Penelitian ini mengkaji peran dialog keagamaan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai isu kemanusiaan yang kompleks. Dialog antaragama dianggap sebagai salah satu metode efektif untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan keadilan sosial di tengah masyarakat yang beragam. Studi ini berfokus pada konteks Indonesia, di mana pluralitas agama menjadi tantangan sekaligus potensi bagi pembangunan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh agama, pengamat sosial, dan partisipan dialog keagamaan, serta melalui analisis dokumen-dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dialog keagamaan telah berkontribusi signifikan dalam mengurangi prasangka antaragama, mempromosikan kerjasama sosial, dan memfasilitasi penyelesaian konflik. Temuan juga menunjukkan bahwa dialog keagamaan mampu meningkatkan kesadaran dan aksi sosial terhadap isu-isu seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perubahan iklim. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam pelaksanaan dialog keagamaan, termasuk perbedaan doktrin teologis, kurangnya kepercayaan, dan intervensi politik. Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat, serta strategi dialog yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dialog keagamaan adalah alat yang penting dan efektif untuk menciptakan masyarakat yang lebih damai dan adil, asalkan dilaksanakan dengan pendekatan yang tepat dan melibatkan semua lapisan masyarakat. Rekomendasi praktis untuk meningkatkan efektivitas dialog keagamaan juga disampaikan dalam penelitian ini.