Sari, Pritta Yunitasari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia Istiqomah, Istiqomah; Iswantingsih, Elisabeth; Sari, Pritta Yunitasari
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.5290

Abstract

Lansia merupakan periode dimana seseorang telah mencapai kematangan dalam ukuran dan fungsi, namun juga merupakan periode seseorang yang mengalami berbagai kemunduran fungsi organ, kelemahan fisik dan timbulnya berbagai penyakit degenaratif ( Kemenkes RI, 2017), kondisi tersebut berdampak pada menurunnya kualitas hidup lanjut usia. Keluarga mempunyai fungsi yang sangat penting dalam memberikan kasih sayang, perhatian, mencegah penyakit dan merawat anggota keluarga yang sakit. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia. Hasil survey dengan wawancara terhadap 5 lansia di dusun Watu Geduk mengungkapkan bahwa hidup dimasa tua itu susah, mudah capek, gampang sakit, aktifitas terbatas karena penyakit rematik, kesepian karena anak sudah menikah dan tinggal di rumah masing masing. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Prihandhani & Martini didapatkan kualitas hidup lansia 45,7% dalam ketegori kurang, 14,3% buruk dan 40% baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia di dusun Watu Geduk Guwosari Pajangan Bantul Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan desain penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sample 53 orang lansia, Data diperoleh dengan cara pemberian kuesioner. kriteria inklusi: 1. Lanjut usia yang tinggal di Dusun Watu Geduk Guwosari Pajangan Bantul; 2. Berusia 45 tahun ke atas; 3. Tidak sedang mengalami sakit berat, gangguan pendengaran (tuli), demensia, kelainan psikologis, dan penurunan kesadaran Hasil analisis uji Chi Square dan OR untuk mengetahui kekuatan pengaruh. Sebagaian besar responden yang merasa fungsi keluarga tidak sehat mempunyai kualitas hidup yang tidak baik dan secara statistic signifikan (p<0,05). Nilai OR sebesar 22. Hipotesis penelitian ini diterima, ditunjukan dengan hasil bahwa lansia yang merasa fungsi keluarganya tidak sehat kemungkinan mengalami kualitas hidup yang tidak baik sebesar 22 kali lebih tinggi dibanding responden yang merasa fungsi keluarganya baik.
Kondisi Kesehatan Mental Remaja Sari, Pritta Yunitasari; Sulistyowati, Endang Tri; Istiqomah, Istiqomah; Iswantingsih, Elisabeth; Nugroho, Hernawan
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.5200

Abstract

Remaja adalah suatu masa perkembangan dalam diri manusia yang memiliki tiga aspek, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi yang memiliki batasan usia 10-20 tahun. Upaya Kesehatan Remaja meliputi perkembangan positif, pencegahan kecelakaan, pencegahan kekerasan, kesehatan reproduksi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan penyakit tidak menular, gizi dan aktifitas fisik; kesehatan Jiwa; dan kesehatan remaja pada situasi krisis. Remaja juga perlu memiliki kesehatan mental dan emosional yang baik, serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mengetahui kondisi kesehatan mental remaja di dusun Pelem, Sleman. Yogyakarta dan mengetahui karakteritik remaja yang mengalami gangguan mental di dusun Pelem, Sleman. Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakana adalah cross sectional study atau studi potong silang dengan rancangan penelitian yang pengukuran observasi subyek hanya dilakukan satu waktu saja, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Desember di wilayah dusun Pelem, Sleman. Angka kejadian remaja yang mengalami gangguan mental di dusun Pelem, Sleman sebanyak 5,7 persen dan karakteristik tidak berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja. Mengembangkan kerjasama sekolah dan Puskesmas untuk melakukan deteksi dini kesehatan mental siswa/remaja secara berkala dan memberikan terapi kepada siswa/remaja yang mengalami masalah gangguan mental.