Vebrianus Petrus Barai
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sejarah Pembuatan Mesbah Atau (Dor) Di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor Silas Maniata; Jefri Moban; Petrus Mau Tellu Dony; Vebrianus Petrus Barai; Riflyisrianly Beri Ledang
AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/afada.v3i1.2098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah pembuatan mesbah di kecamatan alor barat daya, kelurahan moru, kabupaten alor. awal mula pembuatan mesbah secara umum, tujuan adalah karena ada kesatuan. Dan supaya dikampung tersebut juga ada orang. Kampong moeng sudah ada sejak purba ke-3, dahulu masyarakat tersebut hidup mengembara mereka berpindah tempat ke tempat yang lain, tempat yang pertama berada di ton dam tempat yang ke dua berada di molmoi dan kembali lagi ke ton dan karena di tempat itu ada satu jenis tanaman tebu, karna sudah meluas di tempat itu maka mereka bergeser untuk mencari tempat lain yaitu di moeng. Karena di ton kampong pertama tersebut sudah menjadi tempat pemburuan.Karena terdapat hewan seperti babi dan rusa ditempat itu. Di kampong moeng terdapat 12 suku, ada 6 suku besar dan 6 suku besar itu melahirkan 5 suku kecil dan ada 1 suku pendatang. Dari ke-12 suku itu datang membawa satu batu alam yang ditaru diatas batu-batu lainnya, nantu setelah ditaru batu dari ke-12 suku itu. Maka istilahnya tuan atau datoh (moyang) membuat sebuah ritual artinya berdoa kepada tuhan atau dewa,setelah membaca ritual maka moyang menentukan suku apa yang ditunjuk untuk membacakan mantrah dan moyang akan memberikan masing-masing fungsi kepada ke-12 suku tersebut ada suku yang bertugas menjaga keamanan, keseimbangan, menggerakan pembacaan mantrah dan ada beberapa yang tdk disebutkan. Jadi tujuan mesbah ini dibuat adalah sebagai tanda bahwa ada kampong ditempat.
Sejarah Pembuatan Mesbah Atau (Dor) Di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor Silas Maniata; Jefri Moban; Petrus Mau Tellu Dony; Vebrianus Petrus Barai; Riflyisrianly Beri Ledang
AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Vol. 3 No. 1 (2025): AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/afada.v3i1.2075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah pembuatan mesbah di kecamatan alor barat daya, kelurahan moru, kabupaten alor. awal mula pembuatan mesbah secara umum, tujuan adalah karena ada kesatuan. Dan supaya dikampung tersebut juga ada orang. Kampong moeng sudah ada sejak purba ke-3, dahulu masyarakat tersebut hidup mengembara mereka berpindah tempat ke tempat yang lain, tempat yang pertama berada di ton dam tempat yang ke dua berada di molmoi dan kembali lagi ke ton dan karena di tempat itu ada satu jenis tanaman tebu, karna sudah meluas di tempat itu maka mereka bergeser untuk mencari tempat lain yaitu di moeng. Karena di ton kampong pertama tersebut sudah menjadi tempat pemburuan.Karena terdapat hewan seperti babi dan rusa ditempat itu. Di kampong moeng terdapat 12 suku, ada 6 suku besar dan 6 suku besar itu melahirkan 5 suku kecil dan ada 1 suku pendatang. Dari ke-12 suku itu datang membawa satu batu alam yang ditaru diatas batu-batu lainnya, nantu setelah ditaru batu dari ke-12 suku itu. Maka istilahnya tuan atau datoh (moyang) membuat sebuah ritual artinya berdoa kepada tuhan atau dewa,setelah membaca ritual maka moyang menentukan suku apa yang ditunjuk untuk membacakan mantrah dan moyang akan memberikan masing-masing fungsi kepada ke-12 suku tersebut ada suku yang bertugas menjaga keamanan, keseimbangan, menggerakan pembacaan mantrah dan ada beberapa yang tdk disebutkan. Jadi tujuan mesbah ini dibuat adalah sebagai tanda bahwa ada kampong ditempat.
Sejarah Pembuatan Mesbah Atau (Dor) Di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor Silas Maniata; Jefri Moban; Petrus Mau Tellu Dony; Vebrianus Petrus Barai; Riflyisrianly Beri Ledang
AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): : AFADA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/afada.v3i1.2075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah pembuatan mesbah di kecamatan alor barat daya, kelurahan moru, kabupaten alor. awal mula pembuatan mesbah secara umum, tujuan adalah karena ada kesatuan. Dan supaya dikampung tersebut juga ada orang. Kampong moeng sudah ada sejak purba ke-3, dahulu masyarakat tersebut hidup mengembara mereka berpindah tempat ke tempat yang lain, tempat yang pertama berada di ton dam tempat yang ke dua berada di molmoi dan kembali lagi ke ton dan karena di tempat itu ada satu jenis tanaman tebu, karna sudah meluas di tempat itu maka mereka bergeser untuk mencari tempat lain yaitu di moeng. Karena di ton kampong pertama tersebut sudah menjadi tempat pemburuan.Karena terdapat hewan seperti babi dan rusa ditempat itu. Di kampong moeng terdapat 12 suku, ada 6 suku besar dan 6 suku besar itu melahirkan 5 suku kecil dan ada 1 suku pendatang. Dari ke-12 suku itu datang membawa satu batu alam yang ditaru diatas batu-batu lainnya, nantu setelah ditaru batu dari ke-12 suku itu. Maka istilahnya tuan atau datoh (moyang) membuat sebuah ritual artinya berdoa kepada tuhan atau dewa,setelah membaca ritual maka moyang menentukan suku apa yang ditunjuk untuk membacakan mantrah dan moyang akan memberikan masing-masing fungsi kepada ke-12 suku tersebut ada suku yang bertugas menjaga keamanan, keseimbangan, menggerakan pembacaan mantrah dan ada beberapa yang tdk disebutkan. Jadi tujuan mesbah ini dibuat adalah sebagai tanda bahwa ada kampong ditempat.