Indonesia sebagai negara yang majemuk dengan keberagaman suku, agama, ras, dan budaya, memerlukan pendidikan yang mampu menyatukan perbedaan tersebut. Pendidikan multikultural hadir sebagai solusi untuk mengatasi potensi konflik sosial yang dapat timbul akibat ketidakharmonisan antar kelompok. Salah satu mata pelajaran yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai multikultural adalah pendidikan Pancasila, yang berperan penting dalam membentuk karakter dan sikap warga negara yang baik terutama dalam meningkatkan sikap toleransi dan saling menghormati perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan multikultural dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila di Sekolah Yayasan Sultan Iskandar Muda Kota Medan dan bentuk implementasi penguatan civic disposition pada pendidikan multikultural di Sekolah Yayasan Sultan Iskandar Muda Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini terdiri dari guru pendidikan Pancasila dan siswa kelas VII di SMP Yayasan Sultan Iskandar Muda. Lokasi penelitian dipilih di Sekolah Yayasan Sultan Iskandar Muda karena sekolah ini telah menerapkan pendidikan multikultural yang memadukan keberagaman dalam kehidupan sekolah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sekolah Yayasan Sultan Iskandar Muda mengimplementasikan pendidikan multikultural secara menyeluruh dalam proses pembelajaran, termasuk dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Kegiatan seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Bhinneka Tunggal Ika" dan simbol Pohon Kerukunan Indonesia menjadi media efektif dalam mengajarkan siswa tentang pentingnya saling menghormati keberagaman. Selain itu, program-program seperti tim anti perundungan dan kebijakan disiplin positif turut memperkuat implementasi civic disposition, yakni sikap saling menghargai dan bertoleransi antarumat beragama dan sesama warga sekolah. Sekolah juga menegakkan kebijakan kesetaraan bagi semua siswa, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau agama.