Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALYSIS OF THE COMMUNITY EMPOWERMENT MODEL OF PT PERTAMINA PATRA NIAGA AFT BIL IN OVERCOMING THE REDUCTION OF STUNTING RATES IN PENUJAK VILLAGE WEST PRAYA DISTRICT CENTRAL LOMBOK REGENCY: ANALISIS MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PT PERTAMINA PATRA NIAGA AFT BIL DALAM PENANGGULANGAN PENURUNAN ANGKA STUNTING DI DESA PENUJAK KECAMATAN PRAYA BARAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Dian Fadhliana; Muhammad Rizqi Hidayatullah
Progress In Social Development Vol. 5 No. 2 (2024): July 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psd.v5i2.98

Abstract

Berbagai riset yang membahas seputar Stunting di negara berkembang khususnya di Indonesia membidik prevalensi stunting yang masih berada di angka 30,8% di atas rata-rata prevalensi dunia yaitu 22,2%. Di negara lain seperti Ethiopia 52,4%, di susul peringkat berikutnya Congo sebesar 40% dan Afrika yang menduduki angka stunting sebesar 34,5%. Kondisi tersebut masih jauh dari angka yang ditetapkan oleh Word Health Organization yang menargetkan angka stunting kurang dari 20%. Stunting merupakan masalah gizi kronis pada Balita yang disebabkan oleh asupan gizi kurang dalam waktu cukup lama dan diakibatkan dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang. Stunting disebabkan karena gizi buruk saat ibu hamil, anemia pada masa kehamilan, tidak mendapatkan ASI eksklusif, anak kurang mendapatkan nutrisi saat MPASI, sanitasi buruk, diare berulang, tidak rutin imunisasi, bayi prematur, praktik pengasuhan kurang baik, dan kemiskinan. Sedangkan Balita stunting berdampak pada meningkatnya risiko mortalitas dan morbiditas, rendahnya kemampuan kognitif, risiko penyakit kronis saat dewasa, gangguan kesehatan reproduksi hingga rendahnya produktivitas. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Nusa Tenggara Barat mencapai 32,7% atau sebesar 1,3% dari angka stunting pada tahun 2021. di Kabupaten Lombok Tengah prevalensi angka stunting menduduki angka 37% berdasarkan data e-PPGM per Agustus 2022. Tingginya angka tersebut mendapatkan atensi dari berbagai pihak salah satunya dari program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT Pertamina Patra Niaga AFT BIL sebagai perusahaan BUMN yang berkontribusi dalam pengurangan prevalensi stunting di desa Penujak kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menggabungan teknik pengambilan data secara purposive sampling pada penerima manfaat program. Hasil temuan dari model pemberdayaan masyarakat PT Pertamina Patra Niaga AFT BIL menerapkan model komprehensive yang mampu dijadikan sebagai contoh pelaksanaan program bebas stunting di Indonesia. Melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) selama 12 bulan menghasilkan peningkatan Gizi sebesar 47% pada tahun 2024.
ANALISA PERBANDINGAN PONDASI JACK IN PILE DAN PONDASI BORED PILE PADA PEMBANGUNAN ASRAMA MAHASISWA LAKI-LAKI UNIVERSITAS ISLAM INTERNASIONAL INDONESIA Muhammad Rizqi Hidayatullah; Moch. Sholeh; Agus Sugiarto
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembangunan gedung perkuliahan Universitas Internasional Indonesia yang di bangun di Depok terdapat fasilitas asrama mahasiswa. Gedung asrama mahasiswa laki-laki blok 4 adalah gedung yang telah dibangun dengan konstruksi bawahnya digunakan pondasi borepile. Pada skripsi ini akan direncanakan perhitungan pondasi jack in pile dan pondasi bored pile untuk dibandingkan pondasi manakah yang lebih efisien.Pondasi jack in pile dan pondasi bored pile sesuai untuk di bangun pada kawasan padat penduduk, kedua pondasi tersebut akan dibandingkan berdasarkan daya dukung tanah, metode pelaksanaan, dan perhitungan biaya masing-masing pondasi. Dengan dilakukan perbandingan pondasi ini maka akan diketahui jenis pondasi yang efisien dan aman untuk diterapkan di proyek ini.Dari hasil analisa, didapatkan pada pondasi borepile daya dukung tiang tunggal sebesar 94945,515 kg, daya dukung kelompok sebesar 284836,546 kg, penurunan total pondasi 14,410 cm, dimensi borepile 1 m panjang 10 m sebanyak 244 titik, digunakan alat borepile machine, dengan total anggaran sebesar Rp. 17.907.451.029. Sedangkan untuk pondasi jack in pile daya dukung tiang tunggal sebesar 118927,558 kg, daya dukung kelompok sebesar 356782,675 kg, penurunan total pondasi 14,625 cm, dimensi jack in pile 0.8 m panjang 15 m sebanyak 248 titik, digunakan alat hydraulic pile driver, dengan total anggaran sebesar Rp. 13.619.348.410.
Social Forestry Program Implementation under Corporate Social and Environmental Responsibility: A Case Study of PT Pertamina Patra Niaga AFT BILATION FUEL TERMINAL BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (AFT BIL) Fadhliana, Dian; Muhammad Rizqi Hidayatullah
Prospect: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Prospect Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55381/jpm.v4i2.492

Abstract

Masyarakat yang berada di wilayah kawasan hutan di pulau Lombok, tepatnya di daerah Dusun Bongak Desa Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah merupakan masyarakat yang masuk pada program perhutanan sosial dengan latar belakang berbagai permasalah, diantaranya faktor sosial, ekonomi dan ekologi. Masyarakat yang hidup dan bergantung dengan hasil hutan pada awalnya memiliki kebiasaan dan pola perilaku yang kurang memperhatikan dampak ekologi secara berkelanjutan yang justru berdampak pada aspek yang lain. Munculnya program perhutanan sosial berupaya untuk mengakomodir masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam secara bijak, menggeser pola perilaku merusak dan mendorong masyarakat dalam peningkatan sumberdaya melalui produk-produk hutan sehingga masyarakat mampu meramu sekaligus berkontribusi dalam kegiatan konservasi. Penelitian ini dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga AFT BIL dengan pengambilan responden dari kelompok Tani Bina Lestari sejumlah 64 anggota. Hasil penelitian menunjukkan adanya tingkat kesejahteraan masyarakat sebesar 300% yang diperoleh dari penghasilan kelompok dengan konversi nilai sebelumnya yaitu RP 3.500.000/bulan menjadi Rp5.000.000 yang dihasilkan dari produk-produk hutan seperti minyak kelapa, Virgin Coconut Oil (VCO), pengembangan minyak kayu putih dan briket.