Propionibacterium acnes merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan jerawat. Pelepah pisang merupakan bagian tanaman pisang yang sering tidak dimanfaatkan dan biasanya menjadi limbah. Ekstrak pelepah pisang ambon (Musa acuminata Colla) mengandung senyawa tanin yang memiliki potensi antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik dan stabilitas krim antijerawat ekstrak pelepah pisang ambon serta mengetahui aktivitas antijerawat terhadap Propionibacterium acnes. Pelepah pisang ambon diekstraksi melalui metode maserasi dengan menggunakan pelarut etil asetat kemudian dibuat 4 sediaan krim yang diuji organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat dan viskositas sebelum dan sesudah uji cycling test selama 3 siklus, serta dilakukan uji antibakteri dengan metode sumuran, data zona hambat dilakukan uji One-Way ANOVA dan uji Duncan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan dari setiap formula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim dinilai memiliki stabilitas yang baik pada F1, F2, F3 dilihat dari uji organoleptis sediaan yang berbentuk lembut, berwarna putih kecoklatan, homogen, pH masuk dalam rentang (4,5-8,0), daya sebar (5-7 cm), daya lekat dan viskositas dibawah 40.000 cps. Hasil zona hambat yang didapatkan F1 sebesar 14,33 mm, F2 sebesar 15,20 mm, F3 sebesar 16,483 mm dan F4 sebesar 17,2 mm dengan nilai hasil uji One-Way ANOVA p-value <0,05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan. Hasil uji Duncan menyajikan secara berurutan zona hambat dari yang terendah hingga yang tertinggi. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, F1 memiliki mutu fisik yang baik dikarenakan memenuhi semua syarat mutu fisik.