Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care dengan Cara Persalinan di Puskesmas Sukaindah Kabupaten Bekasi Sunarto, Agus; Fadlina, Filda; Agusfar, Achmad Zani; Wahyuni, Tri
Muhammadiyah Journal of Midwifery Vol. 5 No. 1 (2024): MUHAMMADIYAH JOURNAL OF MIDWIFERY (MYJM)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/myjm.5.1.77-86

Abstract

Latar Belakang: Persalinan normal adalah proses persalinan melalui vagina dan persalinan Caesar atau Sectio caesarea (SC) yaitu proses mengeluarkan janin melalui irisan pada dinding perut dan rahim. Menurut World Health Organization (WHO) persalinan normal terdapat (79 %) sedangkan persalinan SC terdapat (21.1%) persalinan di Dunia dari (94.5%) kelahiran hidup. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan kunjungan ANC dengan cara persalinan di Puskesmas Sukaindah. Metode: Penelitian dengan desain kuantitatif analitik cross-sectional menggunakan metode observasional. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sebesar 375 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi . Analisis data secara Chi-square dengan menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan angka tertinggi dalam distribusi kepatuhan kunjungan ANC adalah ibu hamil yang tidak patuh kunjungan ANC yaitu sebanyak (53,1%), persentase ibu dengan persalinan spontan atau normal lebih tinggi dibanding ibu bersalin secara sectio caesarea (SC) yaitu sebanyak (67,2%), terdapat (79,7%) ibu yang hamil dalam usia yang aman (20 – 35 tahun), angka paritas tertinggi yaitu pada ibu dengan paritas 2 – 3 kali (74,4%),  etiologi terbanyak yang menyebabkan ibu rujuk bersalin adalah ketuban pecah dini yaitu sebanyak (39,0%). Hasil kepatuhan kunjungan ANC dengan cara persalinan didapatkan nilai p-value 0,000 (< 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan kunjungan ANC dengan cara persalinan di Puskesmas Sukaindah. Ibu hamil yang patuh mengikuti kunjungan ANC lebih cenderung untuk melahirkan secara normal dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak patuh mengikuti kunjungan ANC. Ibu yang tidak patuh melakukan kunjungan ANC lebih berisiko 3,467 kali untuk bersalin secara sectio caesarea.
A case report of unsuccessful VBAC in primary care: highlighting the lesson learned Ummah, Nafi'atul; Agusfar, Achmad Zani; Musrifah, Siti
BKM Public Health and Community Medicine Vol 40 No 03 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v40i03.10422

Abstract

Purpose: To delve into the patient’s attempt at vaginal birth after cesarean section (VBAC) in the primary care center and to highlight the importance of the primary care center for women opting for VBAC. Methods: This case report describes a woman with unsuccessful VBAC in primary care. Informed consent was obtained before the study. Results: A woman in her mid-thirties with a history of a prior cesarean section and a failed trial of labor was referred to the hospital at 40 weeks gestational age due to prolonged labor. The patient was referred to the hospital after 14.5 hours of trial labor in primary care. After delivery, the patient had urinary retention caused by pelvic nerve injury. The newborn baby had an APGAR Score of 3/5 and was treated in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) with respiratory distress syndrome and meconium aspiration syndrome. Conclusion: Vaginal birth after cesarean can be done by considering its indications and contraindications. However, it is recommended to perform VBAC in hospitals equipped with emergency cesarean facilities, in which the cesarean section can be done within 30 minutes after the decision has been made. Primary care centers have a role in educating patients, providing guidance, and selecting patients for referral. This case also highlights the importance of a holistic approach to social obstetrics, addressing medical, social, economic, and systemic factors. By doing so, healthcare systems can ensure equitable access to timely and appropriate care, ultimately enhancing the well-being of pregnant women and improving VBAC success rates.