Air laut memiliki sifat korosifitas dan tingkat keasinan air yang tinggi karena air laut memiliki kadar garam (sanalitas) di dalamnya. Jalan yang tergenangi air laut dapat berpengaruh terhadap kekuatan dan stabilitas pada struktur perkerasan jalan sehingga berpotensi terjadinya penurunan kualitas jalan. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa (genangan) air laut atau air tawar sama - sama menyebabkan kerusakan dan mengurangi keawetan pada konstruksi jalan terutama pada lapisan aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai karakteristik Marshall antara rendaman air laut dan air tawar. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina Marga dengan menggunakan Aspal penetrasi 60/70 dengan durasi rendaman 24 jam dan 48 jam, dari hasil rendaman tersebut maka dapat diperoleh nilai karakteristik Marshall. Setelah penyelidikan data dari hasil uji laboratorium di dapatkan nilai stabilitas Marshall dengan rendaman menggunakan air laut yaitu 4791,65Kg dan menggunakan air tawar 5547,93Kg dengan durasi rendaman 24 jam sehingga nilai tersebut memiliki deviasi sebesar 13,63%. Perbandingan nilai stabilitas dengan durasi rendaman selama 48 jam menggunakan air laut yaitu 3495,91Kg dan menggunakan air tawar 4065.49Kg sehingga nilai tersebut memiliki deviasi sebesar 14,01%. Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh akibat dari rendaman air laut dan air tawar dapat mengurangi tingkat kekuatan, keawetan dan kelelehan pada aspal, semakin lama durasi rendaman pada aspal maka semakin berkurang tingakat kualitas jalan.