Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN POLITIK, KEKUASAAN, DAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN Ahkami, Nazli; Maesaroh, Siti; Asy'ari, Hasyim
MANAJERIAL : Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/manajerial.v5i1.4149

Abstract

ABSTRACT Educational management cannot be separated from the influence of politics, power, and conflict management that occurs in the decision-making process. Politics in educational management includes decision-making that involves the interests of various parties, including the government, school leaders, and educational institutions, to determine resource allocation, curriculum development, and regulations. Meanwhile, power refers to the ability of individuals or groups to influence or control decisions taken in order to achieve organizational goals. This study uses a descriptive qualitative method using a literature review study approach. Data was obtained from secondary sources, such as journals, books, articles, and other relevant publications. Research steps include literature searches using specific keywords, selecting sources based on relevance and quality, critical analysis of literature content, and compiling a synthesis to identify patterns, relationships, and assessments in previous research. The results of this study reveal that with the role of politics, power, and conflict management that occurs in the decision-making process, it can support the achievement of educational goals optimally. ABSTRAK Manajemen pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh politik, kekuasaan, dan manajemen konflik yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan. Politik dalam manajemen pendidikan mencakup pengambilan keputusan yang melibatkan kepentingan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pimpinan sekolah, dan badan pendidikan, untuk menentukan alokasi sumber daya, pengembangan kurikulum, serta regulasi. Sementara itu, kekuasaan mengacu pada kemampuan individu atau kelompok untuk memengaruhi atau mengontrol keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi literature review. Data diperoleh dari sumber-sumber sekunder, seperti jurnal, buku, artikel, dan publikasi lain yang relevan. Langkah-langkah penelitian meliputi pencarian literatur menggunakan kata kunci spesifik, seleksi sumber berdasarkan relevansi dan kualitas, analisis kritis terhadap isi literatur, serta penyusunan sintesis untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan kesenjangan dalam penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan adanya peran politik, kekuasaan, dan manajemen konflik yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan, dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara optimal.
EFEKTIVITAS PENDEKATAN MEDIASI DALAM MANAJEMEN KONFLIK GURU DAN SISWA: SEBUAH STUDI LITERATUR Ahkami, Nazli; Asy'ari, Hasyim
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.41437

Abstract

Penelitian ini mengkaji efektivitas layanan mediasi dalam mengelola konflik antara guru dan siswa di lingkungan pendidikan. Konflik guru-siswa sering muncul akibat perbedaan pendekatan pembelajaran, komunikasi tidak efektif, dan ketidakpuasan dalam penilaian. Menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur, penelitian ini menganalisis dinamika konflik guru-siswa dan peran mediasi sebagai strategi resolusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik guru-siswa memiliki dimensi ganda: dapat berfungsi sebagai katalisator perubahan positif yang mendorong inovasi pembelajaran dan peningkatan komunikasi, namun juga berpotensi menciptakan dampak destruktif jika tidak dikelola dengan baik. Layanan mediasi terbukti efektif dalam memfasilitasi dialog konstruktif dan menciptakan solusi win-win, meski efektivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketimpangan kekuasaan, kompetensi mediator, dan dukungan institusional. Kesimpulannya, keberhasilan mediasi dalam konflik guru-siswa membutuhkan pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada resolusi jangka pendek, tetapi juga pada pembentukan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berketahanan