Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZYME DARI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI DASA WISMA SUKUN Happy Elda Murdiana; Novena Adi Yuhara; Tabita Rahmavika; Devia Danila
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1.1531

Abstract

Garbage is a never-ending problem for cities in Indonesia. Garbage hoarding is always increasing every year. The amount of waste is increasing along with the increase in population and consumption patterns. Even though the garbage capacity in DIY increases, the increase in the volume of waste also increases so that independent waste management to reduce waste is an effective way of reducing waste problems. Eco enzyme is the result of fermentation from household organic waste with the composition of water: organic waste (raw fruit peels and fresh vegetable waste): molasses = 10:3:1 which has many functions. The eco enzyme making training begins with counseling then assistance until harvest. Eco enzyme can be harvested after a fermentation process for 3 months by storing it in an airtight plastic container. The number of Dasa Wisma Sukun conducts eco enzyme making activities with the assistance of local eco enzyme volunteers until harvesting and can use the results for many household needs. This community service activity is very beneficial for many people. Sampah merupakan masalah tak kunjung selesai bagi kota kota di Indonesia, penimbunan sampah setiap tahunnya selalu meningkat. Jumlah sampah semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat. Walaupun daya tampung sampah di DIY bertambah, tetapi peningkatan volume sampah juga bertambah lebih banyak sehingga pengelolaan sampah mandiri untuk mengurangi sampah merupakan cara efektif mengurangi masalah sampah. Eco enzyme merupakan hasil fermentasi dari sampah organik rumahtangga dengan komposisi air: sampah organik (kulit buah mentah dan sampah sayur segar) : molase = 10:3:1 yang mempunyai banyak fungsi. Pelatihan pembuatan eco enzyme ini diawali dengan penyuluhan kemudian pendampingan hingga panen. Eco enzyme dapat dipanen setelah proses fermentasi selama 3 bulan dengan penyimpanan dalam wadah plastik kedap udara. Ibu ibu dasa wisma sukun melakukan kegiatan pembuatan eco enzyme dengan pendampingan relawan eco enzyme nusantara hingga panen dan dapat memanfaatkan hasilnya untuk banyak keperluan rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat bagi banyak orang.
THE CHANGES IN COMMUNITY KNOWLEDGE ABOUT COVID-19 VACCINE TROUGH ONLINE EDUCATION Sarah Puspita Atmaja; Novena Adi Yuhara; Felik Felik; Losi Yenni Florindha
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i2.4140

Abstract

Abstrak: Kasus Covid-19 sudah menjadi pandemi di Indonesia maupun dunia. Berbagai macam vaksin sudah dikembangkan dan sudah diedarkan di masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang meragukan keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19. Edukasi daring ini bertujuan untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai vaksin Covid yang sedang beredar di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pemaparan materi oral secara daring dengan menggunakan fasilitas google meet. Sebelum dan sesudah pemaparan materi, peserta diharapkan mengisi soal pre-test dan post-test melalui google form yang nantinya akan dianalisis perbedaan rerata pengetahuan sebelum dan sesudah menerima materi menggunakan uji Wilcoxon melalui program SPSS. Rerata pengetahuan peserta edukasi daring sebelum pemaparan materi adalah 59,09 sedangkan setelah pemaparan materi didapatkan rerata skor 76,13. Pengaruh edukasi secara daring memberikan perbedaan yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan peserta dengan p=0.004.Abstract: The case of Covid-19 has become a pandemic in Indonesia and the world. Various vaccines have been developed and have been circulated in the community, but there are still many people who doubt the safety and effectiveness of the Covid-19 vaccine. This online education aims to provide correct information to the public to increase knowledge and understanding about the Covid vaccine that is circulating in Indonesia. The method used is the exposure of oral material online using the google meet facility. Before and after the material exposure, participants are expected to fill in pre-test and post-test questions through google form which will be analyzed the difference in average knowledge before and after receiving the material using the Wilcoxon test through SPSS program. The average knowledge of online education participants before material exposure was 59.09 while after material exposure was obtained an average score of 76.13. The influence of online education made a significant difference to participants' knowledge levels with p=0.004.
Gambaran Kualitas Hidup pada Pasien Diabetik Retinopati Berdasarkan Tingkat Keparahan Visus Novita Dhewi Ikakusumawati; Dewi Magistasari; Novena Adi Yuhara; Tri Murti Andayani; Supanji Supanji; Susi Ari Kristina
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 10, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.102 KB) | DOI: 10.22146/jmpf.44456

