.
Analisis Numerik Perbandingan Variasi Desain Aluminium Foam Pada Crash Box Dengan Metode Elemen Hingga Sahril Afandi S; Aprila Sakti K; Ruslan
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v4i1.226

Abstract

Seiring penambahan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil, kecelakaan terus meningkat. oleh karena itu, teknologi dibutuhkan untuk mengurangi terjadinya cedera pada penumpang. Crash box adalah salah satu teknologi pengaman yang secara luas digunakan saat ini. Crash box dipasang antara bumper dan chassis, dengan proses deformasi (progressive buckling) yang bertujuan untuk memberikan perlambatan ketika mobil tabrakan. sehingga, efek terhadap penumpang menjadi berkurang. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan analisis tumbukan kuasi-statik pada tabung persegi berisi alumunium foam dan alumunium foam tanpa dinding dengan cara numerik. Simulasi numerik menggunakan perangkat lunak metode elemen hingga, Abaqus Explicit 3D. Simulasi dilakukan pada pemodelan dengan panjang sisi 0,055 m tabung luar dan 0,038 m tabung dalam, ketebalan 0,00115 m tabung luar dan 0,001 m tabung dalam dengan 0,18 m. Hasil output menunjukkan gaya terhadap waktu dan displacement terhadap waktu yang kemudian diolah menjadi harga mean crushing force yang berkaitan dengan penyerapan energi. Perbandingan harga mean crushing force pada model berupa aluminium foam saja sebesar 53,4% dan 80,7% untuk SWFF dan DWFF. Serta model yang paling efektif untuk digunakan pada kendaraan ialah DWFF dengan nilai CFE sebesar 81%. According to additional number of vehicle such as car, crash will always be increase. Therefore, technology is need for decrease occupant injury. Crash box is one of safety technology which is used widely today. Crash box is installed between bumper and chassis, with deformation process (progressive buckling) is for giving deceleration when car in crash. In this paper will be done quasi-static crash analysis on square column with aluminium foam filled and aluminium foam without square column by numeric analysis. Numeric simulation used finite element method software, Abaqus Explicit 3D. Simulation was done on model with 0.055 m wall outward dan 0.038 m wall inward, thickness 0.00115 m wall outward and 0.001 m wall inward, lenght 0.18 m. Final output indicated force to time and displacement to time and then calculated to get mean crushing force which related to energy absorption. Comparison of mean crushing force for aluminium foam with no square column is 53.4% and 80.7% for SWFF and DWFF. Then, model which effective for energy absorption (CFE) is DWFF with 81%.
PENGARUH PEMODELAN SMOOTH PARTICLE HYDRODYNAMICS UNTUK APLIKASI SIMULASI NUMERIK BIRD STRIKE DI LEADING EDGE Sahril Afandi S; Freddy Franciscus; Muhammad Faisal Afrianto
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v4i2.269

Abstract

Kecelakaan karena tabrak burung sering terjadi pada operasi penerbangan serta pada saat musim migrasinya burung-burung, hal ini dapat menyebabkan kegagalan struktur serta mengancam keselamatan penerbangan. Efek yang terjadi pada komponen struktur pesawat yang terkena tumbukan tabrak burung ini umumnya berupa deformasi penyok (Dent) atau berlubangnya lapisan kulit pesawat serta struktur lainnya. Penelitian ini membahas tabrak burung pada Leading Edge dengan metode SPH (smooth particle hydrodinamics) berbasis metode komputasi numeric elemen hingga (finite element method). Struktur Leading Edge diasumsikan hanya terdiri dari skin dengan memvariasikan 4 kecepatan burung yaitu: 75 m/s, 100 m/s, 125 m/s dan 150 m/s, serta 2 variasi sudut sebesar 0 dan 45. Hasil simulasi menunjukan deformasi Leading Edge meningkat dengan bertambahnya kecepatan, serta gaya impact lebih tinggi pada arah tumbukan 0o untuk tiap kecepatan yang sama. Gaya impact maksimum pada tiap kecepatan untuk arah tumbukan 0o dan 45o pada rentang 6 – 17 kN dan 3 – 12 kN. Sementara hasil displacement maksimum pada tiap kecepatan untuk arah tumbukan 0o dan 45o pada rentang 148 – 336 mm dan 89 – 198 mm.
ANALISIS NUMERIK EFEK TUMBUKAN DAN POLA DEFORMASI CRASH BOX BERBENTUK ORIGAMI Bismil Rabeta; Sahril Afandi S; Romario Fransisco
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.281

Abstract

Crash box is a longitudinal bar integrated with a bumper of the car is used to absorp the energy due to collision through a process of deformation (progressive buckling). The purpose of this analyis is to determine the response of the crash box when the subject to collision load with low speed. In addition, this analysis is also to determine the value of Pmax (peak force) against the geometry variations of the crash box that produce the value of theforce on the displacement and as a reference to determine the value of mean crushing force (Pmean) and crushing force efficiency (CFE). Every models has a different the value of mean crushing force (Pmean) and crushing force efficiency (CFE). In model 1 has a Pmean value of 12.976 kN and a CFE value of 0.584, Model 2 has a Pmean value of 10.458 kN and a CFE value of 0.789, and Model 3 has a Pmean value of 9.282 kN and a CFE value of 0.798.
Analisis Numerik Pengaruh Geometri Burung Terhadap Tekanan Impak Pada Kasus Bird Strike Dengan Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) Model endah yuniarti; Sahril Afandi S; Budi Aji Warsiyanto
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v5i1.284

Abstract

his research studies influence of bird geometry on impact pressures during bird strike, namely Hugoniot and Stagnation pressure. Bird geometry is capsule or cylinder with hemisphere end. The geometry is simulated with different L/D ratio, 1.5, 1.7, and 1.9. Elastic-plastic hydrodynamic material model is used in simulation. Bird model simulation are using smooth particle hydrodynamics method and initial velocities are 100 m/s, 200 m/s, and 300 m/s. The results show variation of L/D ratio provide Hugoniot pressure 14-25 times higher than stagnation pressure in L/D = 1.5, 12-25 times in L/D = 1.7, and 11-34 times in L/D = 1.9. Hugoniot pressures show an increased value from L/D 1.5 to 1.9 at a velocity of 100 m/s. However, for Hugoniot pressure at a velocity 200 m/s shows a value that decreases from L/D 1.5 to 1.9. The stagnation pressure ratio of L/D is lower than L/D 1.5 and 1.7 at impact velocity 100 and 200 m/s.