p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Joong-Ki PESHUM
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gerakan Literasi Hukum (GLH) dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak untuk Mewujudkan Masyarakat Sadar Hukum Try Gustaf Said; Rismawati; Andi Kasmawati; Muh. Amar
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1: November 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v5i1.12759

Abstract

Program Gerakan Literasi Hukum (GLH) dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak untuk Mewujudkan Masyarakat Sadar Hukum dilaksanakan di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kesadaran hukum masyarakat serta masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang hak, kewajiban, dan perlindungan hukum. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman hukum masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan komunitas yang menempatkan warga sebagai subjek utama perubahan sosial. Metode pelaksanaan meliputi empat tahapan, yaitu: (1) sosialisasi, (2) pelatihan, (3) pendampingan dan evaluasi, serta (4) keberlanjutan program. Pelaksanaan dilakukan dengan metode partisipatif melalui penyuluhan, simulasi kasus, diskusi interaktif, dan pendampingan langsung di lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan terhadap pemahaman kesadaran hukum masyarakat mengenai pencegahan kekerasan. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai bentuk kekerasan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga serta memahami mekanisme pelaporan dan perlindungan korban. Selain itu, peserta menunjukkan perubahan sikap yang nyata, dengan mulai terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, saling menghormati, dan bebas dari kekerasan di tingkat keluarga. Dengan demikian, kegiatan GLH efektif dalam membangun budaya hukum yang berkeadilan, memperkuat nilai kemanusiaan, dan mewujudkan masyarakat yang sadar hukum serta menolak segala bentuk kekerasan.
Generasi Muda Anti Money Politics: Pahlawan Anti-Korupsi dan Demokrasi yang Bersih Besse Desinta; Fitra Ayu Lestari; Halimah Muhammad; Sejahtri Datu; M. Alim; Andi Kasmawati; Muh. Amar
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7933

Abstract

Politik uang (money politics) merupakan tindakan menyuap pemilih dengan memberikan uang atau jasa agar suara mereka diberikan kepada pihak tertentu. Praktik ini menjadi salah satu pelanggaran yang sering terjadi dalam pemilu dan dianggap merusak nilai-nilai demokrasi. Sebagai pesta besar dalam sistem demokrasi, pemilu seharusnya memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya. Namun, dalam prosesnya, banyak kandidat yang didukung oleh partai politik justru terlibat dalam praktik pemberian hadiah atau uang kepada masyarakat, yang dikenal sebagai politik uang. Oleh karena itu, TIM DELIBERATIF mengangkat isu ini sebagai topik utama karena sifatnya yang relevan dan berdampak besar bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya politik uang, faktor-faktor penyebabnya, bentuk-bentuk yang sering terjadi, serta strategi menolaknya. Selain itu, kajian ini juga akan mengulas hubungan antara politik uang dan korupsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan fenomena politik uang secara rinci kepada masyarakat. Mahasiswa memiliki peran strategis dalam upaya melawan politik uang. Sebagai kaum intelektual yang memahami dinamika politik, mereka memiliki tanggung jawab untuk membangun kesadaran masyarakat melalui edukasi politik. Mahasiswa dapat menanamkan pentingnya integritas dalam demokrasi, mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pemilu, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak negatif politik uang. Dengan melibatkan mahasiswa dalam kampanye anti-politik uang serta mendorong kebijakan yang menekan korupsi dan pengaruh uang dalam politik, diharapkan tercipta sistem politik yang lebih adil dan demokratis.