Abstract

Diabetic retinopathy (DR) is one of the microvascular complications of diabetes mellitus (DM) which incidence increases with the high prevalence of DM. The presence of these complications will affect quality of life, especially vision-related. The purpose of this study was to determine the quality of life in RD patients assessed using the VFQ-25 and EQ-5D questionnaires, and to determine the of quality of life based on the visual acuity (VA) severity. This study was an observational study in outpatient with diabetic retinopathy during October 2018 – Januari 2019 period, in RSUP dr. Sardjito and RS Mata Dr. YAP, Yogyakarta. The design of this study was cross sectional which observed quality of life and vision. Quality of life was measured by specific for vision instrument (NEI-VFQ-25)  and  generic instrument  (EQ-5D-5L). The number of patients in this study were 100 patients with an average age of 55 years, the most frequent type of RD was 84% proliferative RD. The average quality of life scores in RD patients measured using the VFQ-25 and EQ-5D utility questionnaires were 64.1 ± 16.2 and 0.61 ± 0.24, respectively. Based on VFQ-25, the most affected subscales were driving, dependence, and role difficulties subscale. Meanwhile, domains that have the most problems with the EQ-5D were pain / discomfort and anxiety / depression (78%). The total VFQ-25 score decreased with increasing visual severity, i.e. normal / mild (n = 19) 73.50 ± 15.08; moderate (n = 15) 68.14 ± 15.33; and severe (n = 66) 60.48 ± 15.64. The EQ-5D utility score showed a similar pattern, with scores of 0.66 ± 0.27 (normal / mild); 0.65 ± 0.22 (medium); and 0.59 ± 0.24 (severe); respectively. The higher severity of visual acuity so the quality of life become lower.
Masker Gel Peel-Off Anti Jerawat Dari Ekstrak Teh Hijau Novena Adi Yuhara; Agustinus Jitro Nono; Yosua Adi Kristariyanto
Jurnal Farmasi Higea Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v14i2.480

Abstract

Daun teh hijau (Camellia sinensis L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yang berguna sebagai antioksidan. Sediaan masker gel merupakan bentuk sediaan gel yang mudah diaplikasikan, tidak berminyak, menyejukan, mudah berpenetrasi dengan kulit, mudah dicuci dengan menggunakan air, dan juga tidak beresiko menyumbat pori-pori kulit wajah. Tujuan penelitian ini untuk membuat sediaan masker gel peel off dari ekstrak teh hijau dan dilakukan uji evaluasi sediaan yang sesuai dengan persyaratan formulasi. Uji Evaluasi dilakukan yaitu, pengujian organoleptis, homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil yang diperoleh pada ui organoleptis adalah formula 1 berwarna merah bata, sedangkan formula 2 dan 3 berwarna coklat, dengan bau khas teh hijau dan sediaan berbentuk gel. Hasil uji homogenitas didapatkan hasil bahwa sediaan sudah homogen. Hasil uji pH yaitu 5 dan 6 dan dinyatakan sudah sesuai dengan pesyaratan. Hasil uji daya sebar yang didapatkan diameter yang belum memenuhi rentang daya sebar yang disebabkan oleh sediaan yang terlalu cair. Hasil rata-rata waktu uji daya lekat, yaitu pada formula 1 dengan rata-rata 00,34 detik, formula 2 dengan rata-rata 00,58 detik, formula 3 dengan rata-rata 00,57 detik,  serta melakukan  uji aktivitas antibakteri dengan hasil diameter yang dimiliki menunjukan adanya zona hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
MENANAMKAN KEBIASAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK USIA DINI Novena Adi Yuhara
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.557 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan (fun learning) berbasis pengalaman dengan cara penyuluhan dan praktek yang dikemas dalam bentuk dongeng yang diperagakan, kemudian memperagakan aksi cuci tangan dengan baik dan benar, lalu praktek bersama dalam cuci tangan pakai sabun, dan menceritakan kembali pengalaman yang dirasakan oleh anak-anak. Sebanyak 24 anak dapat melakukan CTPS dengan baik dan benar dari semula hanya 2 anak yang dapat melakuknnya sehingga terjadi peningkatan sebesar 12 kali lipat setelah dilakukan penyuluhan cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Kegiatan ini bertujuan agar anak usia dini dapat mempraktekkan cuci tangan pakai sabun hingga menjadi kebiasaan yang baik, sehingga dapat menjadi generasi yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
KAJIAN NARATIF MENGENAI PERUBAHAN PROFIL FARMAKOKINETIKA RIVAROXABAN DISEBABKAN OLEH POLIMORFISME GEN ABCB1 DAN ABCG2 Sarah Puspita Atmaja; Novena Adi Yuhara
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v1i1.151

