Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kebutuhan APK Quizz Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Khalifah Abu Bakar di Kelas VII SMP NU Palangkaraya Devi Haryani; Sofieta Ria; Hadma Yuliani
IHSAN : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/ihsan.v3i1.495

Abstract

Dalam era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam pendidikan menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan aplikasi Quizz sebagai media pembelajaran mengenai Khalifah Abu Bakar di SMP NU Palangkaraya. Dengan menggunakan metode kuantitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi dan kuesioner untuk mengevaluasi bagaimana aplikasi ini dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam memahami materi tentang Khalifah Abu Bakar. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan Quizz dapat meningkatkan antusias siswa, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Selain itu, aplikasi ini juga membantu siswa dalam mengelola waktu dan meningkatkan ketelitian dalam menjawab soal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pendidik di SMP NU Palangkaraya untuk memanfaatkan aplikasi Quizz sebagai media pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Kuantitatif dengan model 3D (define, design, development). Namun penelitian ini dibatasi hanya sampai tahap define (definisi). Metode pengumpulan data dengan angket secara online kepada siswa kelas VII di SMP NU Palangka Raya yang berjumlah 24 orang.
Menakar Kelemahan Kepemimpinan Islam: Refleksi atas Praktik Hierarkis, Etika, dan Adaptasi Zaman dalam Dunia Pendidikan Dian Nur Hikmah; Devi Haryani; Ahmadi
Quoba: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2025): 2025
Publisher : PT.Hassan Group Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/qb.v2i1.208

Abstract

Kepemimpinan Islam dalam konteks pendidikan memiliki peran strategis yang sarat dengan nilai-nilai moral dan etika, namun penerapannya masih menghadapi berbagai kelemahan mendasar yang menghambat efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kelemahan-kelemahan tersebut dan menawarkan solusi yang dapat diimplementasikan dalam praktik kepemimpinan Islam di era modern. Metode yang digunakan adalah library research, dengan telaah teoritis dan konseptual dari berbagai sumber pustaka yang relevan, seperti jurnal ilmiah, buku, dan penelitian terdahulu, yang dipilih secara purposive untuk memastikan kredibilitas dan relevansinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominasi gaya kepemimpinan hierarkis, minimnya partisipasi anggota, kurangnya inovasi, serta lemahnya adaptasi terhadap era digital merupakan tantangan utama, di samping lemahnya integrasi nilai etika dalam praktik kepemimpinan. Implikasi dari temuan ini menekankan perlunya refleksi kritis dan penguatan prinsip-prinsip kepemimpinan yang demokratis, inklusif, dan adaptif, dengan pelatihan kepemimpinan yang integratif dan pengembangan karakter etika yang berkelanjutan, agar kepemimpinan Islam dapat lebih relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan zaman.
Mengenal Surah An-Nas Beserta Artinya di TPA Qurrata A’yun Bangas Permai 6 Palangka Raya Devi Haryani; Sofieta Ria; Hadma Yuliani
Jurnal QOSIM : Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/jq.v3i2.1065

Abstract

Pembelajaran Al-Qur’an sejak usia dini memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan membentuk karakter spiritual anak. Namun, pendekatan pembelajaran yang hanya berfokus pada hafalan seringkali mengabaikan pemahaman makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam surah. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan Surah An-Nas beserta maknanya kepada anak-anak di TPA Qurrata A’yun Bangas Permai 6 Palangka Raya sebagai media pembentukan nilai tauhid dan kesadaran perlindungan diri kepada Allah SWT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi, serta analisis data dilakukan dengan pendekatan interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mampu memahami makna Surah An-Nas dan menghafalkannya secara bertahap melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, seperti membaca bergiliran, pemberian pujian, hadiah, dan tepuk tangan. Strategi ini membangun semangat belajar dan memperkuat internalisasi nilai spiritual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran Surah An-Nas yang berbasis makna mampu menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter religius anak sejak usia dini.
Toxic Talk di Usia Dini: Pendidikan Karakter sebagai Intervensi Bahasa Negatif Generasi Ansori Sidqi; Firda Amalia Thoyibah; Devi Haryani; Muhammad Redha Anshari
Jurnal QOSIM : Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/jq.v3i2.1172

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mengubah pola komunikasi anak usia dini, khususnya Generasi Alpha, yang kini rentan meniru bentuk komunikasi negatif dari media dan lingkungan sekitar. Fenomena toxic talk seperti ejekan, sarkasme, dan verbal bullying semakin sering dijumpai, bahkan sejak usia prasekolah, dan berpotensi merusak perkembangan moral serta sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak toxic talk pada anak usia dini serta menawarkan solusi melalui pendidikan karakter. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang mengkaji sumber-sumber ilmiah dari tahun 2010 hingga 2024. Hasil kajian menunjukkan bahwa paparan media tanpa pengawasan, lemahnya keteladanan, dan rendahnya integrasi nilai-nilai moral dalam pendidikan formal merupakan faktor utama penyebab toxic talk. Dampak jangka panjang mencakup penurunan empati, meningkatnya konflik sosial, dan kesulitan komunikasi sehat. Sebagai solusi, pendidikan karakter yang mengintegrasikan nilai empati, tanggung jawab, dan komunikasi santun melalui metode aktif seperti storytelling dan role play dinilai efektif. Kontribusi penelitian ini terletak pada pendekatan interdisipliner yang menggabungkan linguistik, psikologi perkembangan, dan pendidikan moral untuk menawarkan strategi preventif yang komprehensif. Implikasi dari temuan ini menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan kebijakan publik dalam membentuk generasi yang tidak hanya melek digital tetapi juga kuat secara moral dan etis dalam berbahasa.