Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kebutuhan APK Quizz Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Khalifah Abu Bakar di Kelas VII SMP NU Palangkaraya Devi Haryani; Sofieta Ria; Hadma Yuliani
IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/ihsan.v3i1.495

Abstract

Dalam era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam pendidikan menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan aplikasi Quizz sebagai media pembelajaran mengenai Khalifah Abu Bakar di SMP NU Palangkaraya. Dengan menggunakan metode kuantitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi dan kuesioner untuk mengevaluasi bagaimana aplikasi ini dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam memahami materi tentang Khalifah Abu Bakar. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan Quizz dapat meningkatkan antusias siswa, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Selain itu, aplikasi ini juga membantu siswa dalam mengelola waktu dan meningkatkan ketelitian dalam menjawab soal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pendidik di SMP NU Palangkaraya untuk memanfaatkan aplikasi Quizz sebagai media pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Kuantitatif dengan model 3D (define, design, development). Namun penelitian ini dibatasi hanya sampai tahap define (definisi). Metode pengumpulan data dengan angket secara online kepada siswa kelas VII di SMP NU Palangka Raya yang berjumlah 24 orang.
KEPEMIMPINAN ISLAM DI INDONESIA Sofieta Ria; Miranda
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 5 (2025): Juni
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i5.4852

Abstract

Kepemimpinan di Indonesia merupakan refleksi dari dinamika sosial, politik, dan budaya bangsa yang sangat beragam. Sejak era kemerdekaan hingga masa reformasi, karakteristik kepemimpinan nasional terus mengalami transformasi, mulai dari gaya karismatik dan otoriter pada masa Soekarno dan Soeharto, hingga gaya demokratis dan partisipatif pada era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo Setiap pemimpin membawa pendekatan berbeda dalam merespons tantangan zaman, seperti pembangunan ekonomi, penegakan hukum, dan penguatan demokrasi. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia menghadapi fenomena krisis kepemimpinan yang ditandai dengan menurunnya integritas, maraknya korupsi, serta penggunaan politik identitas yang memecah belah Masyarakat.Krisis ini berdampak pada menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah dan lemahnya keteladanan moral pemimpin. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan reformasi sistemik yang menekankan pendidikan kepemimpinan berbasis nilai, penegakan hukum yang tegas, serta pemberdayaan pemimpin lokal yang berintegritas. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, keterbukaan terhadap perubahan, dan keberanian dalam mengambil keputusan, kepemimpinan di Indonesia diharapkan mampu membawa bangsa menuju kemajuan yang adil, makmur, dan berkelanjutan. Kepemimpinan di Indonesia berkembang mengikuti dinamika sosial, politik, dan budaya bangsa yang beragam. Setiap presiden Indonesia memiliki gaya kepemimpinan yang unik, mulai dari karismatik dan sentralistik pada masa Soekarno, otoriter dan proaktif pada era Soeharto, hingga gaya dedikatif dan fasilitatif pada Habibie. Abdurrahman Wahid dikenal responsif-akomodatif, sedangkan Megawati menonjolkan prinsip anti kekerasan dan budaya ketimuran.Susilo Bambang Yudhoyono mengedepankan kepemimpinan demokratis, kompromis, dan pengambilan keputusan yang matang. Joko Widodo membawa pendekatan partisipatif dan pragmatis, dikenal dengan tradisi “blusukan” yang mendekatkan pemimpin dengan rakyat serta fokus pada pembangunan infrastruktur dan program sosial. Tantangan kepemimpinan di Indonesia saat ini adalah krisis integritas dan kepercayaan publik, sehingga diperlukan pemimpin yang adil, berkarakter kuat, dan mampu menjaga persatuan demi kemajuan bangsa.