Abstract

Rivaroxaban merupakan agen antikoagulan yang termasuk dalam salah satu substrat transporter P-glikoprotein, dan transporter breast cancer resistance protein (BCRP/ABCG2) yang masing-masing disandi oleh gen ABCB1 dan ABCG2. Ketiadaan gen tersebut pada uji pra klinis menghasilkan adanya akumulusi kadar rivaroxaban di dalam darah, namun hasil yang berbeda ditunjukkan pada beberapa studi pada subyek sehat maupun yang sedang menjalani operasi (salah satunya, operasi penggantian lutut dan pinggul) yang menggunakan rivaroxaban. Studi klinis tersebut masih memiliki keterbatasan dikarenakan tidak melakukan studi pada gen lain yang mengkode protein transporter efflux lainnya. Seperti yang telah disebutkan pada penelitian pada hewan bahwa rivaroxaban tidak hanya merupakan substrat dari transporter P-glikoprotein namun juga substrat ABCG2, selain itu dilakukan pada populasi dengan jumlah dan ras yang terbatas.
UJI AKTIVITAS SCALP SCRUB EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP JAMUR PENYEBAB KETOMBE (Pityrosporum ovale) Teofilia Alvanes Kronikel Gea; Novena Adi Yuhara; Ellsya Angeline Rawar
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i2.1055

Abstract

A scalp that is indicated to be unhealthy will damage the aesthetics of the hair. One indication of an unhealthy scalp is dandruff. Dandruff is flaking of the scalp accompanied by itching. Dandruff is caused by the abnormal development of the fungus P.ovale. Cashew leaves have bioactive compounds that have the potential to act as antifungals including flavonoids, tannins, phenolics, saponins. The aim of this research was to determine the characteristics of the scalp scrub cream preparation of cashew leaf ethanol extract and to test the potential activity of cashew leaf ethanol extract scalp scrub against the P. ovale fungus. This research uses the agar diffusion method with the well technique used in this research. Testing began by testing the potential activity of cashew leaf ethanol extract against the P. ovale fungus with concentrations of 25, 50, and 75%, then the best concentration was selected, formulated and tested for antifungal activity. The results obtained in this study were that cashew leaf extract had an inhibitory power in the strong category, namely 25% (14.57 mm ), 50% (14.9 mm ), 75% (16.63 mm ) against P. ovale. Apart from that, the results of the analysis using the Kruskal Wallis test of the scalp scrub cream preparation of cashew leaf extract at concentrations of 25%, 50%, 75% can inhibit P. each concentration variation in inhibiting P. ovale. . The conclusion of this research is that variations in the concentration of cashew leaf extract cream have antifungal activity against P.ovale
Masker Peel-Off Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix) Sebagai Antiacne Yuhara, Novena Adi; Rawar, Ellsya Angeline; Kristariyanto, Yosua Adi
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5391

