Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI KEBISINGAN DAN STRATEGI MITIGASI PADA MESIN PENCETAK PELET TIPE VERTIKAL UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Soolany, Christian; Yuhdiyanto, Arif; Azzizzah, Frida Amriyati; Aji, Dhimas Oki Permata
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 5 No 1 (2024): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2024.5.1.13510

Abstract

Mesin pencetak pelet tipe vertikal banyak digunakan di industri karena efisiensinya dalam memproses berbagai bahan baku. Namun, tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin ini menjadi perhatian utama terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3), terutama pada lingkungan kerja yang bising. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin pencetak pelet tipe vertikal dalam berbagai kondisi operasional serta memberikan rekomendasi mitigasi untuk meminimalkan risiko kesehatan. Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan alat Environment Meter dengan dua variabel utama, yaitu kondisi ruang (ruang terbuka dan tertutup) serta jarak operator dari mesin (1 meter, 2 meter, dan 3 meter). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebisingan yang dihasilkan pada kondisi ruang tertutup dengan jarak 1 meter mencapai 92 dB, yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan yang ditetapkan dalam PER.13/MEN/X/2011 sebesar 85 dB. Kebisingan menurun menjadi 78 dB pada jarak 3 meter di ruang terbuka. Berdasarkan hasil tersebut, strategi mitigasi yang disarankan meliputi penggunaan alat pelindung telinga (ear plug atau ear muff) dan perbaikan tata letak ruang kerja melalui pemasangan material peredam suara di sekitar mesin. Implementasi strategi ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif kebisingan terhadap kesehatan operator, meningkatkan kenyamanan kerja, dan meminimalkan risiko gangguan pendengaran permanen