Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Industri Berbasis Riset Sebagai Penggerak Triple Helix Dalam Teknologi Kedirgantaraan Indonesia Aprila Sakti K
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v1i1.193

Abstract

Dalam tingkatan perindustrian, industri terbesar yang mungkin dibangun adalah industri berbasis riset. Sementara di lain pihak, sebagian riset yang dilakukan di perguruan tinggi tidak dapat terealisasi dalam skala industri yang diharapkan. Titik temu antara keduanya adalah jika komunikasi dan kerjasama perguruan tinggi dengan industri diperbaiki dan ditingkatkan. Sebagai upaya meningkatkan komunikasi dan kerja sama ini, sejak tahun 2014, Fakultas Teknologi Kedirgantaraan, Universitas Suryadarma (dalam proses perubahan nama menjadi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma) melakukan beberapa pendekatan baik ke pihak industri maupun profesi. Untuk menggerakkan triple helix teknologi kedirgantaraan, dalam upaya tersebut dilibatkan juga pihak pemerintah sebagai regulator mendampingi proses ini. Kerja sama yang sudah dan sedang dilakukan adalah (i) dengan Learning Services, Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia untuk menyesuaikan kurikulum program studi di Fakultas Teknologi Kedirgantaraan dengan kebutuhan industri penerbangan, didahului dengan riset studi kurikulum dengan regulator Kementerian Perhubungan dan acuan KKNI dan SNPT; (ii) dengan industri pembuatan pesawat tanpa awak, didahului dengan riset rancang bangun; (iii) dengan industri hovercraft, didahului dengan riset rancang bangun; (iv) dengan lembaga sertifikasi profesi aviasi untuk mendukung riset dan industri dalam hal kompetensi pelaksananya dengan regulator BNSP. Budaya riset yang diaplikasikan dalam industri ini dapat menyelesaikan beberapa masalah yang muncul dari ketidakselarasan antara dunia pendidikan tinggi dan industri, khususnya teknologi kedirgantaraan
Studi Perhitungan Efektivitas Derate Thrust Engine Rolls-Royce Trent 700 Pada Pesawat Airbus A330-300 Miftha Hudin Budiman; Tri Susilo; Aprila Sakti K
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v2i2.207

Abstract

Mesin turbin gas sebagai penghasil tenaga dorong bagi pesawat udara harus dioperasikan se-optimal dan se-efisien mungkin, mengingat biaya perawatan engine yang mahal. Pemakaian tenaga dorong (thrust) paling besar adalah pada saat pesawat lepas landas (takeoff) dan terbang menanjak (climb). Pada kedua fase ini biasanya pesawat menghasilkan thrust dengan maksimal, tetapi hal ini berakibat meningkatnya tingkat kelelahan (fatique) dari engine sendiri. Maka kemudian dikembangkan suatu metode yang bisa membatasi kinerja engine agar tidak perlu menghasilkan thrust maksimal (100%), metode ini disebut sebagai Derate Thrust. Dengan demikaian penelitian ini dibuat dengan maksudkan untuk mempelajari, menghitung serta menganalisis seberapa efektif pengguaan derate thurst tersebut, dan yang dijadikan objek penelitian ini adalah metode engine Turbofan Rolls-Royce Trent 700 yang digunakan pada pesawat Airbus A330-300. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perhitungan menggunakan rumus-rumus derate thrust yang di keluarkan langsung oleh pihak manufaktur engine yakni Rolls-Royce, yang selanjutnya akan dilakukan perbandingan dengan data aktual pabrik untuk dianalisa. Hasil dari perhitungan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa hasil penggunaan derate paling efektif pada persentase 14,67. Bisa disimpulkan semakin besar nilai efektivitas yang dihasilkan maka akan semakin kecil kesempatan engine untuk mengalami kerusakan.   Gas turbine engine as propulsion system in airplane are required to operate efficiently and optimally as possible. Maximum thrust is required when the airplane in take-off and climbing phases. In both flight phases, the engines are experiencing high loads that cause high probability of fatigue failure. In order to prevent in maximum thrust operation,  engine operation is limited by method called derate thrust. The purposes of this research are to study, calculate and analyze the performance of derate thrust method on Turbofan Rolls-Royce Trent 700 of Airbus A330-300. The formulas used in the derate method is based on Rolls-Royce manufacturer and will be compared with actual data in analysis. The results show the derate thrust effectively on 14,67 %. As the value of effectiveness is higher the probability of engine failure is lower.
Penggunaan Reliability Mapping pada Evaluasi Schedule Maintenance dan Unschedule Maintenance Mufti Arifin; Aprila Sakti K; Afid Nurul Anwar
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v3i2.221