Abstract

Kulit buah jeruk purut (Cytrus Hystrix) biasa digunakan secara komersil sebagai perasa dan pengaroma karena minyak esensial memiliki kandungan hidrokarbon monoterpen, dengan komponen utama adalah β‐pinene (18.76 persen) dan limonene (30.73 persen) serta komponen lain yaitu terpinolene (4.33 persen), α‐terpinene (5.09 persen), γ‐terpinene (6.18 persen), terpineol (8.35 persen), dan terpinene 4 ol (10.63 persen). Jeruk purut memiliki efektivitas sebagai bakterisidal pada bakteri Propionibacterium acnes, 20 serotipe dari Salmonella dan juga bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit pada kulit seperti Staphylococcus epidermis dan Staphylococcus aureus. Jerawat atau acne vulgaris merupakan peradangan yang disertai penimbunan bahan keratin yang disebabkan karena adanya bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyumbatan pada polisebasea. Tujuan penelitian ini adalah menformulasikan masker gel peel-off yang memiliki potensi anti bakteri Staphylococcus aureus sebagai salah satu pemicu timbulnya jerawat serta menguji sifat fisik sediaan. Formula gel peel-off dilakukan uji terhadap bakteri pada konsentrasi 10 persen, 15 persen, 20 persen, dan 25 persen. Evaluasi formula mencakup organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, kemampuan untuk mengering, dan uji daya sebar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan diameter zona hambat pada konsentrasi ekstrak kulit jeruk purt adalah sebesar 10 persen (1,0 cm), 15 persen (1,4 cm), 20 persen (1,7 cm), dan 25 persen (1,9 cm), kontrol positif (1,5 cm), kontrol negatif (0 cm). Meningkatnya konsentrasi menunjukkan meningkatnya kemampuan penghambatan terhadap Staphylococcus aureus serta uji fisik sediaan sesuai dengan literatur.
Korelasi Obesitas Sentral terhadap HBA1C pada Pria Sehat di Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta Yuhara, Novena Adi; Fenty, Fenty
Proceeding Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 1 No. 1 (2020): Armoring the Youth to Contribute to the SDGs
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.252 KB)

Abstract

Pengukuran antropometri untuk orang dewasa dapat digunakan untuk mengevaluasi kesehatan dan status diet, risiko penyakit, dan komposisi tubuh pada usia dewasa (Castillo-Martínez et al., 2012). Pengukuran lingkar pinggang (LP) dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) memiliki hubungan dengan obesitas sentral dan kadar HbA1c yang merupakan salah satu indikator terjadinya diabetes mellitus yang merupakan faktor penyakit kardiovaskular (Al-Zurfi et al., 2012; L. de Koning et al., 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi LP dan RLPP terhadap kadar HbA1c pada laki-laki dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta untuk mendeteksi penyakit diabetes melitus khususnya pada masyarakat pedesaan dalam memprediksi diabetes melitus serta pencegahan risiko penyakit kardiovaskular melalui pengukuran LP dan RLPP. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Subyek penelitian dipilih menggunakan teknik nonrandom sampling. Besar sampel adalah 46 orang. Analisis korelasi untuk menentukan hubungan antara LPRLPP dan kadar HbA1c. Analisis data dengan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji komparatif Mann-Whitney dan t-test tidak berpasangan serta uji korelasi Pearson dan Spearman dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi LP terhadap kadar HbA1c adalah positif tidak bermakna dengan kekuatan lemah (r=0,244; p=0,102) dan RLPP terhadap HbA1c adalah positif tidak bermakna dengan kekuatan sangat lemah (r=0,048; p=0,750).
Formulasi dan Uji Aktivitas Anti Ketombe P. Ovale Shampo Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus Alba L.) Adi Yuhara, Novena
Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jumkes.v2i1.877

Abstract

Kosmetik dari bahan alam sudah telah mengalami pengembangan karena banyak diproduksi oleh beberapa industri dalam bidang kosmetik. Rambut merupakan bagian dari tubuh yang  menghiasi kepala manusia dengan kebutuhan estetika, sehingga tidak heran jika banyak orang yang sangat memperhatikan kesehatan rambutnya dengan cara merawat atau memperbaiki rambut yang sudah rusak dan juga mencegah rambut dari hal-hal yang merugikan yaitu seperti seperti rambut ronotk, rambut kering, berminyak dan berketombe, yang mengganggu proses pertumbuhan rambut. Formulasi sampo herbal sebagai alternatif lain untuk memanfaatkan bahan. Tanaman murbei (Morus alba L.)merupakan tanaman dengaan beragai manfaat dalam bidang pengobatan maupun dalam bidang kosmetik. Praktikum formulasi shampo yang sudah dilakukan kemudian dilakukan pengujian stabilitas sediaan dan uji aktivitas antiketombe antara lain yaitu uji organoleptik, pH, tinggi busah, dan uji aktivitas antiketombe dengan bakteri P.ovale. Hasil yang diperoleh dengan warna putih, coklat, soklat tua, bentuk sediaan kental, aroma menthol dan bentuk kental, pH sediaan 8, tinnggi busa 4,2 dan 8,2 serta daya hambat bakteri sebesar 1,266 cm, 1,466 cm dan 1,3 cm. Pengaruh perbedaan kosentrasi ekstrak yaitu terhadap warna dan aroma, dan juga pada daya hambat antibakteri.