Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Komparasi Laporan Piutang Pendidikan Universitas Negeri Semarang Sebelum Dan Sesudah Pandemi Covid 19 Nurchayati, Nurchayati; Pratiwi, Silvi; Kristianingsih, Eni; Kiswanto, Kiswanto
Jurnal Ilmiah Raflesia Akuntansi Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Raflesia Akuntansi
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53494/jira.v10i2.481

Abstract

Universitas Negeri Semarang merupakan penyelenggara pendidikan tinggi yang memiliki mahasiswa jenjang Sarjana dan Diploma kurang lebih 48.000 orang. Pendapatan UNNES yang terbesar berasal dari pendapatan jasa layanan pendidikan yaitu Uang Kuliah Tunggal (UKT). UKT merupakan biaya pendidikan yang harus dibayar oleh mahasiswa setiap awal semester. Adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2020 yang terbit pada saat terjadinya pandemi Covid 19, memberikan kebijakan bagi perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menerapkan kebijakan keringanan pembayaran UKT antara lain, pembayaran 50% UKT, penurunan UKT, pengurangan UKT, dan pembayaran UKT dengan mengangsur. Dengan terbitnya peraturan tersebut, UNNES menerapkan kebijakan pembayaran UKT dengan mengangsur yang berdampak pada catatan piutang pendidikan UNNES. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah piutang pendidikan setelah adanya pandemi Covid 19. Berdasarkan tabel Paired Samples Test, diperoleh ???????????? = 0.000 < 0,05 berarti ????0 ditolak dan ????1 diterima. Jadi rataan kedua sampel berbeda, sehingga dengan menerima ????1 artinya terdapat terdapat perbedaan antara total data sebelum Covid dan sesudah Covid 19. Hasil lain dari penelitian ini adalah penatausahaan piutang pendidikan UNNES sudah sesuai dengan pedoman akuntansi pengelolaan piutang di UNNES.
Strategi Politainment Akun X Anies Bubble dalam Periode Kampanye Pilpres 2024 Pratiwi, Silvi; Wuriani, Nur Indah; Hasibuan, Anra Muliasih Sah Bakti; Rahardjo, Turnomo 
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 24, No. 1 June 2025
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v24i1.4892

Abstract

This study examines the politainment strategy employed by the X account @aniesbubble in the 2024 Indonesian presidential election campaign. The account adopts a communication style inspired by K-Pop fandom, presenting Anies Baswedan as an idol-like figure to attract Generation Z voters. This research utilizes a qualitative approach with content analysis as the method. The study aims to analyze how the Anies Bubble account integrates the ten elements of politainment formulated by David Schultz into its posts during the 2024 presidential campaign. The findings indicate that @aniesbubble incorporates nine out of ten elements, such as engaging storytelling, emotional involvement, and media modernity, to enhance Anies Baswedan’s appeal—particularly in reshaping his image and mobilizing public support. However, certain elements, such as building future expectations and swaying swing voters, were less optimized, while the element of securing funding was not identified. This study concludes that the politainment strategy employed by @aniesbubble demonstrates the potential of an organic and culturally relevant approach in shaping political perceptions, with the ability to reach a broader audience in the digital era and improve politicians public image.
Strategi Storytelling Dalam Kampanye “The Code” A Dove Film Self Esteem Project Hasibuan, Anra Muliasih Sah Bakti; Pratiwi, Silvi; Sulistyani, Hapsari Dwiningtyas
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i2.2025.568-583

Abstract

Penelitian ini menganalisis strategi storytelling dan elemen tanda dalam kampanye "The Code" yang diluncurkan oleh Dove di tahun 2024. Kampanye ini menonjolkan isu kecantikan sejati di tengah dominasi penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam menghasilkan produk yang menggeneralisasi standar kecantikan perempuan saat ini. Pendekatan semiotika dari Roland Barthes digunakan untuk memahami tanda dalam makna denotatif dan konotatif pada kampanye ini, sementara tujuh pilar storytelling dieksplorasi untuk mengungkap narasi emosional dan persuasif yang diimplementasikan oleh Dove. Metode kualitatif dipilih dengan pendekatan semiotika, yakni pada video kampanye dan literatur terkait yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dove berhasil membangun narasi yang kuat untuk menentang standar kecantikan tidak realistis yang dipengaruhi oleh teknologi AI, sekaligus mempromosikan nilai keberagaman dan penerimaan diri atau self acceptance melalui implementasi tujuh pilar storytelling. Kampanye ini menunjukkan bahwa storytelling dapat menjadi alat strategis dalam komunikasi digital untuk menciptakan hubungan emosional dengan audiens, menginspirasi perubahan sosial, serta memperkuat posisi merek