Abstract

Pelaksanaan pemeliharaan (maintenance) untuk berbagai sistem pada pesawat terbang mutlak diperlukan untuk menjaga kondisi pesawat agar selalu siap dan  aman pada saat dioperasikan. Program pemeliharaan dapat dibagi menjadi pemeliharaan terjadwal (schedule maintenance) yang bersifat preventif untuk mencegah terjadinya kegagalan dan pemeliharaan tidak terjadwal (unscheduled maintenance) yang berisfat korektif untuk memperbaiki komponen yang gagal agar kembali pada kondisi awal. Pemeliharaan preventif dapat mempengaruhi kehandalan komponen. Reliability mapping adalah salah satu metode untuk memonitor pengaruh pemeliharaan preventif terhadap kehandalan melalui cara grafis. Penelitian ini akan menggunakan reliability mapping dalam bentuk Microsoft Excel untuk evaluasi pelaksanaan schedule dan unschedule maintenance. Pada Studi kasus update navigation data base metode reliability mapping dapat menunjukan maintenance tepat waktu atau tidak. Studi kasus main wheel dapat menunjukan posisi main wheel yang memiliki kecenderungan interval penggantian paling pendek. Pada studi kasus ignition menunjukan bahwa maintenance A-check mempengaruhi kehandalan komponen dan dapat mencegah terjadinya unschedule maintenance.   Implementation of maintenance for various systems on the aircraft must be performed to maintain aircraft condition always ready and safe during operation. Maintenance program can be divided into schedule maintenance as preventive maintenance that prevents the component failure and unscheduled maintenance as corrective maintenance to repair the failed components to the initial conditions. Preventive maintenance can affect the reliability of components. Reliability mapping is one method for monitoring the effect of preventive maintenance to reliability through a graphical analysis. This research using reliability mapping using Microsoft Excel to evaluate schedule and unscheduled maintenance implementation. Reliability mapping for navigation data base update could determine whether the update performed on time or overdue. Main wheel replacement analysis using reliability mapping could shows the main wheel position that has lowest average intervals. Analysis at ignition system shows that the A-check maintenance affect the reliability of components and could prevent un-schedule maintenance.
Analisis Numerik Perbandingan Variasi Desain Aluminium Foam Pada Crash Box Dengan Metode Elemen Hingga Sahril Afandi S; Aprila Sakti K; Ruslan
Jurnal Teknologi Kedirgantaraan Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Kedirgantaraan
Publisher : FTK UNSURYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35894/jtk.v4i1.226

Abstract

Seiring penambahan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil, kecelakaan terus meningkat. oleh karena itu, teknologi dibutuhkan untuk mengurangi terjadinya cedera pada penumpang. Crash box adalah salah satu teknologi pengaman yang secara luas digunakan saat ini. Crash box dipasang antara bumper dan chassis, dengan proses deformasi (progressive buckling) yang bertujuan untuk memberikan perlambatan ketika mobil tabrakan. sehingga, efek terhadap penumpang menjadi berkurang. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan analisis tumbukan kuasi-statik pada tabung persegi berisi alumunium foam dan alumunium foam tanpa dinding dengan cara numerik. Simulasi numerik menggunakan perangkat lunak metode elemen hingga, Abaqus Explicit 3D. Simulasi dilakukan pada pemodelan dengan panjang sisi 0,055 m tabung luar dan 0,038 m tabung dalam, ketebalan 0,00115 m tabung luar dan 0,001 m tabung dalam dengan 0,18 m. Hasil output menunjukkan gaya terhadap waktu dan displacement terhadap waktu yang kemudian diolah menjadi harga mean crushing force yang berkaitan dengan penyerapan energi. Perbandingan harga mean crushing force pada model berupa aluminium foam saja sebesar 53,4% dan 80,7% untuk SWFF dan DWFF. Serta model yang paling efektif untuk digunakan pada kendaraan ialah DWFF dengan nilai CFE sebesar 81%. According to additional number of vehicle such as car, crash will always be increase. Therefore, technology is need for decrease occupant injury. Crash box is one of safety technology which is used widely today. Crash box is installed between bumper and chassis, with deformation process (progressive buckling) is for giving deceleration when car in crash. In this paper will be done quasi-static crash analysis on square column with aluminium foam filled and aluminium foam without square column by numeric analysis. Numeric simulation used finite element method software, Abaqus Explicit 3D. Simulation was done on model with 0.055 m wall outward dan 0.038 m wall inward, thickness 0.00115 m wall outward and 0.001 m wall inward, lenght 0.18 m. Final output indicated force to time and displacement to time and then calculated to get mean crushing force which related to energy absorption. Comparison of mean crushing force for aluminium foam with no square column is 53.4% and 80.7% for SWFF and DWFF. Then, model which effective for energy absorption (CFE) is DWFF with 81%.