Jefri Moban
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sejarah Pembuatan Mesbah Atau (Dor) Di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor Silas Maniata; Jefri Moban; Petrus Mau Tellu Dony; Vebrianus Petrus Barai; Riflyisrianly Beri Ledang
AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/afada.v3i1.2098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah pembuatan mesbah di kecamatan alor barat daya, kelurahan moru, kabupaten alor. awal mula pembuatan mesbah secara umum, tujuan adalah karena ada kesatuan. Dan supaya dikampung tersebut juga ada orang. Kampong moeng sudah ada sejak purba ke-3, dahulu masyarakat tersebut hidup mengembara mereka berpindah tempat ke tempat yang lain, tempat yang pertama berada di ton dam tempat yang ke dua berada di molmoi dan kembali lagi ke ton dan karena di tempat itu ada satu jenis tanaman tebu, karna sudah meluas di tempat itu maka mereka bergeser untuk mencari tempat lain yaitu di moeng. Karena di ton kampong pertama tersebut sudah menjadi tempat pemburuan.Karena terdapat hewan seperti babi dan rusa ditempat itu. Di kampong moeng terdapat 12 suku, ada 6 suku besar dan 6 suku besar itu melahirkan 5 suku kecil dan ada 1 suku pendatang. Dari ke-12 suku itu datang membawa satu batu alam yang ditaru diatas batu-batu lainnya, nantu setelah ditaru batu dari ke-12 suku itu. Maka istilahnya tuan atau datoh (moyang) membuat sebuah ritual artinya berdoa kepada tuhan atau dewa,setelah membaca ritual maka moyang menentukan suku apa yang ditunjuk untuk membacakan mantrah dan moyang akan memberikan masing-masing fungsi kepada ke-12 suku tersebut ada suku yang bertugas menjaga keamanan, keseimbangan, menggerakan pembacaan mantrah dan ada beberapa yang tdk disebutkan. Jadi tujuan mesbah ini dibuat adalah sebagai tanda bahwa ada kampong ditempat.
ASAL USUL KAMPUNG DULEL DI KECAMATAN ALOR BARAT DAYA DESA PROBUR KABUPATEN ALOR Jefri Moban; Feni Diana Djaha, Selfius Kolihar, Serli Marlina Lahmau, Halena Muna Bekata, Petrus Mau Tellu Dony
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEGURUAN Vol. 3 No. 3 (2025): In Press Maret
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the origin of Dulel Village in Alor Barat Daya Subdistrict, Probur Village, Alor Regency This research is a qualitative research method with an ethnographic approach. The methods used in this research are interviews and field observations. The results showed that the origin of the dulel village came from a man named Makna La who lived with his wife who came from the devil nation, finally Makna La and his wife destroyed the devil's village and lived happily and were blessed with two sons named Dulel and Madal, Dulel Village which was built by Dulel, named so that his descendants would not forget their origins. Based on the research results, it can be concluded that Dulel village has an origin related to the legend that developed in the local community.
Sejarah Pembuatan Mesbah Atau (Dor) Di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor Silas Maniata; Jefri Moban; Petrus Mau Tellu Dony; Vebrianus Petrus Barai; Riflyisrianly Beri Ledang
AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Vol. 3 No. 1 (2025): AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/afada.v3i1.2075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah pembuatan mesbah di kecamatan alor barat daya, kelurahan moru, kabupaten alor. awal mula pembuatan mesbah secara umum, tujuan adalah karena ada kesatuan. Dan supaya dikampung tersebut juga ada orang. Kampong moeng sudah ada sejak purba ke-3, dahulu masyarakat tersebut hidup mengembara mereka berpindah tempat ke tempat yang lain, tempat yang pertama berada di ton dam tempat yang ke dua berada di molmoi dan kembali lagi ke ton dan karena di tempat itu ada satu jenis tanaman tebu, karna sudah meluas di tempat itu maka mereka bergeser untuk mencari tempat lain yaitu di moeng. Karena di ton kampong pertama tersebut sudah menjadi tempat pemburuan.Karena terdapat hewan seperti babi dan rusa ditempat itu. Di kampong moeng terdapat 12 suku, ada 6 suku besar dan 6 suku besar itu melahirkan 5 suku kecil dan ada 1 suku pendatang. Dari ke-12 suku itu datang membawa satu batu alam yang ditaru diatas batu-batu lainnya, nantu setelah ditaru batu dari ke-12 suku itu. Maka istilahnya tuan atau datoh (moyang) membuat sebuah ritual artinya berdoa kepada tuhan atau dewa,setelah membaca ritual maka moyang menentukan suku apa yang ditunjuk untuk membacakan mantrah dan moyang akan memberikan masing-masing fungsi kepada ke-12 suku tersebut ada suku yang bertugas menjaga keamanan, keseimbangan, menggerakan pembacaan mantrah dan ada beberapa yang tdk disebutkan. Jadi tujuan mesbah ini dibuat adalah sebagai tanda bahwa ada kampong ditempat.
Sejarah Pembuatan Mesbah Atau (Dor) Di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor Silas Maniata; Jefri Moban; Petrus Mau Tellu Dony; Vebrianus Petrus Barai; Riflyisrianly Beri Ledang
AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): : AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/afada.v3i1.2075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah pembuatan mesbah di kecamatan alor barat daya, kelurahan moru, kabupaten alor. awal mula pembuatan mesbah secara umum, tujuan adalah karena ada kesatuan. Dan supaya dikampung tersebut juga ada orang. Kampong moeng sudah ada sejak purba ke-3, dahulu masyarakat tersebut hidup mengembara mereka berpindah tempat ke tempat yang lain, tempat yang pertama berada di ton dam tempat yang ke dua berada di molmoi dan kembali lagi ke ton dan karena di tempat itu ada satu jenis tanaman tebu, karna sudah meluas di tempat itu maka mereka bergeser untuk mencari tempat lain yaitu di moeng. Karena di ton kampong pertama tersebut sudah menjadi tempat pemburuan.Karena terdapat hewan seperti babi dan rusa ditempat itu. Di kampong moeng terdapat 12 suku, ada 6 suku besar dan 6 suku besar itu melahirkan 5 suku kecil dan ada 1 suku pendatang. Dari ke-12 suku itu datang membawa satu batu alam yang ditaru diatas batu-batu lainnya, nantu setelah ditaru batu dari ke-12 suku itu. Maka istilahnya tuan atau datoh (moyang) membuat sebuah ritual artinya berdoa kepada tuhan atau dewa,setelah membaca ritual maka moyang menentukan suku apa yang ditunjuk untuk membacakan mantrah dan moyang akan memberikan masing-masing fungsi kepada ke-12 suku tersebut ada suku yang bertugas menjaga keamanan, keseimbangan, menggerakan pembacaan mantrah dan ada beberapa yang tdk disebutkan. Jadi tujuan mesbah ini dibuat adalah sebagai tanda bahwa ada kampong ditempat.